Sultan al-Awliya
Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani
A`uudzu billahi min asy-Syaythani ‘r-rajiim. Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Rahiim. HasbunAllahu wa ni`ma ’l-wakiil ni`ma ’l-mawla wa ni`man nashir. Ghufraanaka Rabbana wa ilayka ’l-mashiir. Fatihah.
(Murid: Ini dari negeri Basque. Engkau mengatakan kepada wanita yang berada di sini yang berasal dari negeri Basque untuk membuat pegangan kapak. Mereka membuatkannya untukmu. Ini adalah kayu istimewa, dari sebuah pohon yang disebut Bokh.)
(Mawlana Syekh Nazim mengayunkan pegangan kapak itu dan tertawa.)
Dari negeri mana?
(Negeri Basque).
España?
(Ya).
Di sisi Pyrenees? atau sisi Mediterania?
(Ya, dekat Pyrenees di sisi Atlantik, di sisi seberangnya.)
Hey! (Mawlana Syekh Nazim mengangkat pegangan kapak dan tertawa). Syukran, syukran.
(…gemetar.. tangan seperti ini).
Ia adalah orang yang sangat pemarah. Kemarahan membuat hal ini terjadi. Ia harus membuat hatinya lebih lapang agar dapat menerima orang lain, sesuatu telah mempengaruhinya dan ia menjadi seperti ini. Ia bisa mengucapkan Yaa Haliim 100 kali.
(Mawlana Syekh Nazim berdoa untuk seorang bayi, membacakan Surat al-Fatihah.)
Amiin, amiin, amiin. RabbunAllah, HasbunAllah. RabbunAllah, HasbunAllah, RabbunAllah. HasbunAllah wa ni`mal-wakiil, ni`ma ’l-mawla wa ni`ma ’n-nashiir. Ghufraanaka Rabbanaa wa ilayka ’l-mashiir.
Fatihah.
Ketika kita dikuburkan di kubur kita, dua malaikat akan datang dan suara mereka bagaikan guntur. Pada saat itu ruh kita akan kembali ke jasad, kemudian kedua malaikat itu akan berkata, “Wahai Pria! Wahai Wanita! Siapakah Tuhanmu?” jawaban yang benar untuk dikatakan adalah “Allah!”
“Siapa Nabimu?”
“Sayyidina Muhammad (s).”
“Kitab apa yang pernah kau baca selama hidupmu, apakah kitab suci yang telah diturunkan dari langit kepada Sayyidina Muhammad (s)?”
“Qur’an al-Kariim.”
Lalu mereka akan bertanya, “Ke mana engkau mengarahkan dirimu ketika salat?”
Katakan, “Ke Ka`abah, Rumah Tuhan.”
Setiap kali mereka bertanya dan kalian menjawabnya, ada jawaban dari langit yang akan menegaskan, “Ya, ia berkata benar.”
Setelah itu muncul api di sekeliling kalian. Dari satu sisi datang salat-salat kalian yang menjaga kalian dari api, dan kemudian dari sisi yang lain puasa kalian melindungi kalian. Kemudian dari atas menutupi kepala kalian, jika kalian mampu pergi ke Hijaaz (untuk menunaikan Haji), itu akan melindungi kalian dari api. Kemudian sedekah kalian melindungi kalian dari bagian kaki. Kemudian api itu pun pergi, dan datanglah sebuah perintah dari langit, “Bukalah kuburnya, jangan tinggalkan ia di sana. Hamparkan taman surga di mana ia bisa tinggal hingga Hari Kebangkitan, melihat surga dan bertemu dengan Nabi Penutup (s)!
Hal itu akan datang, oleh sebab itu, kita harus mengucapkan, “RabunAllah, HasbunAllah.” Pria dan wanita, jagalah kehormatan kalian, itu penting. Tempat itu akan menjadi taman surga yang luas, taman Firdaus, beberapa orang akan memiliki 60 yard, dan ada pula yang 100 yard Oleh sebab itu Nabi (s) bersabda, “Wahai umatku! Jangan pikir bahwa kuburan itu hanya seperti yang engkau lihat. Sebagian dari mereka adalah taman surga dan sebagain lagi penjara yang penuh api!”
Semoga Allah melindungi setiap orang agar tidak masuk ke dalam api neraka! Kita berharap semua orang yang baru masuk Islam menerima untuk menjadi hamba Tuhan. Jagalah penghambaan kalian, dan para wanita, jagalah kehormatan kalian. Kini orang-orang telah kehilangannya. Seluruh dunia mengatakan bahwa kita telah mencapai puncak peradaban, tetapi sungguh mereka telah jatuh, mereka hanya mengejar aspek materi. Tak seorang pun, atau hanya sedikit sekali pengecualian yang meminta harta surgawi dan mengharapkan Surga. Ya, setiap orang menantikan hari akhirnya, jam terakhir, dan waktu-waktu terakhirnya. Sekarang kehidupan orang-orang menurun, mungkin 60 tahun dan kemudian mereka meninggal. Kalian bisa hidup hingga 90 tahun, saya sekarang menunggu waktu kapan saya akan pergi! Insyaa-Allah, dengan iman yang murni itu akan membuat saya bahagia di dunia dan akhirat, (dan untuk) kalian semua.
Bahkan jika saya hidup hingga 100 tahun, suatu akhir pun akan tiba. Nabi Nuh (a) hidup seribu tahun dan ia terkejut ketika Izra`iil (a) datang untuk mencabut nyawanya yang murni. Ia berkata, “Begitu cepat seribu tahun berlalu.” Bukannya seribu tahun, seratus ribu tahun pun akan berakhir, atau dalam jutaan atau miliaran tahun, akhir akan tiba, satu triliun, quadriliun, pentiliun tahun, suatu akhir akan tiba! Kita memohon untuk keabadian, keabadian, keabadian! Jangan sampai tertipu oleh Setan atau terperangkap dalam jebakannya! Kita meminta keabadian, kehidupan abadi yang tak pernah berakhir dalam Hadirat Suci Tuhan kita! Jangan sampai tertipu dengan dunia!
Saya berpikir bahwa saya seperti anak kecil, dan sekarang saya melihat kematian datang untuk membawa saya. Beberapa dari mereka akan terangkat, beberapa yang lain akan dilempar ke bawah. Jagalah diri kalian! Jagalah keyakinan kita! Jagalah perintah surgawi, agar Tuhan kita rida dengan kita! Berusahalah untuk membuat-Nya senang dengan kalian, dan tidak ada lagi yang lain yang akan menjadi kebahagiaan yang tak pernah berakhir bagi kalian!
Kalian akan memasuki Surga. Setiap orang akan masuk Surga, misalnya di ruang ini. Di hari kedua ia (ukurannya) akan menjadi dua kali lipat dan pada hari ketiga menjadi tiga kali lipatnya. Di hari keempat, empat kali lipat lebih besar. Allah, Tuhan Surgawi selalu menganugerahkan kalian kehidupan sejati, kalian lihat. Inilah dia. (Mawlana Syekh Nazim menyapu kedua tangannya bersama).
Semoga Allah mengampuni kita. (Semoga ada) hari-hari yang menyenangkan bagi kalian dengan iman yang kuat, agar selamat di dunia dan akhirat. Jagalah perintah suci dan kalian akan bahagia dan mempunyai kehidupan yang manis di dunia dan dalam kehidupan yang abadi.
(Tamu Spanyol membaca qasidah dan Salaat an-Nabi (s) dalam versi Spanyol yang mereka temukan dari umat Muslim terdahulu di Spanyol.)
Fatihah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar