Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Jumat, 26 November 2010

BAHASA ... SENJATA PENAKLUK DUNIA

“Kami tidak mengutus seorang Rasul, melainkan dengan bahasa kaumnya.” (Q.S. Ibrahim : 4)

Perhatikanlah! Kisah antara Rasulullah dengan pemuda Zaid bin Tsabit.

“Wahai Zaid, belajarlah bahasa Ibrani! Sungguh aku gundah menyewa orang Yahudi untuk menulis surat-suratku.” Ujar Nabi saw. “Baiklah wahai Rasulullah” Ucap Zaid optimis menjawab perintah Nabi saw.

Pemuda Zaid berusia 17 tahun meng-iya-kan, padahal dia tak mengerti sekata pun bahasa Ibrani. Dia bersungguh-sungguh, siang-malam mempelajari bahasa Ibrani. Selepas 14 hari dia telah menguasainya. Fantastik !!! Zaid telah membaca-menulis-menerjemahkan setiap surat berbahasa Ibrani dari/untuk Nabi saw.

Suatu hari Rasulullah bertanya kembali ke Zaid: “Apakah engkau pandai berbahasa Suryani?” Zaid menjawab: “Tidak.” Rasul bersabda kepada Zaid: ”Pelajarilah bahasa Suryani!” Berselang 17 hari, Zaid telah cas cis cus berbahasa Suryani.

Zaid bin Tsabit adalah penerjemah Rasulullah saw. Tiada komputer, tanpa audio-visual, belajar otodidak, dalam waktu sebulan Zaid telah menguasai 2 bahasa. Bahasa Ibrani dan Suryani.

*******

Belajar bahasa adalah sesuatu yang menarik. Dengan mengerti bahasa suatu bangsa Anda akan mendapat kepuasan batin, dihormati oleh pemilik bahasa itu. Berbicara dengan orang asing menggunakan bahasanya, dia akan antusias sekali menanggapi. Dia akan tersenyum senang dan puas. Menguasai bahasa suatu bangsa, anda akan terhindar dari tipu dayanya. Dapat memahami sosial masyarakat serta kebudayaan bangsa tersebut melalui linguistik.

Bagi Muslim, mempelajari bahasa Arab adalah suatu jalan memahami agamanya. memahami isi Al-Quran maupun mengerti pesan Nabi Muhammad saw.

Belajar bahasa itu gampang. Al-Farabi menguasai 70 bahasa dunia, Zaid bin Tsabit menguasai 3 bahasa; Arab, Ibrani, dan Suryani. Mayoritas ilmuwan Muslim klasik menguasai minimal 2 bahasa. Karena bahasa adalah kunci ilmu pengetahuan.

Soekarno yang masa muda penyakitan, alias suka sakit. Presiden pertama Indonesia. Pemuda yang energik dan berani melawan penjajah. Dia menguasai lima bahasa. Pada jaman itu tidak ada mp3 atau komputer untuk memudahkan percepatan menguasai bahasa. Karena memang belajar bahasa itu mudah dia dapat mempelajari lima bahasa dalam keterbatasan sarana.

Menguasai bahasa Belanda ketika naik kapal laut selama berlayar menuju Belanda. Siapa pemuda itu, Agus Salim. Dia menguasai sedikitnya 9 bahasa asing.

Seorang pemuda berusia 24 tahun menguasai 36 bahasa asing. Bagi dia belajar bahasa asing bagai menemukan mutiara yang terpendam.

Nah, belajar bahasa yuk !!! Karena bahasa itu mudah, karena bahasa itu mempunyai kemiripan.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini