Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Minggu, 08 Januari 2012

Sholat Tasbih

Shalat Sunnat Tasbih disebut demikian karena di dalamnya dibacakan tasbih sehingga dalam 4 (empat) rakaat berjumlah 300 (tiga ratus) tasbih. Shalat Tasbih ini sangat dianjurkan oleh Rosulullah SAW untuk diamalkan, kalau bisa setiap malam, kalau tidak bisa tiap malam maka sekali seminggu, kalau juga tidak sanggup sekali seminggu, dapat juga dilakukan sebulan sekali atau setahun sekali dan kalau tidak bisa sekali setahun, setidak-tidaknya sekali seumur hidup.
Tentang fadhilah atau keutamaan Shalat Sunnat Tasbih perhatikan Hadist tersebut ini, bersabda Rosulullah SAW :
“Hai Abbas ! Wahai paman ! Sukakah kamu apabila aku beri, maukah kamu apabila aku pameri, bolehkan (kiranya) aku memberi petunjuk kepadamu yaitu : Sepuluh hal yang penting, yang apabila kamu lakukan akan diampuni Allah dosamu, yang awal dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang disengaja maupun tidak, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang nyata. Sepuluh hal yang penting yaitu : Agar kamu melakukan Shalat empat rakaat, membaca dalam tiap-tiap rakaat surah Al-Fatihah dan surah lainnya apa saja, apabila selesai dari yang dibaca itu (yakni surah), dalam rakaat pertama, bacalah kamu dalam berdiri “Subhanallahi wal hamdulillahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar”, lima belas kali lalu ruku’ dan bacalah kamu dalam ruku’ sepuluh kali tasbih. Lalu angkat kepalamu dari ruku’ (I’tidal) dan bacalah tasbih sepuluh kali. Lalu turun bersujud dan bacalah dalam sujud sepuluh kali tasbih. Lalu angkat kepalamu dari sujud (duduk antara dua sujud) dan bacalah sepuluh kali tasbih. Lalu sujud lagi dan ucapkanlah sepuluh kali tasbih. Lalu angkat kepalamu (dari sujud) dan ucapkanlah sepuluh kali tasbih. Ini jumlahnya tujuh puluh lima dalam tiap-tiap satu rakaat. Apabila kamu dapat melakukan shalat ini dalam sehari sekali maka lakukanlah, dan apabila tidak maka dalam tiap-tiap jum’at sekali. Apabila tidak dapat maka dalam sebulan sekali, apabila tidak dapat maka dalam seumur hidup sekali. (HR. Ibnu Majah)
Rosul mengajarkan kepada paman beliau Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib agar melakukan (mengamalkan) 10 (sepuluh) hal yang penting (Shalat Sunnat Tasbih) yang apabila diamalkan akan diampuni dosa yang awal dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang disengaja maupun yang tidak disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang nyata.
Shalat Sunnat Tasbih kalau dikerjakan pada siang hari hendaklah dikerjakan 4 (empat) rakaat dengan satu salam. Tetapi apabila dikerjakan pada malam hari hendaklah 4 (empat) rakaat itu dijadikan 2 (dua) salam. Sesuai yang diterangkan oleh Rosulullah SAW :
“Shalat malam itu, dua-dua.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Mengucapkan niat Shalat Sunnat Tasbih :
a) Siang, 4 rakaat (langsung) :
Ushalli sunnatattasbiih arba’a roka’aatiin lillaahii ta’ala
b) Malam, 2 rakaat-2 rakaat :
Ushalli sunnatattasbiih rok’atayni lillaahii ta’ala
Cara mengerjakannya sebagai berikut, ada dua cara (versi) :
1) Berdiri lurus menghadap kiblat, lantas ucapkan niat. Setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama, maka bacalah Tasbih 15 kali dengan tasbih sebagai berikut :
Subhaanallaahi wal hamdulillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali hanya Allah yang Maha Besar.”
Kemudian disambung dengan membaca bacaan tersebut di bawah ini :
Laa hawla walaa quwwata illaabillaahil ‘aliyyil’adziim
“Tiada daya dan  upaya kecuali hanya dengan pertolongan Allah.”
2) Ketika Ruku’, setelah bacaan ruku’ bacalah tasbih 10 kali.
3) Ketka I’tidal, setelah membaca do’a I’tidal, bacalah tasbih 10 kali.
4) Ketika sujud, setelah bacaan sujud, bacalah tasbih 10 kali.
5) Ketika duduk antara dua sujud, setelah membaca bacaan duduk antara dua sujud, bacalah tasbih 10 kali.
6) Ketika sujud yang kedua, setelah bacaan sujud, bacalah tasbih 10 kali.
7) Pada sujud kedua setelah selesai membaca tasbih 10 kali, lantas sebelum berdiri ke rakaat kedua, hendaknya duduk istirahat lalu sambih duduk istirahat itu membaca tasbih 10 kali.
Demikian pelaksanaan pada rakaat pertama, yang apabila dihitung bacaan tasbihnya berjumlah 75 kali, kalau dikerjakan 4 rakaat, menjadi : 75 x 4 = 300 tasbih.
Seperti dikatakan diatas ada dua versi (cara) mengerjakan Sholat Sunnat Tasbih. Adapun cara (versi) yang selain versi tersebut di atas, keterangannya sebagai berikut : Pada rakaat pertama, setelah niat dan mengucapkan Takbiratul Ikhram langsung membaca tasbih 15 kali. Setelah membaca Al-Fatihah dan surah baru kemudian membaca tasbih 10 kali dan ketika ruku’ (setelah membaca bacaan ruku’) membaca tasbih 10 kali. Demikian seterusnya pada gerakan-gerakan selanjutnya membaca tasbih 10 kali – 10 kali sampai dengan pada sujud kedua dan hingga disini jumlah tasbih keseluruhannya pada rakaat pertama yaitu sebanyak 75 tasbih. Jadi 75 x 4 rakaat = 300 tasbih.
Ketika akan berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua (tdidak perlu duduk istirahat) tetapi langsung berdiri.
Saudaraku, sesama Muslim.
Setelah kita tahu keutamaan Shalat Sunnat Tasbih sesuai Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Jangan ragu lagi, hayo penulis menghimbau (mengajak) mari kita kerjakan Shalat Sunnat Tasbih setiap malam, kalau tidak bisa tiap-tiap malam, kita kerjakan seminggu sekali (setiap Jum’at) kita mengerjakan Shalat Sunnat Tasbih. Dan jangan kita kosongkan Shalat Sunnat Tasbih ini dalam seminggu sekali atau sebulan sekali. Karena kalau kita kosongkan dalam sebulan sekali, kita takut kita akan termasuk orang Mutahawinun biddiin, yakni orang yang meringan-ringankan agama. Dengan cara (versi) yang mana kita mengerjakannya boleh saja, kata (Guru-guru) kedua versi itu benar dan terserah bagaimana enaknya kita saja. Karena yang tidak benar, kata (Guru-guru), adalah orang yang tidak pernah mengerjakan Shalat Sunnat Tasibh walaupun hanya sekali selama seumur hidupnya.
***
Bahan-bahan (materi) dikutip dari Buku “FIQIH” Oleh : Drs. H. Moh. Rifai, Untuk Madrasah Aliyah. Kurikulum 1984, Edisi 1991. Penerbit “Wicaksana” Semarang, buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT” Oleh : Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari dan Buku “KUMPULAN SHALAT SUNNAT” Oleh : A. Aminudin Pandeglang Banten

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini