Ibnu Hajar Al-Asqalani
Rasulullah saw. bersabda:
Orang yang memandang rendah lima manusia ia merugi akan lirna hal
memandang rendah Ulama, rugi tentang agama memandang rendah Penguasa, rugi tentang dunia
memandang rendah Tetangga, rugi akan bantuannya
memandang rendah Saudara, rugi akan darmanya
dan memandang rendah Keluarga, rugi akan harmonisnya
Rasulullah saw. bersabda:
Akan datang suatu masa
dimana ummatku mencinta lima
hingga mereka lupakan lima
cinta dunia, lupa alam baka
cinta tanah subur, lupa alam kubur
cinta harta benda, lupa hisab amalnya
cinta anak istri, lupa bidadari
dan cinta diri sendiri, lupa pada Ilahi
Rasulullah saw. bersabda:
Allah berikan lima upaya
dan disediakan-Nya imbalan lima
Allah ajari insan bersyukur
dan Dia berikan tambahan makmur
Allah ajari insan berdoa
dan Dia jamin akan ijabahnya
Allah ajari insan bertobat
dan Dia jamin diterma tobatnya
Allah ajari insan istighfar
dan Dia sediakan pengampunannya
Allah ajari insan berderma
dan Dia bersedia membalas dermanya
Abu Bakar r.a. berkata:
Ada lima kegelapan dan lima penerangnya
Kegelapan pertama cinta harta, penerangnya dengan bertakwa
Kegelapan kedua laku maksiat, penerangnya dengan bertobat
Kegelapan ketiga di alam kubur, penerangnya dengan berdzikir
Kegelapan keempat alam akhirat, penerangnya dengan bertaat
Kegelapan kelima jembatan shirath, penerangnya dengan i’tiqad
Umar r.a. berkata:
Ada lima golongan penghuni surga
Orang fakir yang menanggung hidup keluarga
Istri yang disayang oleh suaminya
Anak yang diridhai kedua orangtuanya
Calon istri yang mendermakan mahar kepada suaminya
dan orang mukmin yang selalu bertobat pada Tuhannya
Utsman ra. berkata:
Tanda-tanda orang bertakwa, ialah suka berteman insan beriman
mampu mengendalikan farji dan lisan
memandang kesukseksan sebagai suatu cobaan
memandang cobaan sebagai sebuah keberuntungan
dan mampu menjaga diri dari berlebih-lebihan
Ali ra. berkata:
Seluruh manusia akan menjadi saleh
jika saja tak ada lima masalah
Tak ada kerelaan atas kebodohan
Tak ada keserakahan atas kekayaan
Tak ada rasa bakhil atas hartawan
Tak ada sifat riya’ bagi insan beriman
dan tak ada ilmuwan yang mendewakan karya pemikiran
Jumhur ulama menyatakan:
Allah muliakan Nabi akhir zaman
dengan lima macam keutamaan
tentang penyebutan, tentang anggota badan
tentang pemberian, tentang kekeliruan
dan tentang kerelaan
Perihal pertama, Allah tidak memanggilnya berdasar nama
perihal kedua, Allah Sendiri Yang ijabahi
pintanya perihal ketiga, Allah memberinya tanpa ia meminta
perihal keempat, Allah telah mengampuninya sebelum ia berbuat dosa
perihal kelima, Allah selalu menerima apa pun pemberiannya
Hasan al-Bashri berkata:
Dalam Taurat ada lima pepatah
kekayaan terwujud dalam qana‘ah
keselamatan terwujud dalam uzlah
keagungan terbangun dan mencegah nafsu serakah
kegembiraan tercipta sejak di alam barzah
dan alam dunia menuntut sikap tabah
Rasulullah saw. bersabda:
jaga lima sebelum datangnya lima
jaga muda sebelum tuamu
jaga sehat sebelum sakitmu
jaga kaya sebelum fakirmu
jaga hidup sebelum matimu
dan jaga lapang sebelum sibukmu
Yahya bin Mu’adz ar-Razy berkata:
Jika seseorang banyak makan, tentu banyak dagingnya
Jika banyak dagingnya, tentu besar syahwatnya
Jika besar syahwatnya, tentu banyak dosanya
Jika banyak dosanya, tentu keras hatinya
Dan jika keras hatinya, Ia akan tenggelam
dalam kehidupan fana
Sufyan ats-Tsauni men gatakan:
Orang fakir punya lima pilihan
yang berbeda dengan pilihan orang kaya
Orang fakir memilih ketenangan jiwa, kelapangan dada
mengabdi Yang Mahakuasa, ringan hisab amalnya
dan derajat tinggi di dalam surga
Sedang orang kaya, bersibuk diri dengan benda,
gelisah akibat harta, menghamba diri pada materi,
berat hisab amalnya, dan derajat rendah di alam baka
Abdullah al-Anthaqi mengatakan:
Obat hati ada lima, makan sekadarnya,
membaca al-Qur’an, berkumpul orang bijaksana, shalat malam selalu dijaga dan
dzikir malam berlama-lama
Rasulullah saw. bersabda:
Di balik limpahan harta,
tersimpan lima tipu daya
Pertama, kesulitan menyatukannya
Kedua, sibuk berdoa
demi keselamatannya
Ketiga, khawatir ada perampok akan menjarahnya
Keempat, memungkinkan predikat bakhil pada empunya
Kelima, menjauhkan diri
dari keakraban bersama
Dan dibalik derma, tersimpan lima rahasia
Membawa empunya pada ketenangan jiwa
Tak perlu berdoa untuk keselamatannya
Aman dari perampok yang mengintainya
Menyandang predikat insan penderma
Dan merasa tentram bersama sesama insan
Jumhur ulama men yatakan:
Kebenaran berpikir terletak pada lima
sebab di sana membuahkan sesuatu yang berguna
Berpikir tentang tanda-tanda kebesaran Allah
membuahkan pengesaan dan keyakinan
Berpikir tentang nikmat dan anugerah Allah,
membuahkan syukur dan kecintaan
Berpikir tentang janji-janji Allah
membuahkan rindu akan Hari Pembalasan
Berpikir tentang ancaman Allah membuahkan takut dosa dan pengagungan Tuhan
Dan berpikir tentang kemurkaan Allah membuahkan sikap kewaspadaan
Orang bijak berkata:
Ada lima tangga takwa
Apabila seorang hamba telah mampu mencapainya,
Niscaya ia sampai pada kesempurnaan takwa
Pertama, memilih bekerja keras, ketimbang bermalas-malasan
Kedua, memilih kesibukan daripada pengangguran
Ketiga, memilih mengalah daripada menjajah
Keempat, memilih diam daripada bicara tanpa guna
Kelima, memilih mati daripada hidup tak berarti
Rasulullah saw. bersabda:
Mengunjungi saudara, berarti menjaga rahasia
Berderma pada sesama, berarti melindungi harta benda
Berhati tulus, berarti menjaga amal mulia
Berjiwa jujur, berarti menjaga alur kata-kata
Dan bermusyawarah, berarti mengasah logika
Sufyan ats-Tsauri mengatakan:
Tak ada orang kaya,
Yang mampu terlepas
dari lima perkara
Serakah, gegabah, bakhil, ambisi dan lupa mati
Khatim al-Asham mengatakan:
Tergesa-gesa adalah tipu daya setan,
Kecuali pada lima perbuatan
Menyuguhi tamu begitu ia tiba
Mengurus jenazah begitu ajal merenggutnya
Menikahkan seorang gadis begitu menginjak dewasa
Membayar hutang begitu sampai jatuh temponya
Dan segera bertobat begitu terlanjur berbuat dosa
Muhammad bin ad-Dun berkata:
Iblis celaka akibat lima
Tidak mengaku berbuat dosa
Tidak menyesali tingkah lakunya
Tidak meratapi nasib dirinya
Tidak ingin bertobat pada Tuhannya
Dan memutuskan diri
dari rahmat-Nya
Sedang akibat lima pula Adam as. sejahtera
Mengaku berbuat dosa
Menyesali perbuatannya
Meratapi betapa aib dirinya
Bertobat pada Tuhannya
Dan selalu berusaha rnenggapai rahmat-Nya
Saqiq al-Balkha mengatakan:
Pegang teguhlah lima perkara
Sembahlah Allah sesuai kebutuhanmu pada-Nya
Milikilah harta sekadar umurmu di alam fana
Berdosalah pada Allah sekira kekuatanmu akan siksa-Nya
Carilah bekal di alam dunia demi hidupmu di alam baka
Dan berdermalah pada sesama sekadar vilamu
di taman surga
Umar r.a. berkata:
Telah kuteliti semua kegemaran
ternyata tak ada yang lebih berkesan dari menjaga lisan
Telah kupadukan semua baju
ternyata tak ada yang lebih terpadu dari rasa malu
Telah kutata seluruh harta
ternyata tak ada yang lebih indah dari sikap menerima
Telah kusaksikan semua kebajikan
tern yata tak ada yang lebih istimewa dari kebijakan
Telah kurasakan semua hidangan
ternyata tak ada yang lebih menggairahkan dari ketabahan
Seorang filosuf berkata:
Ciri-ciri zuhud ada lima
Condongkan diri pada Ilahi
Berbuat derma pada sesama
Ikhlas hati dalam berbakti
Menyingkirkan kezaliman dan aniaya
Dan penuhi diri dengan sikap apa adanya
Seorang hamba bermunajat pada Tuhannya:
Tuhanku, panjang angan telah menipuku
cinta harta telah menghancurkanku
setan-setan telah menelantarkanku
nafsuku telah menjerumuskanku dan menistakanku
maka, tolonglah daku wahai Tuhanku
jika Engkau tak sudi mengasihiku
lantas siapa lagi yang akan mengasihiku
Rasulullah saw. bersabda:
Akan datang suatu masa atas ummatku
mereka cinta dunia lupa alam baka
cinta kehidupan lupa kematian
cinta istana lupa surga
cinta harta benda lupa hisab amalnya
dan cinta alam semesta lupa Penciptanya
Dalam munajatnya, Yahya bin Mu’adz ar-Razy menyatakan:
Tuhanku,
malam tiada indah tanpa munajat dengan-Mu
siang tiada indah tanpa berbakti pada-Mu
dunia tiada indah tanpa berdzikir pada-Mu
akhirat tiada akan indah tanpa anugerah maaf-Mu
dan surga tiada indah tanpa saat-saat memandang-Mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar