Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Kamis, 30 September 2010

Kisah Nyata dari Jordan

Sepasang wanita muda sedang duduk duduk pada sebuah bar di hotel berbintang lima, dengan pemandangan “Laut Mati” (Dead Sea), sekitar 40 km dari kota Amman Ibu kota Jordan, hotel itu terletak sangat dekat dengan perbatasan Israel, mereka sedang menikmati “Tequilla”, itulah salah satu jenis minuman keras yang paling umum disana.

Ketika dalam perjalanan pulang, keduanya menyaksikan seorang wanita yang tergeletak di tengah jalan, keadaannya sangat mengerikan, wanita itu sangat dikenal oleh keduanya, seorang PSK yang selalu mabuk dari hasil kerjaannya, wanita itu tergeletak di tengah jalan dalam keadaan tak bernyawa, perutnya yang buncit dan menonjol menunjukkan bahwa ia sedang hamil tua telah pecah, sedangkan dilehernya masih tergantung termos besi yang berisi arak.

Wanita itu tewas disebabkan menyeberang dalam keadaan mabuk. Tubuhnya yang kurus dengan perut yang buncit itu dihantam sebuah truk peti kemas hingga terlempar. Belum cukup hantaman truk besar itu melandanya, tubuh wanita itu bagaikan panah lepas dari busurnya menghantam tebing karang disamping jalan. Lalu tubuh penuh dosa itu terhempas di kerikil tajam di teras jalan. Tulang kepalanya remuk, sebagian kulit kepala dan rambutnya masih menempel di tebing karang. Paha kanannya sudah terpisah dari tubuhnya. Perutnya robek serta kepala bayi kecil tersembul dari perut ibunya yang bermandikan darah dan arak yang berasal dari termos yang penyok sekalian meremukkan tulang rusuknya, bayi itu masih tampak bergerak-gerak, terkejang-kejang, lalu diam untuk selamanya. Pemandangan menyeramkan itu membuat kedua wanita itu pucat pasi dan jatuh pingsan.

Keesokan harinya kedua wanita itu saling bertemu di sebuah Mall di Pusat kota Amman, akan tetapi yang satu sudah jauh berubah, ia telah mengenakan jilbab lengkap, wajahnya sudah memancarkan cahaya tobat, dan kelopak matanya membengkak karena banyak menangis. Wanita kedua tampak kaget, “Hei…apa aku tak salah lihat?” serunya dengan pandangan keheranan.

Wanita pertama hanya menunduk dan berkata lirih, “Aku telah kembali pada bimbingan Tuhanku, aku takut dan malu padaNya, aku jijik terhadap diriku, aku rindu pada keindahan, aku rindu pada kesucian, aku rindu pada kemuliaan, hanya Tuhanku yang mau mema’afkanku, hanya Tuhanku yang dapat memuliakanku, hanya Tuhanku yang dapat menyucikanku…” Belum selesai ia berbicara wanita kedua sudah berlalu dari hadapannya.

Tiga bulan berlalu tanpa terasa, kedua wanita itu sudah tak pernah berhubungan lagi, wanita pertama sedang asyik menikmati cahaya ayat-ayat Allah, ia duduk di kursi kayu di beranda rumahnya, melewatkan sore harinya bersama Al-Qur’an, yang dahulu sore harinya ia habiskan bersama Tequilla. Tiba tiba Ponselnya berbunyi seakan hendak memutus kenikmatannya, tetapi ia enggan memutus ngajinya, ia biarkan selular itu berbunyi, berhenti dan berbunyi lagi, lalu berhenti dan berbunyi lagi, akhirnya dengan sangat berat ia menghentikan bacaan Al-Qur’annya dan menjawab telepon, ternyata si penelepon adalah temannya yang sudah tiga bulan tak pernah mau berhubungan dengannya.

Temannya berkata lirih, “Bagaimana sih caranya bertobat..?” Dengan gembira wanita shalihah itu menjelaskan cara cara shalat, membaca Al-Qur’an dan ibadah-ibadah Indah lainnya. Tetapi temannya terdiam dan berkata dengan berat, “Sholat..?, pake jilbab..?, aduh malas ah, aku berat melakukannya. Tapi…., aku butuh ketenangan.” Wanita shalihah itu berusaha meyakinkan bahwa Ibadah dengan diawali tobat adalah ketenangan yang sangat indah. Namun temannya memang kepala batu, seraya berkata, “ngga deh.., aku belum mau jadi biarawati..!”, seraya memutus hubungan teleponnya.

Tiga hari kemudian wanita shalihah itu mendapat kabar bahwa temannya telah menemui ajalnya. Lalu ia bergegas untuk melayat ke rumah temannya dan ternyata jenazah telah menuju pusara untuk dimakamkan. Sesampainya ia dirumah temannya ia bertemu ibu dari temannya tersebut yang juga terlambat, karena datang dari luar kota. Ibu itu tergopoh-gopoh menuju pusara anak perempuannya didampingi si wanita shalihah. Ketika tiba ternyata penguburan telah selesai. Si ibu berteriak menjerit-jerit, ia menjambak rambut dan merobek bajunya memaksa untuk melihat jenazah anaknya terakhir kali. Penguburan dan talqin sudah usai, namun permintaan ibu membuat para hadirin menjadi bingung. Mereka berusaha menyabarkan Sang ibu, namun ibu itu terus memaksa dengan terus merobeki bajunya. Akhirnya permintaannya pun dengan berat diterima, kuburan itu di gali lagi atas permintaan keluarganya.

Penggalipun dengan cepat menggali pusara itu. Namun ketika sampai pada kayu penutup mayat, ternyata kayu kayu itu sudah hancur. Mereka menyingkirkan kayu kayu itu dengan penasaran… semua wajah melongokkan pandangannya ke liang kubur. Lalu kayu-kayu hancur itu pun disingkirkan dengan hati-hati, maka terlihatlah pemandangan yang sangat mengerikan. Kain kafan penutup mayat itu sudah hancur berserakan, mayat wanita itu hangus terbakar, rambutnya kaku bagaikan jeruji besi, hampir mirip sapu ijuk, kedua bola matanya berada dipipinya dalam keadaan kuncup bagaikan buah kering yang terbakar. Dan lidahnya terjulur keluar serta dari mulut, mata dan telinganya mengalirkan asap yang berbau daging hangus.

Semua sosok yang menyaksikan pemandangan itu terlonjak mundur. Ibu dan wanita shalihah itu sudah sedari tadi jatuh pingsan. Dan para penggali kubur yang sudah melompat keluar liang itu dengan tanpa pikir panjang menimbun liang itu dengan cepat dan lari meninggalkan pusara.

Wanita shalihah itu semakin giat beribadah. Ibu wanita malang tadi sudah menjadi penghuni rumah sakit jiwa. Dan kubur itu menjadi kuburan terakhir yang dimakamkan di pemakaman itu, karena tak ada lagi orang yang mau menguburkan keluarganya di makam itu.

Firman Allah : “Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.” (QS Al Hasyr-21). (sari)

Kisah Nabi Dawud dan Sulaiman

penulis Al-Ustadz Abu Muhammad Harits Abrar
Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman i
adl nabi-nabi utama dari kalangan Bani Israil. Allah
himpunkan bagi kedua nubuwwah dan hikmah serta kerajaan yg besar dan kuat.
Nabi Dawud
sebelum adl seorang prajurit dlm pasukan Thalut yg telah dipilih oleh salah seorang Nabi dari Bani Israil sebagai raja mereka. Thalut dipilih krn keberanian kekuatan serta luas ilmu pengetahuan tentang pemerintahan dan siasat perang. Hal ini sebagaimana Allah
firmankan:

وَزَادَهٌ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ
“Dan Allah menganugerahi ilmu yg luas dan tubuh yg perkasa.”
Ketika mereka berhadapan dgn Jalut serta tentara pasukan Thalut bersabar dan memohon pertolongan kepada Allah k
. Dawud p
ternyata melampaui keberanian mereka. Segera dia menghadapi Jalut dan membunuh sehingga sisa pasukan menderita kekalahan. Dan Allah
menolong Bani Israil.
Kemudian Allah
mengangkat Dawud menjadi Nabi dan memberi hikmah serta kerajaan yg kuat. Allah k
berfirman:

وَشَدَدْناَ مُلْكَهُ وَآتَيْناَهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطاَبِ
“Dan Kami kuatkan kerajaan dan Kami berikan kepada hikmah dan kebijaksanaan dlm menyelesaikan masalah.”
Allah k
telah memberi kekuatan dlm beribadah dan ilmu pengetahuan. Bahkan mensifatkan dgn dua sifat ini yg merupakan ciri kesempurnaan seseorang. Allah k
berfirman:

اصْبِرْ عَلَى ماَ يَقُوْلُوْنَ وَاذْكُرْ عَبْدَناَ دَاوُدَ ذَا اْلأَيْدِ إِنَّهُ أَوَّابٌ
“Bersabarlah atas segala apa yg mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Dawud yg mempunyai kekuatan. Sesungguh dia seorang yg awwab.”
Di sini Allah k
sifati beliau sebagai seorang yg memiliki kekuatan besar dlm melaksanakan perintah Allah k
. Dan beliau adl seorang yg awwab krn begitu sempurna pengetahuan tentang Allah k
.
Allah
telah menundukkan burung-burung dan gunung-gunung agar bertasbih bersamanya. Beliau telah pula diberi anugerah oleh Allah berupa suara yg merdu yg belum pernah diterima oleh manusia sebelumnya.
Nabi Dawud
biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga lalu tidur lagi pada seperenamnya. Beliau biasa berpuasa sehari dan sehari berbuka. Apabila bertemu dgn musuh mk siapapun akan melihat keperkasaan beliau yg menakjubkan. Allah k
telah pula melunakkan besi bagi dan mengajari bagaimana membuat baju besi perisai dan alat-alat perang lainnya. Beliaulah orang pertama membuat semua alat tersebut.
Allah k
pernah menegur beliau dgn mengutus dua orang malaikat sebagai dua orang yg sedang bersengketa. Kedua malaikat itu menemui Nabi Dawud di mihrab sehingga beliau merasa terkejut krn mereka masuk pada waktu yg tdk diizinkan seorangpun masuk ketika itu dgn cara memanjat dinding mihrab.
Allah k
berfirman menceritakan hal ini:

قَالُوا لاَ تَخَفْ خَصْماَنِ بَغَى بَعْضُناَ عَلَى بَعْضٍ فَاحْكُمْ بَيْنَناَ بِالْخَقِّ وَلاَ تُشْطِطْ وَاهْدِناَ إِلَى سَوَاءِ الصِّرَاطِ
“Jangan takut. Kami dua orang yg berselisih. Salah seorang dari kami berbuat dzalim terhadap yg lain. mk berilah keputusan di antara kami dgn adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yg lurus.”
Kemudian salah seorang menerangkan keadaan mereka katanya: ”Sesungguh saudaraku ini mempunyai 99 ekor kambing –yang dimaksudkan adl wanita – sedangkan saya hanya mempunyai satu ekor. Lalu dia berkata: ‘Serahkanlah kambingmu kepadaku’ dan dia mengalahkan saya dlm perdebatan. Arti alasan dia lbh kuat sehingga mengalahkan pendapat saya.”
Lalu Dawud p
berkata sebagaimana diceritakan oleh Allah k
:

قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَى نِعاَجَِهِ وَإِنَّ كَثِيْراً مِنَ الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ إِلاَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحاَتِ وَقَلِيْلٌ ماَ هُمْ
“Sesungguh dia telah berbuat dzalim kepadamu dgn meminta kambingmu itu utk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguh kebanyakan orang2 yg berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada yg lain kecuali orang2 yg beriman dan beramal shalih dan amat sedikitlah mereka itu.”
Akhir Nabi Dawud
mengetahui bahwa dialah yg dimaksud dlm kasus tersebut beliaupun tersadar. Allah
berfirman:

وَظَنَّ دَاوُدُ أَنَّماَ فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعاً وَأَناَبَ. فَغَفَرْناَ لَهُ ذَلِكَ وَإِنَّ لَهُ عِنْدَناَ لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَئاَبٍ
“Dan Dawud mengetahui bahwa Kami menguji mk diapun meminta ampun kepada Rabb menyungkur sujud dan bertaubat. mk Kami ampuni kesalahan dan sesungguh dia mempunyai kedudukan yg dekat di sisi Kami dan tempat kembali yg baik.”
Akhir Allah k
menghapus dosa beliau dan keadaan jauh lbh baik daripada sebelum kejadian itu. Beliau mendapat tempat yg sangat dekat di sisi Allah k
dan kesudahan yg baik.
Allah k
berfirman:

ياَ دَاوُدُ إِناَّ جَعَلْناَكَ خَلِيْفَةً فِي اْلأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ الناَّسِ بِالْخَقِّ وَلاَ تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ
“Hai Dawud sesungguh Kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi. mk berilah keputusan dgn adil di antara manusia. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. Karena hawa nafsu itu akan menyesatkanmu dari jalan Allah.”
Sedangkan kepada Nabi Sulaiman bin Dawud
Allah
telah memberi nubuwah mewarisi ilmu nubuwah dan kerajaan ayahnya. Bahkan Allah
memberikan tambahan bagi kerajaan yg besar yg belum pernah dimiliki siapapun sebelum ataupun sesudahnya.
Allah
menundukkan kepada angin yg berhembus menurut ke mana saja beliau kehendaki yg perjalanan di waktu pagi sama dgn perjalanan sebulan dan di waktu sore juga sama dgn perjalanan sebulan. Juga para jin dan syaithan serta Ifrit yg mengerjakan untuk pekerjaan besar menurut keinginannya. Mereka membuat utk Nabi Sulaiman
gedung-gedung tinggi patung-patung dan piring-piring yg seperti kolam dan periuk-periuk yg . Mereka datang dan pergi kemanapun sesuai kehendaknya.
Allah
juga menundukkan kepada pasukan dari manusia jin dan burung-burung lalu mereka diatur dgn tata tertib yg mengagumkan. Allah
mengajarkan kepada beliau pengertian tentang suara burung dan seluruh hewan yg ada. Dan mereka kadang mengajak beliau berbicara dan beliau pun memahami pembicaraan mereka. Oleh sebab itu beliau dapat berdialog dgn Hud Hud dan menanyai juga mengerti ucapan seekor semut ketika mengingatkan semut-semut lainnya. Allah k
berfirman:

ياَ أَيُّهاَ النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لاَ يَحْطِمَنَّكُمْ سَلَيْماَنُ وَجُنُوْدُهُ وَهُمْ لاَ يَشْعُرُوْنَ
“Hai semut-semut masuklah ke dlm sarang-sarangmu agar kamu tdk diinjak oleh Sulaiman dan tentara sedangkan mereka tdk menyadarinya.”
Semut itu memperingatkan dan memerintahkan supaya para semut itu melindungi diri mereka dari Sulaiman dan pasukannya. Nabi Sulaiman tersenyum dan tertawa mendengar kata-kata semut itu lalu berkata:

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضاَهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِباَدِكَ الصَّالِحِيْنَ
“Wahai Rabbku berilah aku ilham utk tetap mensyukuri ni’mat-Mu yg telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku. Dan agar aku mengerjakan amal shalih yg Engkau ridhai dan masukkanlah aku dgn rahmat-Mu ke dlm golongan hamba-hamba-Mu yg shalih.”
Salah satu bentuk kebaikan dan ketelitian pengaturan beliau adl beliau sendiri yg langsung turun tangan memeriksa pasukannya. Padahal sudah ada masing-masing yg menjadi pengawas mereka. Juga krn firman Allah k
yg berbunyi “Mereka diatur dgn tertib dlm barisan” menunjukkan hal itu. Sehingga beliau sendiri mencari burung-burung agar mengetahui apakah dia berada di markas atau tidak. Allah
menceritakan hal ini dlm Al Qur`an ketika Nabi Sulaiman tdk melihat burung Hud Hud beliau berkata:

ماَ لِيَ لاَ أَرَى الْهُدْهُدَ اَمْ كاَنَ مِنَ الْغاَئِبِيْنَ
“Mengapa aku tdk melihat Hud Hud apakah dia temasuk yg tdk hadir?”
Dan bukan seperti komentar sebagian mufassir bahwa beliau mencari Hud Hud adl agar mencarikan daerah yg banyak air seberapa jauh dari tempat mereka saat itu. Karena sesungguh tanggapan tersebut berbeda jauh dgn susunan kalimat Al Qur‘an. Allah tdk mengatakan bahwa beliau mencari Hud Hud tapi justeru mengatakan dlm ayat itu
وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ
“Dan dia memeriksa burung-burung”.
Kemudian Nabi Sulaiman mengancam krn telah menyelisihi perintahnya. Namun krn kerajaan ditegakkan di atas keadilan beliau menyebutkan pengecualian. Allah
berfirman menceritakan hal ini:

لأُعَذِّبَنَّهُ عَذَاباً شَدِيْداً أَوْ لأَذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسٌلْطاَنٍ مُبِيْنٍ. فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيْدٍ فَقَالَ أَحِطْتُ بِماَ لَمْ تُحِطْ بِهِ وَجِئْتُكَ مِنْ سَبَإٍ بِنَبَإٍ يَقِيْنٍ. إِنِّي وَجَدْتُ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَهاَ عَرْشٌ عَظِيْمٌ. وَجَدْتُهاَ وَقَوْمَهاَ يَسْجُدُوْنَ لِلشَّمْسِ مِنْ دَوْنِ اللهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطاَنُ أَعْماَلَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ فَهٌمْ لاَ يَهْتَدُوْنَ. أَلاَّ يَسْجُدُوا ِللهِ الَّذِي يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِي السَّماَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَيَعْلَمُ ماَ تُخْفُوْنَ وَماَ تُعْلِنُوْنَ. اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
“Sungguh aku benar-benar akan mengadzab dgn adzab yg keras atau benar-benar menyembelih kecuali jika dia benar-benar datang kepadaku dgn alasan yg jelas. mk tdk lama kemudian datanglah Hud Hud lalu ia berkata:”Aku telah mengetahui sesuatu yg kamu belum mengetahui dan kubawa kepadamu dari negeri Saba` suatu berita yg penting diyakini Sesungguh aku menjumpai seorang wanita yg memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yg besar. Aku mendapati dia dan kaum menyembah matahari selain Allah. Dan syaithan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan Allah sehingga mereka tdk mendapat petunjuk. Mengapakah mereka tdk sujud kepada Allah Yang Mengeluarkan apa yg tersembunyi di langit dan bumi.
Dan Yang mengetahui apa yg kamu sembunyikan dan apa yg kamu tampakkan. Allah tdk ada ilah kecuali Dia Rabb yg Mempunyai ‘arsy yg besar.”
Dalam kesempatan yg demikian singkat ini Hud Hud datang membawa berita besar ini. Disampaikan kepada Nabi Sulaiman tentang penguasa negeri Yaman seorang ratu. Dan ratu itu dianugeahi segala yg dibutuhkan oleh seorang penguasa bahkan mempunyai singgasana yg besar. Hud Hud ternyata bukan hanya memahami kerajaan dan kekuatan mereka tetapi juga mengerti apa yg menjadi keyakinan rakyat Saba`. Mereka adl orang2 yg musyrik menyembah matahari. Hud Hud dgn tegas mengingkari kesyirikan yg mereka lakukan.
Hal ini menunjukkan bahwa hewan-hewan itu sesungguh mengenal Rabb mereka di mana mereka juga bertasbih memuji dan mentauhidkan-Nya. Mereka mempunyai rasa cinta kepada orang2 yg beriman dan mereka juga taat kepada Rabbnya. Bahkan mereka juga membenci orang2 kafir dan orang yg mendustakan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Mereka tunduk kepada Allah dgn sikap ini.
Sumber: www.asysyariah.com

Kisah Nabi Dawud dan Sulaiman

penulis Al-Ustadz Abu Muhammad Harits Abrar
Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman
adl nabi-nabi utama dari kalangan Bani Israil. Allah
himpunkan bagi keduanya nubuwwah dan hikmah serta kerajaan yg besar dan kuat.
Nabi Dawud
sebelumnya adl seorang prajurit dlm pasukan Thalut yg telah dipilih oleh salah seorang Nabi dari Bani Israil sebagai raja mereka. Thalut dipilih krn keberanian kekuatan serta luas ilmu pengetahuan tentang pemerintahan dan siasat perang. Hal ini sebagaimana Allah
firmankan:

وَزَادَهٌ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ
“Dan Allah menganugerahi ilmu yg luas dan tubuh yg perkasa.”
Ketika mereka berhadapan dgn Jalut serta tentara pasukan Thalut bersabar dan memohon pertolongan kepada Allah
. Dawud
ternyata melampaui keberanian mereka. Segera dia menghadapi Jalut dan membunuh sehingga sisa pasukan menderita kekalahan. Dan Allah
menolong Bani Israil.
Kemudian Allah
mengangkat Dawud menjadi Nabi dan memberi hikmah serta kerajaan yg kuat. Allah k
berfirman:

وَشَدَدْناَ مُلْكَهُ وَآتَيْناَهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطاَبِ
“Dan Kami kuatkan kerajaan dan Kami berikan kepada hikmah dan kebijaksanaan dlm menyelesaikan masalah.”
Allah k
telah memberi kekuatan dlm beribadah dan ilmu pengetahuan. Bahkan mensifatkan dgn dua sifat ini yg merupakan ciri kesempurnaan seseorang. Allah
berfirman:

اصْبِرْ عَلَى ماَ يَقُوْلُوْنَ وَاذْكُرْ عَبْدَناَ دَاوُدَ ذَا اْلأَيْدِ إِنَّهُ أَوَّابٌ
“Bersabarlah atas segala apa yg mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Dawud yg mempunyai kekuatan. Sesungguh dia seorang yg awwab.”
Di sini Allah
sifati beliau sebagai seorang yg memiliki kekuatan besar dlm melaksanakan perintah Allah
. Dan beliau adl seorang yg awwab krn begitu sempurna pengetahuan tentang Allah
.
Allah
telah menundukkan burung-burung dan gunung-gunung agar bertasbih bersamanya. Beliau telah pula diberi anugerah oleh Allah berupa suara yg merdu yg belum pernah diterima oleh manusia sebelumnya.
Nabi Dawud
biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga lalu tidur lagi pada seperenamnya. Beliau biasa berpuasa sehari dan sehari berbuka. Apabila bertemu dgn musuh mk siapapun akan melihat keperkasaan beliau yg menakjubkan. Allah
telah pula melunakkan besi bagi dan mengajari bagaimana membuat baju besi perisai dan alat-alat perang lainnya. Beliaulah orang pertama membuat semua alat tersebut.
Allah
pernah menegur beliau dgn mengutus dua orang malaikat sebagai dua orang yg sedang bersengketa. Kedua malaikat itu menemui Nabi Dawud di mihrab sehingga beliau merasa terkejut krn mereka masuk pada waktu yg tdk diizinkan seorangpun masuk ketika itu dgn cara memanjat dinding mihrab.
Allah
berfirman menceritakan hal ini:

قَالُوا لاَ تَخَفْ خَصْماَنِ بَغَى بَعْضُناَ عَلَى بَعْضٍ فَاحْكُمْ بَيْنَناَ بِالْخَقِّ وَلاَ تُشْطِطْ وَاهْدِناَ إِلَى سَوَاءِ الصِّرَاطِ
“Jangan takut. Kami dua orang yg berselisih. Salah seorang dari kami berbuat dzalim terhadap yg lain. mk berilah keputusan di antara kami dgn adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yg lurus.”
Kemudian salah seorang menerangkan keadaan mereka katanya: ”Sesungguh saudaraku ini mempunyai 99 ekor kambing –yang dimaksudkan adl wanita – sedangkan saya hanya mempunyai satu ekor. Lalu dia berkata: ‘Serahkanlah kambingmu kepadaku’ dan dia mengalahkan saya dlm perdebatan. Arti alasan dia lbh kuat sehingga mengalahkan pendapat saya.”
Lalu Dawud
berkata sebagaimana diceritakan oleh Allah
:

قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَى نِعاَجَِهِ وَإِنَّ كَثِيْراً مِنَ الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ إِلاَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحاَتِ وَقَلِيْلٌ ماَ هُمْ
“Sesungguh dia telah berbuat dzalim kepadamu dgn meminta kambingmu itu utk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguh kebanyakan orang2 yg berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada yg lain kecuali orang2 yg beriman dan beramal shalih dan amat sedikitlah mereka itu.”
Akhir Nabi Dawud
mengetahui bahwa dialah yg dimaksud dlm kasus tersebut beliaupun tersadar. Allah
berfirman:

وَظَنَّ دَاوُدُ أَنَّماَ فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعاً وَأَناَبَ. فَغَفَرْناَ لَهُ ذَلِكَ وَإِنَّ لَهُ عِنْدَناَ لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَئاَبٍ
“Dan Dawud mengetahui bahwa Kami menguji mk diapun meminta ampun kepada Rabb menyungkur sujud dan bertaubat. mk Kami ampuni kesalahan dan sesungguh dia mempunyai kedudukan yg dekat di sisi Kami dan tempat kembali yg baik.”
Akhir Allah
menghapus dosa beliau dan keadaan jauh lbh baik daripada sebelum kejadian itu. Beliau mendapat tempat yg sangat dekat di sisi Allah
dan kesudahan yg baik.
Allah
berfirman:

ياَ دَاوُدُ إِناَّ جَعَلْناَكَ خَلِيْفَةً فِي اْلأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ الناَّسِ بِالْخَقِّ وَلاَ تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ
“Hai Dawud sesungguh Kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi. mk berilah keputusan dgn adil di antara manusia. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. Karena hawa nafsu itu akan menyesatkanmu dari jalan Allah.”
Sedangkan kepada Nabi Sulaiman bin Dawud
Allah
telah memberi nubuwah mewarisi ilmu nubuwah dan kerajaan ayahnya. Bahkan Allah
memberikan tambahan bagi kerajaan yg besar yg belum pernah dimiliki siapapun sebelum ataupun sesudahnya.
Allah
menundukkan kepada angin yg berhembus menurut ke mana saja beliau kehendaki yg perjalanan di waktu pagi sama dgn perjalanan sebulan dan di waktu sore juga sama dgn perjalanan sebulan. Juga para jin dan syaithan serta Ifrit yg mengerjakan untuk pekerjaan besar menurut keinginannya. Mereka membuat utk Nabi Sulaiman
gedung-gedung tinggi patung-patung dan piring-piring yg seperti kolam dan periuk-periuk yg . Mereka datang dan pergi kemanapun sesuai kehendaknya.
Allah
juga menundukkan kepada pasukan dari manusia jin dan burung-burung lalu mereka diatur dgn tata tertib yg mengagumkan. Allah
mengajarkan kepada beliau pengertian tentang suara burung dan seluruh hewan yg ada. Dan mereka kadang mengajak beliau berbicara dan beliau pun memahami pembicaraan mereka. Oleh sebab itu beliau dapat berdialog dgn Hud Hud dan menanyai juga mengerti ucapan seekor semut ketika mengingatkan semut-semut lainnya. Allah
berfirman:

ياَ أَيُّهاَ النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لاَ يَحْطِمَنَّكُمْ سَلَيْماَنُ وَجُنُوْدُهُ وَهُمْ لاَ يَشْعُرُوْنَ
“Hai semut-semut masuklah ke dlm sarang-sarangmu agar kamu tdk diinjak oleh Sulaiman dan tentara sedangkan mereka tdk menyadarinya.”
Semut itu memperingatkan dan memerintahkan supaya para semut itu melindungi diri mereka dari Sulaiman dan pasukannya. Nabi Sulaiman tersenyum dan tertawa mendengar kata-kata semut itu lalu berkata:

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضاَهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِباَدِكَ الصَّالِحِيْنَ
“Wahai Rabbku berilah aku ilham utk tetap mensyukuri ni’mat-Mu yg telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku. Dan agar aku mengerjakan amal shalih yg Engkau ridhai dan masukkanlah aku dgn rahmat-Mu ke dlm golongan hamba-hamba-Mu yg shalih.”
Salah satu bentuk kebaikan dan ketelitian pengaturan beliau adl beliau sendiri yg langsung turun tangan memeriksa pasukannya. Padahal sudah ada masing-masing yg menjadi pengawas mereka. Juga krn firman Allah
yg berbunyi “Mereka diatur dgn tertib dlm barisan” menunjukkan hal itu. Sehingga beliau sendiri mencari burung-burung agar mengetahui apakah dia berada di markas atau tidak. Allah
menceritakan hal ini dlm Al Qur`an ketika Nabi Sulaiman tdk melihat burung Hud Hud beliau berkata:

ماَ لِيَ لاَ أَرَى الْهُدْهُدَ اَمْ كاَنَ مِنَ الْغاَئِبِيْنَ
“Mengapa aku tdk melihat Hud Hud apakah dia temasuk yg tdk hadir?”
Dan bukan seperti komentar sebagian mufassir bahwa beliau mencari Hud Hud adl agar mencarikan daerah yg banyak air seberapa jauh dari tempat mereka saat itu. Karena sesungguh tanggapan tersebut berbeda jauh dgn susunan kalimat Al Qur‘an. Allah tdk mengatakan bahwa beliau mencari Hud Hud tapi justeru mengatakan dlm ayat itu
وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ
“Dan dia memeriksa burung-burung”.
Kemudian Nabi Sulaiman mengancam krn telah menyelisihi perintahnya. Namun krn kerajaan ditegakkan di atas keadilan beliau menyebutkan pengecualian. Allah
berfirman menceritakan hal ini:

لأُعَذِّبَنَّهُ عَذَاباً شَدِيْداً أَوْ لأَذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسٌلْطاَنٍ مُبِيْنٍ. فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيْدٍ فَقَالَ أَحِطْتُ بِماَ لَمْ تُحِطْ بِهِ وَجِئْتُكَ مِنْ سَبَإٍ بِنَبَإٍ يَقِيْنٍ. إِنِّي وَجَدْتُ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَهاَ عَرْشٌ عَظِيْمٌ. وَجَدْتُهاَ وَقَوْمَهاَ يَسْجُدُوْنَ لِلشَّمْسِ مِنْ دَوْنِ اللهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطاَنُ أَعْماَلَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ فَهٌمْ لاَ يَهْتَدُوْنَ. أَلاَّ يَسْجُدُوا ِللهِ الَّذِي يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِي السَّماَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَيَعْلَمُ ماَ تُخْفُوْنَ وَماَ تُعْلِنُوْنَ. اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
“Sungguh aku benar-benar akan mengadzab dgn adzab yg keras atau benar-benar menyembelih kecuali jika dia benar-benar datang kepadaku dgn alasan yg jelas. mk tdk lama kemudian datanglah Hud Hud lalu ia berkata:”Aku telah mengetahui sesuatu yg kamu belum mengetahui dan kubawa kepadamu dari negeri Saba` suatu berita yg penting diyakini Sesungguh aku menjumpai seorang wanita yg memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yg besar. Aku mendapati dia dan kaum menyembah matahari selain Allah. Dan syaithan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan Allah sehingga mereka tdk mendapat petunjuk. Mengapakah mereka tdk sujud kepada Allah Yang Mengeluarkan apa yg tersembunyi di langit dan bumi.
Dan Yang mengetahui apa yg kamu sembunyikan dan apa yg kamu tampakkan. Allah tdk ada ilah kecuali Dia Rabb yg Mempunyai ‘arsy yg besar.”
Dalam kesempatan yg demikian singkat ini Hud Hud datang membawa berita besar ini. Disampaikan kepada Nabi Sulaiman tentang penguasa negeri Yaman seorang ratu. Dan ratu itu dianugeahi segala yg dibutuhkan oleh seorang penguasa bahkan mempunyai singgasana yg besar. Hud Hud ternyata bukan hanya memahami kerajaan dan kekuatan mereka tetapi juga mengerti apa yg menjadi keyakinan rakyat Saba`. Mereka adl orang2 yg musyrik menyembah matahari. Hud Hud dgn tegas mengingkari kesyirikan yg mereka lakukan.
Hal ini menunjukkan bahwa hewan-hewan itu sesungguh mengenal Rabb mereka di mana mereka juga bertasbih memuji dan mentauhidkan-Nya. Mereka mempunyai rasa cinta kepada orang2 yg beriman dan mereka juga taat kepada Rabbnya. Bahkan mereka juga membenci orang2 kafir dan orang yg mendustakan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Mereka tunduk kepada Allah dgn sikap ini.
Sumber: www.asysyariah.com

Rahasia Malam dan Hari Jumat

Keutamaan Malam dan Hari Jumat

Keutamaan dan Amalan

Malam Jum’at adalah malam yang paling utama, harinya adalah hari yang paling utama dari semua hari.

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya malam Jum’at dan harinya adalah 24 jam milik Allah Azza wa Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang diselamatkan dari api neraka.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati di antara matahari tergelincir hari Kamis hingga matahari tergelincir hari Jum’at, Allah melindunginya dari siksa kubur yang menakutkan.” 

Imam ja’far Ash-Shadiq (sa) juga berkata: “Malam Jum’at dan hari Jum’at mempunyai hak, maka janganlah sia-siakan kemuliaannya, jangan mengurangi ibadah, dekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal shaleh, tinggalkan semua yang haram. Karena di dalamnya Allah swt melipatgandakan kebaikan, menghapus kejelekan, dan mengangkat derajat. Hari Jum’at sama dengan malamnya. Jika kamu mampu, hidupkan malam dan siangnya dengan doa dan shalat. Karena di dalamnya Allah mengutus para Malaikat ke langit dunia untuk melipatgandakan kebaikan dan menghapus keburukan, sesungguhnya Allah Maha Luas ampunan-Nya dan Maha Mulia.” 




 
Dalam hadis yang mu’tabar, Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata: “Sesungguhnya orang mukmin yang memohon hajatnya kepada Allah, Ia menunda hajat yang dimohonnya hingga hari Jum’at agar ia memperoleh  keutamaan yang khusus (dilipatgandakan karena keutamaan hari Jum’at).”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Ketika saudara Yusus meminta kepada Ya’qub agar ia memohonkan ampunan untuk mereka, ia berkata, Tuhanku akan mengampunimu. Kemudian ia mengakhirkan istighfarnya hingga dini hari Jum’at agar permohonannya diijabah.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika malam Jum’at tiba semua binatang laut dan binatang darat mengangkat kepalanya seraya memanggil dengan bahasanya masing-masing: Wahai Tuhan kami, jangan siksa kami karena dosa-dosa anak cucu Adam.”

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Allah swt memerintahkan kepada Malaikat agar pada setiap malam Jum’at ia menyeru dari bawah Arasy dari awal malam hingga akhir malam: Tidak ada seorang pun hamba mukmin yang berdoa kepada-Ku untuk keperluan akhirat dan dunianya sebelum terbit fajar kecuali Aku mengijabahnya, tidak ada seorang pun mukmin yang bertaubat kepada-Ku dari dosa-dosanya sebelum terbit fajar kecuali Aku menerima taubatnya, tidak ada seorang pun mukmin yang sedikit rizkinya lalu ia memohon kepada-Ku tambahan rizkinya sebelum terbit fajar kecuali Aku menambah dan meluaskan rizkinya, tidak ada seorang pun hamba mukmin yang sedang sakit lalu ia memohon kepada-Ku untuk kesembuhannya sebelum terbit fajar kecuali Aku memberikan kesembuhan, tidak ada seorang hamba mukmin yang sedang kesulitan dan menderita lalu ia memohon kepada-Ku agar dihilangkan kesulitannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menghilangkannya dan menunjukkan jalannya, tidak ada seorang pun hamba yang sedang dizalimi lalu ia memohon kepada-Ku agar Aku mengambil kezalimannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menolongnya dan mengambil kezalimannya; Malaikat terus-menerus berseru hingga terbit fajar.” 

Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Sesungguhnya Allah swt memilih Jum’at, lalu menjadikan harinya sebagai hari raya, dan memilih malamnya  menjadi malam hari raya. Di antara keutamaannya adalah  orang yang momohon hajatnya  kepada  Allah Azza wa Jalla pada  hari Jum’at Allah mengijabahnya; suatu bangsa yang sudah layak menerima azab lalu mereka memohon pada malam dan hari Jum’at Allah pasti menyelamatkan mereka darinya. Tidak ada sesuatu pun yang Allah tentukan dan utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at. Karena itu, malam Jum’at adalah malam yang paling utama, dan harinya adalah hari yang paling utama.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “ Jauhilah maksiat pada malam Jum’at, karena pada malam itu keburukan dilipatgandakan dan kebaikan dilipatgandakan. Baransiapa yang meninggalkan maksiat kepada Allah pada malam Jum’at Allah mengampuni semua dosa yang lalu, dan barangsiapa yang menampakkan kemaksiatan kepada Allah pada malam Jum’at Allah menyiksanya dengan semua amal yang ia lakukan sepanjang umurnya dan melipatgandakan siksa padanya akibat maksiat itu.”

Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya hari Jum’at adalah penghulu semua hari, di dalamnya Allah azza wa jalla melipatgandakan kebaikan, menghapus keburukan, mengangkat derajat, mengijabah doa, menghilangkan duka, dan menunaikan hajat-hajat yang besar. Hari Jum’at adalah hari Allah menambah jumlah orang-orang yang dibebaskan dari neraka. Tidak ada seorang pun manusia yang memohon perlindungan di dalamnya dan ia mengenal hak-Nya serta yang diharamkan-Nya, kecuali Allah berhak membebaskan dan menyelamatkan ia dari neraka. Jika ia mati pada hari Jum’at atau malamnya, ia mati syahid dan membangkitkan dari kuburnya dalam keadaan aman.Tidak ada seorang pun yang meremehkan apa yang diharamkan oleh Allah dan menyia-nyiakan hak-Nya, kecuali Allah berhak mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam kecuali ia bertaubat.”

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Tidak ada terbit matahari yang lebih utama dari hari Jum’at, dan sesungguhnya pembicaraan burung pun jika ia berjumpa dengan yang lain pada hari ini, ia mengucapkan salam, salam kebaikan dan kedamaian.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika kalian memasuki hari Jum’at, maka janganlah kalian disibukkan oleh sesuatu selain ibadah, karena hari itu adalah hari pengampunan bagi hanba-hamba Allah; pada hari Jum’at dan malam Jum’at Allah menurunkan kepada mereka rahmat dan karunia lebih banyak daripada mengambilnya dalam waktu yang singkat.”

Amalan dan doa malam Jum’at
Amalan dan doa pada malam Jum’at banyak sekali, antara lain:
Pertama: memperbanyak membaca tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya. Karena dalam hadis dikatakan bahwa malam Jum’at adalah malam yang mulia dan harinya adalah hari cahaya. Dalam suatu hadis dikatakan: paling sedikitnya membaca shalawat 100 kali, lebih banyak lebih utama.

Kedua: Membaca istighfar berikut:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذي لاَ اِلَهَ إلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ خَاضِعٍ مِسْكِيْنٍ مُسْتَكِيْنٍ لاَ يَسْتَطِيْعُ لِنَفْسِهِ صَرْفاً وَلاَ عَدْلاً وَلاَ نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً وَلاَ حَيَاةً وَلاَ مَوْتاً وَلاَ نُشُوراً وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعِتْرَتِهِ الطَّيِّبينَ الطَّاهِرِينَ اْلاَخْيَارِ اْلاَبْرَارِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً .

Aku mohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup dan Mengawasi, aku bertaubat kepada-Nya taubat seorang hamba yang rendah, hina dan miskin; yang dirinya tak mampu berupaya dan berbuat keadilan, tak mampu memberi manfaat dan mudharrat, tak mampu hidup, mati dan hidup kembali. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya yang suci dan baik, yang pilihan dan benar.
Ketiga: Memperbanyak mendoakan saudara-saudaranya yang beriman sebagaimana yang dilakukan oleh Fatimah Az-Zahra’ (sa). Jika mendoakan sepuluh orang yang telah meninggal, maka wajib baginya surga, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis.
Keempat: Membaca doa-doa malam Jum’at, antara lain:

اَللَّهُمَّ اِنّى اَعُوذُ بِكَ فَاَعِذْنِى، وَاَسْتَجِيْرُ بِكَ فَاَجِرْنِى، وَاَسْتَرْزِقُكَ فَارْزُقْنِى، وَاَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ فَاكْفِنِى، وَاَستَنْصِرُكَ عَلَى عَدُوِّى فَانْصُرْنِى، وَاَسْتَعِيْنُ بِكَ فَاَعِنِّى، وَاَسْتَغْفِرُكَ يَا اِلَهِى فَاغْفِرْ لِى آمِيْنَ آمِيْنَ آمِيْنَ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu, maka lindungi aku. Aku memohon keselamatan kepada-Mu, maka selamatkan daku. Aku memohon rizki kepada-Mu, maka berilah aku rizki. aku bertawakkal kepada-Mu, maka cukupi daku. Aku memohon pertolongan kepada-Mu terhadap musuhku, maka bantulah daku. Aku memohon bantuan kepada-Mu, maka bantulah aku. Ya Ilahi, aku memohon ampunan kepada-Mu, maka ampuni daku, amin amin amin. 
اَللَّهُمَّ  اِنْ وَضَعْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَرْفَعُنِي وَاِنْ رَفَعْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَضَعُنِي وَاِنْ اَهْلَكْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَعْرِضُ لَكَ فِي عَبْدِكَ اَوْ يَسْأَلُكَ عَنْ اَمْرِهِ وَقَدْ عَلِمْتُ اَنَّهُ لَيْسَ فِى حُكْمِكَ ظُلْمٌ وَلاَ فِى نَقَمَتِكَ عَجَلَةٌ وَاِنَّمَا يَعْجَلُ مَنْ يَخَافُ الْفَوْتَ وَاِنَّمَا يَحْتَاجُ اِلَى الظُّلْمِ الضَّعِيفُ وَقَدْ تَعَالَيْتَ يَا اِلَهِى عَنْ ذَلِكَ عُلُوّاً كَبِيْراً.

Ya Allah, jika Engkau hinakan daku, siapa lagi yang akan memuliakan aku. Jika Engkau muliakan aku, siapa lagi yang mampu menghinakan aku. Jika Engkau binasakan aku, siapa lagi yang akan beribadah kepada-Mu atau yang akan memohon pada-Mu tentang persoalannya. Sungguh, aku tahu tidak ada kezaliman dalam hukum-Mu, tidak ada yang tergesa-gesa dalam siksaan-Mu. Karena tergesa-gersa itu hanya terjadi pada orang takut ketinggalan, dan butuh pada kezaliman yang lemah. Sementara Engkau ya Ilahi benar-benar Maha Mulia dari semua itu.

Di antara amalan dan doa pada Hari Jum’at
Pertama: Mandi sunnah. Waktunya dari terbit fajar sampai matahari tergelincir. Yang paling utama menjelang matahari tergelincir.
Rasulullah saw bersabda kepada Imam Ali bin Abi Thalib (sa): “Wahai Ali, mandi sunnahlah kamu setiap hari Jum’at walaupun kamu harus membeli air, karena tidak ada amalan sunnah yang lebih mulia darinya.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mandi sunnah pada hari Jum’at, kemudian membaca doa berikut, ia disucikan dari dosa-dosanya dari hari Jum’at ke hari Jum’at berikutnya,  amal-amalnya diterima dan disucikan secara spritual:
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَاجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِيْنَ.
Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, jadikan aku tergolong kepada orang-orang yang bertaubat, dan jadikan aku termasuk kepada orang-orang yang mensucikan diri.
Kedua: Ziarah ke kuburan orang-orang mukmin khususnya kedua orang tua.
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Ziarahlah kalian ke kuburan pada hari Jum’at, karena mereka mengetahui orang yang datang kepada mereka dan mereka bahagia.”
Amalan dan doa-doa ini diajarkan dan dicontohnya oleh Rasulullah saw dan keluarganya.
( Disarikan dari kitab Fafâtihul Jinân, bab 1, pasal 4, halaman 28-38 )

Rahasia Surat Al-waqiah

Keutamaan Surat Al-Wâqi’ah

Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Wâqi’ah, ia akan dicatat sebagai orang yang tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 203).

Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 203).

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia; tidak akan  melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia. Surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 203).

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah surat Al-Waqi’ah; dan barangsiapa yang ingin melihat sifat neraka, maka bacalah surat As-Sajadah.” (Tsawabul A’mal: 117). 

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.” (Tsawabul A’mal: 117). 
 
Yang berminat teks arab, bacaan teks latin dan terjemahan surat Al-Waqi'ah, download di Download

Rahasia Bulan Shafar dan Hari Nahas

Bulan Shafar dan Hari Nahas

Kita sekarang berada di bulan Shafar 1431 H, bulan yang di dalamnya banyak hari nahas.

Adanya hari Nahas tidak dapat dibantah oleh seorang pun muslim, walaupun ada yang tidak percaya, karena Allah swt menegaskan dalam firmannya:

Kami menghembuskan badai dalam beberapa hari yang nahas, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan di akhirat lebih menghinakan sedangkan mereka tidak diberi pertolongan.” (Fushshilat/41: 16)

“Sesungguhnya Kami menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus.” (Al-Qamar/54: 19).

Berikut ini saya kutipkan sebagian hadis-hadis dari Ahlul bait Nabi saw tentang hari-hari Nahas:

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Dalam setahun ada 24 hari Nahas dan tercela, tidaklah sempurna rencana yang dilakukan di dalamnya, tidak baik ma’isyah anak yang lahir di dalamnya, tidak menang orang berperang di dalamnya, dan tidak tumbuh tanaman yang ditanam di dalamnya. Dalam setiap bulan ada dua hari: 11 dan 14 Muharram, 01 dan 20 Shafar, 10 dan 20 Rabi’1, 01 dan 11 Rabi’2, 10 dan 11 Jumad1, 10 dan 14 Jumad2, 11 dan 13 Rajab, 04 dan 20 Sya’ban, 03 dan 20 Ramadhan, 06 dan 08 Syawwal, 06 dan 10 Dzul-Qaidah, 08 dan 20 Dzul-Hijjah.” (Jawahirul Kalam jilid 18, hlm 161).


Dalam yang panjang tentang hari Asyura Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika kamu mampu pada hari itu, janganlah kamu keluar untuk mencapai hajat, karena hari itu adalah hari Nahas, tidak tercapai hajat seorang mukmin, dan jika kamu mencapainya tidak ada keberkahan dan tidak ada bimbingan di dalamnya; dan pada hari itu janganlah kamu menyimpan sesuatu di rumahmu, barangsiapa yang menyimpannya pada hari itu, ia tidak memberi keberkahan padanya dan pada keluarganya.” (Biharul Anwar jilid 98, hlm 291).

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) juga berkata: “Paling banyak bala’ dalam satu tahun adalah di bulan Shafar, maka hendaknya kamu berhati-hati dalam semua harinya terutama pada hari Rabu yang terakhir.” (Biharul Anwar jliid 12, hlm 151).

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang bepergian atau melakukan pernikahan ketika bulan berada di buruj Aqrab (zodiak Scorpio), ia tidak akan melihat kebaikan di dalamnya.” (Al-Faqih 2: 267).

Imam Musa Al-Kazhim (sa) berkata: “Barangsiapa yang melakukan pernikahan pada hari Mahaq (tanggal 29 , maka terimalah keguguran anaknya.” (Al-Faqih 3: 403)

Hari Mahaq adalah hari dimana bulan tidak mengitari buruj (zodiak), yaitu tanggal 29 dan 30 bulan Hijriyah.

Tentang Hari-Hari baik untuk Beraktivitas klik di sini

Doa Untuk Memperoleh kemudahan Sakratul maut

Doa Untuk Memperoleh kemudahan Sakratul maut

Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang membaca doa berikut (10 kali) setiap hari, Allah swt akan mengampuni baginya empat puluh ribu dosa besar, menjaganya dari keburukan kematian, siksa kubur, hari kiamat dan hari hisab, dan segala hal yang menakutkan; yakni Allah memudahkan seratus hal yang menakutkan saat kematian, Allah menjaganya dari kejahatan iblis dan pasukannya, menunaikan hutangnya, menghilangkan dukanya, dan membahagiakan deritanya.” Doanya sebagai berikut:

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Aku persiapkan kalimat Lâiha illallâh untuk segala yang menakutkan 
masyâ Allâh untuk segala duka dan derita 
Alhamdulillâh untuk segala nikmat 
Asy-Syukru lillâh untuk segala kebahagiaan 
Subhanallâh segala yang menakjubkan 
Astaghfirullâh untuk segala dosa 
Innâlillâhi wa innâ ilayhi râji’ûn untuk segala musibah 
Hasbiyallâh untuk segala kesulitan 
Tawakkaltu ‘alallâh untuk setiap ketetapan dan takdir 
A’shamtu billâh untuk semua musuh 

Lâ hawala walâ quwwata illâ billâhil aliyyil ‘azhîm untuk segala ketaatan dan kemaksiatan. (Biharul Anwar 87: 5)

CATATAN
1. Untuk menghindari teks arab terbolak-balik bila dicopy-paste khususnya bagi yang PCnya belum support arabic font,  seperti yang dikeluhkan oleh anggota dan pengunjung umumnya, maka yang berminat teks arab dan bacaan teks doa ini, silahkan download di Download Gratis

Doa Menenteramkan Hati

Doa Menenteramkan Hati dan Gapai Rejeki

Kebahagiaan dan ketenteraman hati adalah idaman setiap manusia, yang kaya maupun yang miskin. Ketenteraman batin mahal nilainya, karenanya tidak mudah dicapai oleh setiap manusia. Butuh kesungguhan dan istiqamah dalam memproses diri untuk menggapainya.

Doa ini selain mengantarkan kita pada kedamaian hati juga untuk membuka pintu rejeki dan karunia Allah swt sebagai media kita untuk memperoleh ketenteraman batin. Berikut ini doanya:
 
 

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Wahai Pelindungku dalam dukaku, duhai Sahabatku dalam deritaku, duhai Kekasihku dalam nikmatku, duhai Tujuanku dalam harapanku, Engkaulah Yang Menutupi rahasiaku, Yang Menenteramkan ketakutanku, Yang Menghapuskan ketergelinciranku. Ampuni kesalahanku, wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.

Ya Allah, aku berdoa kepada-Mu dalam duka yang tak akan dibahagiakan oleh selain-Mu, rahmat yang tak akan dicapai kecuali dengan-Mu, derita yang tak akan terhilangkan kecuali oleh-Mu, harapan yang tak akan tercapai kecuali dengan-Mu, hajat yang tak akan dipenuhi kecuali oleh-Mu.

Ya Allah, sebagaimana Kau izinkan daku untuk bermohon pada-Mu, dan Kau sayangi daku untuk  mengingat-Mu. Maka dengan keadaan-Mu, duhai Junjunganku, perkenankan apa yang kumohon pada-Mu, limpahkan padaku karunia yang Kuharapkan dari-Mu, dan selamatankan daku dari apa yang kumohon perlindungannya pada-Mu. Jika aku tak layak mencapai rahmat-Mu, rahmat-Mu layak mencapaiku dan meliputiku. Jika aku tidak layak memperoleh ijabah-Mu, Engkau layak mencurahkan karunia-Mu, dan rahmat-Mu meliputi segala sesuatu. Maka, liputi aku dengan rahmat-Mu.

Ya Ilâhi, duhai Tuhanku, duhai Yang Maha Mulia. Aku bermohon pada-Mu dengan wajah-Mu yang mulia, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan ahlul baitnya, bahagiakan dukaku, hilangkan duka dan deritaku, sayangi daku dengan rahmat-Mu, berikan  padaku karunia-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa, Maha Dekat dan Maha Mengijabah. (Mafâtihul Jinân: Bab 2, pasal 3)

Yang berminat teks arab doa ini dan bacaan teks latinnya, silahkan download di download di Download Gratis 

Rahasia Hari Menurut Islam

Primbon Islami Hari-Hari Pilihan

Agar terhindar dari hal2 yang tidak diinginkan, dan juga untuk memperoleh kebaikan dan keberkahan, maka sebaiknya kita memilih hari yang baik dan tepat untuk melakukan aktivitas. Misalnya akad pernikahan, memulai usaha, memulai membangun rumah, melakukan kontrak kerja, pindah rumah, bepergian dan lainnya. Karena hari-hari itu tidak sama nilainya, ada yang baik untuk aktivitas tertentu dan tidak baik untuk aktivitas yang lain, dan ada juga hari yang nahas (sial) sepanjang hari.

Allah swt berfirman: "Kami menghembuskan badai dalam beberapa hari yang nahas, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan di akhirat lebih menghinakan sedangkan mereka tidak diberi pertolongan." (Fushshilat/41: 16)

"Sesungguhnya Kami menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus." (Al-Qamar/54: 19).

Tentang hari-hari pilihan, Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Hindarilah melakukan safar (bepergian) pada hari ketiga, keempat, ke 21 dan ke 25 setiap bulan, karena hari-hari itu adalah hari nahas." (Makarimul Akhlaq: 424). 

Beliau juga mengatakan:
Hari Pertama: Baik untuk menjumpai penguasa, mencapai hajat, jual-beli, bercocok tanam, dan bepergian.
Hari Kedua: Baik untuk bepergian, dan mencapai hajat.
Hari Ketiga: Buruk dan tidak baik untuk seluruh kegiatan
Hari Keempat: Baik untuk perkawinan, dan tidak disukai untuk bepergian.
Hari Kelima: Buruk dan na'as.
Hari Keenam: Diberkati, baik untuk perkawinan, dan mencapai hajat.
Hari Ketujuh: Diberkahi, terpilih dan baik untuk segala yang diinginkan dan rencana usaha.

Perhitungan hari-hari dalam primbon ini berdasarkan kalender Hijriyah.
Selengkapnya silahkan download di halaman download eBook di Download

Doa Nûr

Doa Nûr (doa Cahaya)

Doa Nur dikenal sebagai Hirz (doa perlindungan) Fatimah Az-Zahra' (sa). Doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw kepadanya. 

Di antara khasiat doa ini dapat menyembuhkan penyakit demam, dan penjagaan diri dari wabah penyakit demam. Doa ini sangat bagus didawamkan (dibaca secara istiqamah) khususnya di saat musim wabah penyakit demam.

Selain khasiat tersebut jika doa ini didawamkan dapat mengalirkan energi untuk menembus hijab-hijab pintu rejeki. Doanya berikut ini:

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد 

بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ، بِسْمِ اللهِ نُوْرِ النُّوْرِ، بِسْمِ اللهِ نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ، بِسْمِ اللهِ الَّذِي هُوَ مُدَبِّرُ اْلأُمُوْرِ، بِسْمِ اللهِ الَّذِي خَلَقَ النُّوْرَ مِنَ النُّوْرِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ النُّوْرَ مِنَ النُّوْرِ، وَاَنْزَلَ النُّوْرَ عَلَى الطُّوْرِ فِي كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ بِقَدَرٍ مَقْدُوْرٍ عَلَى نَبِيٍّ مَحْبُوْرٍ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هُوَ بِالْعِزِّ مَذْكُوْرٌ، وَبِالْفَخْرِ مَشْهُوْرٌ، وَعَلَى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ مَشْكُوْرٌ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ الطَّاهِرِيْنَ

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli `ala Muhammadin wa âli Muhammad

Bismillâhin Nûr, bismillâhi Nûrin nûr, bismillâhi Nûrun ‘alâ nûr, bismillâhil ladzî Huwa Mudabbirul umûr, bismillâhil ladzî khalaqan nûra minan nûr.

Alhamdulillâhil ladzî khalaqan nûra minan nûr, wa anzalan nûra ‘alath thûr, fî kitâbim masthûr, Fî raqqim mansyûr, bi-qadarin maqdûr, ‘alâ nabiyyin mahbûr.

Alhamdulillâhil ladzî Huwa bil-’izzi madzkûr, wa bil-fakhri masyhûr(un), wa ‘alas sarrâ-i wadh dharrâi masykûr(un), wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ Muhammadin wa âlihith thâhirîn.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang 
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad

Dengan nama Allah Cahaya, dengan nama Allah  Cahaya dari segala  cahaya, dengan nama Allah Cahaya di atas cahaya, dengan nama Allah Yang Mengatur segala urusan, dengan nama Allah Yang Menciptakan cahaya dari cahaya. 

Segala puji bagi Allah Yang Menciptakan cahaya dari cahaya, Yang Menurunkan cahaya ke bukit dalam kitab yang tertulis, dengan ukuran yang tertentu, kepada Nabi yang terpilih. 

Segala puji bagi Allah yang dikenal kebesaran-Nya, yang masyhur keagungan-Nya, yang disyukuri dalam suka dan duka. Semoga shalawat senantiasa Allah curahkan kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya yang suci. 
(Mafatihul Jinan, bab 1: 112) 

Doa Nûr

Doa Nûr (doa Cahaya) Plus Audio Flash Movie

Doa Nur dikenal sebagai Hirz (doa perlindungan) Fatimah Az-Zahra' (sa). Doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw kepadanya. 

Di antara khasiat doa ini dapat menyembuhkan penyakit demam, dan penjagaan diri dari wabah penyakit demam. Doa ini sangat bagus didawamkan (dibaca secara istiqamah) khususnya di saat musim wabah penyakit demam.

Selain khasiat tersebut jika doa ini didawamkan dapat mengalirkan energi untuk menembus hijab-hijab pintu rejeki. Doanya berikut ini:

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد 

بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ، بِسْمِ اللهِ نُوْرِ النُّوْرِ، بِسْمِ اللهِ نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ، بِسْمِ اللهِ الَّذِي هُوَ مُدَبِّرُ اْلأُمُوْرِ، بِسْمِ اللهِ الَّذِي خَلَقَ النُّوْرَ مِنَ النُّوْرِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ النُّوْرَ مِنَ النُّوْرِ، وَاَنْزَلَ النُّوْرَ عَلَى الطُّوْرِ فِي كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ بِقَدَرٍ مَقْدُوْرٍ عَلَى نَبِيٍّ مَحْبُوْرٍ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هُوَ بِالْعِزِّ مَذْكُوْرٌ، وَبِالْفَخْرِ مَشْهُوْرٌ، وَعَلَى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ مَشْكُوْرٌ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ الطَّاهِرِيْنَ

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli `ala Muhammadin wa âli Muhammad

Bismillâhin Nûr, bismillâhi Nûrin nûr, bismillâhi Nûrun ‘alâ nûr, bismillâhil ladzî Huwa Mudabbirul umûr, bismillâhil ladzî khalaqan nûra minan nûr.

Alhamdulillâhil ladzî khalaqan nûra minan nûr, wa anzalan nûra ‘alath thûr, fî kitâbim masthûr, Fî raqqim mansyûr, bi-qadarin maqdûr, ‘alâ nabiyyin mahbûr.

Alhamdulillâhil ladzî Huwa bil-’izzi madzkûr, wa bil-fakhri masyhûr(un), wa ‘alas sarrâ-i wadh dharrâi masykûr(un), wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ Muhammadin wa âlihith thâhirîn.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang 
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad

Dengan nama Allah Cahaya, dengan nama Allah  Cahaya dari segala  cahaya, dengan nama Allah Cahaya di atas cahaya, dengan nama Allah Yang Mengatur segala urusan, dengan nama Allah Yang Menciptakan cahaya dari cahaya. 

Segala puji bagi Allah Yang Menciptakan cahaya dari cahaya, Yang Menurunkan cahaya ke bukit dalam kitab yang tertulis, dengan ukuran yang tertentu, kepada Nabi yang terpilih. 

Segala puji bagi Allah yang dikenal kebesaran-Nya, yang masyhur keagungan-Nya, yang disyukuri dalam suka dan duka. Semoga shalawat senantiasa Allah curahkan kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya yang suci. 
(Mafatihul Jinan, bab 1: 112) 

Audio Doa Nûr 
Audio doa Nûr dalam format Flipping Book Flash Movie, dilengkapi teks arab, bacaan teks latin, terjemahan, dan cara menggunakan Flipping Book (ada di halaman 4). Flipping Book dibuat dalam dua tipe file:
1. Tipe Flash Movie (swf), harus dijalan dengan Flash Player
2. Tipe Application (exe), dapat dijalankan di PC Anda tanpa Flash Player
Jika Anda ingin mendengarkan doa Nûr, klik tanda panah pada Background Music di Flipping Book, kemudian klik Doa Nûr.
Yang berminat silahkan download di halaman Audio/download di website

Yang berminat doa ini dalam format MSWord (dikemas dengan WinRar), silahkan download di halaman download eBook di Download Free

Rahasia Saat Dijemput Kematian


Peristiwa Saat Dijemput Kematian

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:

“Ketika manusia mengakhiri kehidupan dunianya dan mengawali kehidupan akhiratnya, digambarkan padanya: harta, anak dan amalnya. Kemudian ia menoleh ke hartanya dan berkata: Demi Allah, aku telah bersikap rakus terhadapmu dan kikir; sekarang apa yang bisa kamu lakukan untukku. Hartanya menjawab: ambillah dariku untuk kain kafanmu. Kemudian ia menoleh ke anaknya sambil berkata: Demi Allah, aku aku sangat mencintaimu dan memeliharamu; sekarang apa yang bisa kau lakukan untukku? Anaknya menjawab: Kami akan mengantarkanmu sampai ke kuburmu. Kemudian ia menoleh ke amalnya dan berkata: Demi Allah, aku telah bersikap zuhud terhadapmu dan terbebani olehmu, sekarang apa yang dapat kamu lakukan untukku? Amalnya menjawab: Aku akan menemanimu di kuburmu dan di mahsyarmu sampai kau persembahkan aku pada Tuhanmu.

Setelah kematian tiba, jika ia adalah kekasih Allah, maka datanglah kepadanya seorang tamu yang baunya paling harum dari semua manusia, paling baik pandangannya, paling indah pakaiannya, seraya ia berkata: “Berbahagialah kamu dengan ruh dari Allah, bunga-bunga dan surga yang penuh dengan kenikmatan. Anda datang ke sini dengan kehadiran yang baik.” Ia bertanya: Siapa kamu? Tamunya menjawab: aku adalah amal baikmu, aku pergi dari dunia menuju ke surga.

Ia mengetahui siapa saja yang memandikannya, yang membawa ke kuburnya dan menguburnya. Ketika ia dimasukkan ke kuburnya, datanglah dua malaikat kepadanya. Mereka malaikat penanya di alam kubur, mereka menghiasi rambutnya dan menuliskan giginya ke bumi. Suaranya seperti kilat yang menyambar. Lalu mereka bertanya: Siapa Tuhanmu ? Siapa Nabimu? Dan Apa agamamu? Ia menjawab : Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, dan Islam adalah agamaku. Mereka berkata: Semoga Allah menguatkan apa yang kamu cintai dan kamu ridhai.

Imam Ali (sa) berkata : Inilah yang dimaksudkan dengan firman Allah swt : “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat...." (S. Ibrahim : 27)

Kemudian mereka (malaikat) meluaskan kuburnya sejauh pandangan matanya, dan membukakan untuknya pintu surga, kemudian mereka berkata: Tidurlah dengan damai seperti tidurnya pemuda yang mendapatkan kenikmatan. Imam Ali (sa) berkata : Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah swt: “Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya." (Al-Furqan: 24)

Jika sang mayit itu orang yang memusuhi Tuhannya, maka datanglah kepadanya seorang tamu, pakaiannya paling jelek dari semua manusia, baunya paling busuk, sambil berkata : Selamat datang untuk memasuki air yang mendidih dan api yang membara. Ia tahu siapa saja yang memandikan tubuhnya, yang mengantarkan ke kuburnya dan menguburnya.

Ketika ia dimasukkan ke kuburnya, maka datanglah dua malaikat penanya dan bertanya kepadanya: Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu ? dan apa agamamu? Ia menjawab : Aku tidak tahu. Dua malaikat berkata: kamu tidak tahu atau kamu tidak mendapat petunjuk? Kemudian mereka mencambuknya dengan batang besi atau dengan sesuatu yang menakutkan pada semua makhluk Allah, kecuali jin dan manusia.

Lalu Dua malaikat itu membukakan pintu neraka dan berkata kepadanya : Tidurlah dengan keadaan yang paling buruk. Lalu ia ditempatkan di tempat yang sangat sempit seperti gagang anak panah, sehingga otaknya keluar dari antara kuku dan dagingnya. Allah mengumpulkan ia dengan ular-ular, kalajengking-kalajengking dan serangga-serangga bumi. Binatang itu menggigitnya sampai Allah membangkitkannya dari kuburnya, ia selalu berharap agar segera datangnya hari kiamat karena tak sanggu menahan penderitaan yang menimpa dirinya.” (Tafsir Al-Mizan, jld 1, hlm 359-360)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika seorang mukmin meninggal dunia, maka datanglah kepadanya: Rasulullah, Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husein (salamullahi ‘alayhim) bersama para malaikat muqarrabin. Ketika Allah menggerakkan lisannya untuk bersaksi kesesaan Allah, nubuwwah Rasulullah, dan wilayah Ahlul bait, maka Allah menunjukkan hal itu kepada Rasulullah, Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husein (salamullahi ‘alayhim). Ketika tidak mengucapkan hal itu, Allah memberitahukan kepada Rasulullah saw tentang keimanan dalam hatinya. Kemudian menunjukkan kepada Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husein.

Selanjutnya ia dikumpulkan bersama mereka yang telah mendapatkan karunia yang paling utama, dan para malaikat menyertai mereka. Ketika ia dihadapkan kepada Allah, Dia membawa ruhnya ke surga, yang gambarannya seperti gambaran di dunia, di sana ia makan dan minum. Ketika datang kepada mereka seorang tamu baru, ia mengenalnya dengan gambaran seperti gambaran di dunia.” (Tafsir Al-Mizan, jld 1, hlm 361)

Rahasia Surat Al-ikhlas

Surat Al-Ikhlash dan Keutamaannya

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ‏
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كفُواً أَحَدٌ
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Qul huwallâhu ahad. Allâhushshamad. Lam yalid wa lam yûlad. Walam yakun lahu kufuwan ahad
 
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".
 
Keutamaan surat Al-Ikhlash
1. Rasulullah SAW bersabda: ...”Barangsiapa yang membaca surat Al-Ikhlash tiga kali,  ia seperti membaca seluruh Al-Qur’an.”  (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 702). 

2. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang melewati kuburan dan membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali, kemudian ia menghadiahkan pahalanya kepada penghuni kubur, Allah SWT memberikan pahala padanya sejumlah penghuni kubur.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 702).
 
3.
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali sesudah shalat Subuh, maka pada hari itu ia tidak akan ditakutkan oleh dosa walaupun setan berusaha keras untuk menggodanya.” (Mafatihul Jinan: 77).
 
4.
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Aku mimpi melihat Hidhir (as) pada malam besoknya perang Badar. Aku berkata padanya: ajarkan padaku sesuatu yang dapat menolongku dari musuh-musuhku. Hidhir (as) berkata: bacalah: Yâ Huwa yâ Man lâ huwa illâ Huwa. Pagi harinya aku ceritakan kepada Rasulullah SAW. Kemudian beliau bersabda: “Wahai Ali, engkau telah mengetahui Ismul A’zham (nama Allah yang paling agung).” Kemudian Ismul A’zham itu mengalir di lisanku pada hari perang Badar. Perawi hadis ini mengatakan:  Imam Ali (sa) membaca surat Al-Ikhlash kemudian membaca:

يَا هُوَ يَا مَنْ لاَ هُوَ اِلاَّ هُوَ، اِغْفِرْلِي وَانْصُرْنِي عَلَى الْكَافِرِيْنَ

Yâ Huwa yâ Man lâ huwa illâ Huwa, ighfirlî wanshurnî ‘alal kâfirîn.
Wahai Dia yang tiada dia kecuali Dia, ampuni aku dan tolonglah aku menghadapi orang-orang kafir. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 700)
 
5. Imam Ja`far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan tinggalkan membaca surat Al-Ikhlash sesudah shalat fardhu, karena orang yang membacanya Allah akan menggabungkan baginya kebaikan dunia dan akhirat, mengampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya serta dosa anaknya”. (Mafatihul Jinan 478)
 
6. Imam Musa Al-Kazhim (sa)1) berkata: “Sangatlah banyak keutamaan bagi anak kecil jika dibacakan padanya surat Al-Falaq (3 kali), surat An-Nas (3 kali), dan surat Al-Ikhlash (100 kali), jika tidak mampu (50 kali). Jika dengan bacaan itu ia ingin mendapat penjagaan, ia akan terjaga sampai hari wafatnya.” (Mafatihul Jinan:  479)
__________
1) Imam Musa Al-Kazhim (sa) adalah putera Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husein bin Fatimah puteri Rasulullah SAW.

Rahasia Surat Al-Fatihah

Keutamaan Surat Al-Fatihah

1.    Rasulullah SAW bersabda: “Ketika Allah Azza wa Jalla hendak menurunkan surat Al-Fatihah, ayat Kursi, Ali-Imran 18, 26-27, surat dan ayat itu bergelantung di Arasy dan tidak ada hijab dengan Allah. Surat dan ayat itu berkata: Ya Rabbi, Kau akan turunkan kami ke alam dosa dan pada orang yang bermaksiat kepada-Mu, sementara kami bergelantung dengan kesucian-Mu. Allah SWT. berfirman:

“Tidak ada seorang pun hamba yang membaca kalian setiap sesudah shalat kecuali Aku karuniakan padanya lingkaran kesucian di tempat ia berada, dan Aku memandangnya dengan mata-Ku yang tersembunyi setiap hari tujuh puluh kali pandangan. Jika tidak, Aku tunaikan baginya setiap hari tujuh puluh hajat yang disertai pengampunan. Jika tidak, Aku melindungi dan menolong-nya dari semua musuhnya. Dan tidak ada yang mengha-langinya untuk masuk ke surga kecuali kematian.” (Tafsir Majmaul Bayan 1/426)


2.    Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT. berfirman: “Aku membagi surat Al-Fatihah antara Aku dan hamba-Ku, separuh untuk-Ku dan separuh lagi untuk hamba-Ku. Bagi hamba-Ku ketika ia bermohon dan membaca:  Bismillahir Rahmanir Rahim, Allah Azza wa Jalla menyatakan: “Hamba-Ku telah memulai dengan nama-Ku, maka berhaklah Aku untuk menyempurnakan urusannya dan memberikan keberkahan dari sisi-Ku untuk seluruh keadaannya.”
Ketika hamba-Ku membaca: Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Allah Jalla jalaluh menyatakan: “Hamba-Ku telah memuji-Ku, mengakui bahwa semua nikmat yang dimilikinya berasal dari sisi-Ku, dan semua bala’ Aku yang menyingkirkan sehingga ia merasakan itu sebagai karunia. Maka, hendaknya kalian saksikan, Aku akan menjamunya dengan kenikmatan akhirat lebih dari kenikmatan dunia yang telah Kuberikan, dan menyingkirkan bala’ akhirat sebagaimana Aku telah menyingkirkan bala’ dunia.”
Ketika hamba-Ku membaca: Ar-Ramânir Rahîm, Allah Jalla jalaluh menyatakan: “Hamba-Ku telah bersaksi bahwa Aku Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kalian saksikan, Aku akan melimpahkan rahmat-Ku padanya dan mencurahkan karunia-Ku padanya.”
Ketika hamba-Ku membaca: Maliki yawmiddîn, Allah SWT. menyatakan: Kalian saksikan, sebagaimana ia telah mengakui Aku sebagai Raja pada hari kiamat, Aku akan memberikan kemudahan baginya yaitu amalnya tidak dihisab, dan Aku akan mengampuni semua kesalahannya.”
Ketika hamba-Ku membaca: Iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’in, Allah Azza wa Jalla menyatakan: “Dia hanya memohon pertolongan kepada-Ku dan hanya bersandar kepada-Ku. Kalian saksikan, Aku akan menolongnya dalam segala urusannya, Aku akan melindungi-Nya dalam segala deritanya, dan Aku akan memegang tangannya saat ia membutuhkan pertolongan.”
Ketika hamba-Ku membaca: Ihdinash shirâthal mustaqîm ... (sampai akhir surat), Allah Jalla jalaluh menyatakan: Hamba-Ku telah bermohon pada-Ku, Aku pasti mengijabah permohonan hamba-Ku, memberikan apa yang diinginkan, dan menyelamatkannya dari apa yang ditakutkan.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 1/5)

KEUTAMAAN HARI JUM'AT

KEUTAMAAN HARI JUM'AT

1. Hari Terbaik

Abu Hurairah z meriwayatkan bahwa Rasulullah y bersabada: "Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum'at

2. Terdapat Waktu Mustajab untuk Berdo'a.

Abu Hurairah z berkata Rasulullah y bersabda: " Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah y mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu (H. Muttafaqun Alaih)

Ibnu Qayyim Al Jauziah - setelah menjabarkan perbedaan pendapat tentang kapan waktu itu - mengatakan: "Diantara sekian banyak pendapat ada dua yang paling kuat, sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadits yang sahih, pertama saat duduknya khatib sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi (Zadul Ma'ad Jilid I/389-390).

3. Sedekah pada hari itu lebih utama dibanding sedekah pada hari-hari lainnya.

Ibnu Qayyim berkata: "Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya". Hadits dari Ka'ab z menjelaskan: "Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya".(Mauquf Shahih)

4. Hari tatkala Allah l menampakkan diri kepada hamba-Nya yang beriman di Surga.

Sahabat Anas bin Malik z dalam mengomentari ayat: "Dan Kami memiliki pertambahannya" (QS.50:35) mengatakan: "Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum'at".

5. Hari besar yang berulang setiap pekan.

Ibnu Abbas z berkata : Rasulullah y bersabda:
"Hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi ummat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat Jum'at hendaklah mandi terlebih dahulu ......". (HR. Ibnu Majah)

6. Hari dihapuskannya dosa-dosa

Salman Al Farisi z berkata : Rasulullah y bersabda: "Siapa yang mandi pada hari Jum'at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum'at". (HR. Bukhari).

7. Orang yang berjalan untuk shalat Jum'at akan mendapat pahala untuk tiap langkahnya, setara dengan pahala ibadah satu tahun shalat dan puasa.
Aus bin Aus z berkata: Rasulullah y bersabda: "Siapa yang mandi pada hari Jum'at, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah". (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah).

8. Wafat pada malam hari Jum'at atau siangnya adalah tanda husnul khatimah, yaitu dibebaskan dari fitnah (azab) kubur.
Diriwayatkan oleh Ibnu Amru , bahwa Rasulullah y bersabda:"Setiap muslim yang mati pada siang hari Jum'at atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur". (HR. Ahmad dan Tirmizi, dinilai shahih oleh Al-Bani).

Cari Blog Ini