Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Jumat, 18 Maret 2011

Perjalanan cinta

Telah lelah ku berjalan
Mengarungi cubaan hidupku
Hingga kudaki beribu – ribu duka
Dalam linangan kasih
Namun……..

Selalu itu yang kudapatkan pada akhirnya

Kedudukan dalam hati-pun berbicara
Ketika mereka semua terpisah
dari kehidupan ku

Mungkin kali ini akan terulang kembali padaku
Aku bahagia mengenal mu
Bahkan kebahagian hatiku
Tak dapat ku tulis dalam kenangan ku
Segala harapanku tercermin dalam indahnya bola matamu
Sungguh! Tak ada maksud aku menyinggungmu, melukaimu
Sungguh !! aku hanya ingin mengenalmu
Namun ….. Tak hilang asaku dalam keraguanku
Kerana ku ingin kau mengerti
Bila ini kan melukaimu, menyakitimu
Kuharap tulusnya maaf darimu

Aku memang tak pandai berkata – kata
Namun dengan puisi dapat ku ukir kejujuran
Yang ingin kusampaikan pada isi dunia
Aku hanya terlahir sebagai manusia biasa
Yang rentang akan salah
Maafkan bilaku bersalah padamu


Andai engkau adalah sahabat
Sahabat bagian dari hatiku
Tentu kau dapat rasakan Tangisan lembut kesepian hatiku
Semoga engkau sahabat yang dapat menyemai harapan
dariku

Ku ingin kau dapat hadirkan tawa dalam dukaku
Yang kan terangi hatiku yang menggelapi hidupku selama ini
Senyum mu adalah senyumku
Tangis dan sedih mu hadirkan keputus asaan ku

Mungkin sudah takdir kita untuk bertemu
Sukur kulantunkan pada tuhan
Kerana telah menunjukan satu hati
Penuh harapan kasih sayang

Mungkin waktu ku tak panjang
Untuk menuai waktu bersamamu
Dapat kah aku bertemu dengan mu
Walau itu mustahil bagiku

Bagai jarak yang tak ku temukan kembali
Bagai pemuzik dan pelantun lagu yang tinggal albumnya saja
Bagai penggemar kepayang menghantar kerinduan
Begitu jauh
Duh!!!!!!Semakin jauh
Kulihat angka – angka hari bergiliran
Tanpa senyum sapamu
Berapa waktu lagi meski ku titi
Untuk mengenalmu, melihat canda tawamu!!??



Sunyi senyap kelabu
diatas kertas berwarna biru
tertitis air mata hatiku tertulis namamu
Sunyi senyap kelabu
Diatas kertas berwarna biru
Bermandikan cahaya hatiku tertulis namamu
Ku ukir namamu dalam kalbu dihatiku dalam kelam fikir ku
Mengapa tak kau ungkapkan
Rasa dan asamu padaku…….???
Jangan percaya pada ragu
Teliti sebelum terperosok
Pahami diwaktu awal
Beranikan diri melihat kenyataan
Karna ku dapat mengisi relung hatimu
Aku bukan milik siapa – siapa
Aku hanya milik tuhan yang menciptakanku



Aku tahu diriku bukan siapa – siapa
Aku hanya pelantun syair yang selalu tuliskan kejujuran
Tapi ku masih punya harga diri yang kujaga
Puisiku bukan sekedar kata, Sekedar tulisan tanpa makna
Puisiku adalah kejujuran tanpa kebohongan yang kan
menghitamkanmu,menggelapkan hatimu dan mata mu

Kan ku manja dan kuagungkan makna bias setiap katamu
Hingga kan ku kenang selalu dalam hatiku hingga akhir
hayatku
Tanpa bunga nan indah hiasinya

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini