Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Kamis, 10 Maret 2011

kebahagiaan dan Penderitaan






Bismillaahirrahmaanirrahiim
Manusia terbagi kedalam dua golongan :
Pertama, mereka yang tenteram, senang, dan bahagia, yang beramal saleh karena taat kepada Allah; kedua, mereka yang ketakutan, ragu , dan menderita karena bermaksiaat kepada Allah. Manusia memiliki potensi untuk taat maupun bermaksiaat. jika keikhlasan, ketulusan, dan kebaikan mendominasi seseorang, niscaya keangkuhan berubah menjadi  menjadi kelembutan dan sisi buruk ditahklukkan oleh sisi baiknya. Sebaliknnya, jika hawa nafsu mendominasi maka kemaksiaatan akan mengalahkan kesuciaan dan ketaatan sehingga ia gemar bermaksiaat. Jika kedua sifat ini yang saling bertentangan sama kuat, ia boleh berharap bahwa kebaikan akan menang, seperti yang dijanjikan Allah: Barangsiapa membawa amal yang baik,baginya sepuluh kali lipat amalnya...(al-an'am [8]:160)dan jika Allah menghendaki, Dia akan melipatgandakan karunia-Nya.

Namun diantara kebaikan dan dosa seimbang, seseorang harus melewati ujian yang berat dihari kiamat.berbeda halnya  dengan orang-orang yang mampu mengalahkan hawa nafsunya, sebab ia tidak akan dihadang ujian; tak ada perhitungan atas dirinya, Ia akan masuk surga tanpa melalui kengerian hari kiamat:

Dan adapun oarang yang berat timbangan (kebaikan)nya maka ia berada di kehidupan yang memuaskan.(al-Qari'ah[101]:6-7)

Orang yang timbangan dosannya lebih berat daripada amal baiknya , niscaya akan menghadapi azab yang setimpal. Lalu ia akan dilemparkan ke kobaran api neraka dan jika ia memiliki iman, ia akan masuk surga.

Pertentangan antara ketaatan dan kemaksiaatan adalah pertentangan  antara kebaikan dan kejahatan.
keduannya ada dalam diri manusia meskipun keadaan keduannya berubah-ubah .kebaikan dapat berubah menjadi kejahatan dan kejahatan dapat berubah menjadi kebaikan. Rasulullah saw bersabda, " Orang yang kebaikannya mengalahkan kejahatannya akan mendapatkan keselamatan ,ketentraman, dan kebahagiaan, sedangkan  orang yang kejahatannya lebih banyak daripada daripada kebaikannya, ia akan berbuat maksiat dan menjadi orang jahat: orang- orang yang mengakui kesalahannya , dan bertobat dan mengubah jalan hidupnya, niscaya keaksiaatannya akan diubah menjadi ketaatan dan ibadah."

Allah swt telah menetapkan bahwa kebaikan  dan kejahatan, kebahagiaan mu'min yang taat, dan penderitaan para pelaku maksiat merupakan bawaan keadaan masia. Rasulullah saw. bersabda, " orang yang beuntung menjadi orang baik telah ditetapkan menjadi orang baik ketika ia masih didalam rahim ibunya, dan orang jahat telah ditakdirkan mejadi jahat sejak ia berada di  rahim ibunya." itu;ah keadaanya, dan tak seorangpun yang berhak membahas persoalan ini. Ketetapan Allah bukanlah objek pemikiran yang harus dibahas. orang yang membahasnya akan terjerumus kedalam kekafiran.

Selain itu,tak seorang pun boleh mempergunakan takdir sebagai dalih untuk meninggalkan usaha, kerja keras, dan amal baik. kita tak boleh berkata,"jika aku memang ditakdirkan menjadi orang baik, tak perlu aku bersusah payah berbuat kebaikan,toh aku telah dirahmati,"atau "jika aku ditakdirkan menjadi orang jahat , apa gunanya berbuat baik ?" pandangan seperti itu jelas-jelas sesat.
tak patut kita berkata , Jika keadaanku telah ditetapkan dimasa lalu, apa untung ruginya aku berharap pada perbuatanku saat ini?." Perbedaan sikap mengenai takdir ini tergambar pada perbedaan antara Adam as., manusia dan nabi pertama, dan iblis. iblis menisbatkan kemaksiaatan kepada takdir , ia menjadi kafir sehingga terusir dari rahmat dan kehadirat Allah swt. Sebaliknya , Adam a.s mengakui kesalahan dirinya dan sebagai bentuk tanggung jawabnya , ia memohon ampunnan, menerima rahmat Allah swt, dan akhirnya menfdapatkan keselamatan.

setiap muslim dan mu'min haram mempertanyakan atau menjadikan takdir sebagai dalih. tindakan  itu hanya akan melahirkan keragu-raguan, atau lebih jaunnya lagi, kakafiran. Setiap mu'min wajib percaya kepada kebijaksanaan Allah. segala keejadiaan yang disaksikan manusia dalam dirinya dan didunia ini tentu ada sebabnya . namun , karena didasarkan atas kebijaksanaan Ilahi, sebab itu tak mungkin dipahami logoka manusia. Jika kau menghadapi kekafiran, kemunafikan, dan kemsyrikan dan ragam kejahatan lainnya didunia ini, jangan sampai semua ini mengguncankan Imanmu. ketahuilah, Allah Swt. dengan kebijaksanaa-Nya yang mutlah telah menentukan segala sesuatunya. dialah yang menciptakan apa yang tampak sebagai keburukan untuk mengungkapkan kekuasaan-Nya yang takterbatas. Mungkin sebagiaan orang melihat manifestasi tersebut kejam dan buruk. Namun,ada rahasia besar dibalik semua ini yang hanya dapat diketahi oleh Rasulullah saw.

Alkisah, seotrang alim berdoa kepada Tuhannya,"wahai Yang Maha Esa, semuannya telah kau takdirkan. Nasibku berada dalam genggaman-Mu. Kehendakku ada ditangan-Mu , ilmu yang Kauberikan kepadaku adalah ciptaan-Mu,"
Tiba-tiba muncul jawaban tanpa suara dan tanpa kata , dari dalam dirinya sediri:"hai hamba-Ku, semua yang kau katakan adalah milik Yang Maha Esa yang tiada sekutu bagi-Nya, bukan milik hamba,"
Alim itu berkata lagi, "Tuhanku aku telah menganiyaya diriku sendiri. Aku telah berbuat salah dan berdosa."
setelah pengakuan itu, ia mendengar lagi suara dalam dirinya," Aku telah melimpahkan rahmat-Ku atas dirimu. semua kesalahanmu telah Ku hapus. Kau telah Kuampuni."

Setiap mukmin harus menyadari dan bersyukur bahwa semua kebaikan mereka bukanlah dari mereka, melainkan hanya melalui mereka. Keberhasilan dari Sang Pencipta. jika bersalah , ketahiulah bahwa kesalahan dan dosa berasal dari diri mereka , agar mereka bertobat.
Kejahatan bersumber dari hasrat sesat nafsu mereka. jika kau memahami ini dan mengikutinya, kau termasuk golongan orang yang disebut Allah sebagai :

 Orang yang apabila mengerjakan perbutan keji atau menganiyaya diri sendiri, ingat kepada Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dsa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuata keji  itu sedang mereka mengetahui. sesungguhnya balasan bagi mereka adalah ampunan dari Tuhan mereka dansurga yang dibawahnya mengalir sungai -sungai , sedang mereka kekal didalamnya...(Al'Imran[3]:135-136).




Setiap mukmin mesti meyakini bahwa penyebab kesalahan adalah dirinya sendiri. Keyakinan ini akan menyelamatkan dirinya. Itu jauh lebih baik daripada menisbatkan kesalahannya pada Yang Maha Suci  lagi Mahakuasa,Yang Maha Esa Sang pencipta Semesta.
Rasulullah saw bersbda, apakah Seseorang menjadi baik atau jahat sudah diketahui ketika ia berada di rahim ibu."Makna"rahim ibu"dala hadis ini adalah empat unsur sumber semua kekuatan dan daya material.
dua diantaranya adalah tanah dan air, yang berfunsi menumbuhkan iman dan ilmu, menghidupkan ,d an mewujud dalam hati sebagai sikap rendah hati, karena tanah bersifat rendah. lawan keduanya adalah api dan eter, yang bersifat membakar , merusak dan membinasakan. Allah  telah menjadikan keempat unsur berlawanan ini sebuah wujud. Bagaimana api dan air dapat berdampingan? Bagaimana cahaya dan kegelapan sama-sama berada dalam awan?

Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan , dan Dia mengadakan awan mendung.
Dan guruh bertasbih memuji Allah. (begitu pun) Para malaikat karna takut Kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki. (al-Ra'd[13]:12-13).

Suatu hari, seseorang bertannya kepada syeikh Yahya ibn Muaz al-Razi,"Bagaimana engkau mengenal Allah?"
"Dengan menyatukan hal-hal yang berlawanan."

SEGALA HAL yang berlawanan berkaitan dengan , bahkan menjadi syarat untuk memahami, sifat-sifat Allah.
manusia merupakan cermin yang memantulkan kebenaran Ilahi. Dalam wujudnya , manusia meliputi seluruh alam semesta.
karena itulah ia disebut penyatu yang majemuk-makrokosmos. Allah telah menciptakannya dengan tangan-Nya sendiri, tangan kasih sayang-Nya, dan tangan kekuatan serta amarah-Nya, karena itu manusia menampilkan baik sisi yang kasar dan keras maupun sisi halus dan indah.

Semua nama Ilahi diejawantahkan dalam diri manusia, sedangkan semua makhluk lainnya berisi tunggal.
Allah swt menciptan iblis dan keturunannya dari sifat amarah-Nya. Dia menciptakan malaikat dari sifat rahmat-Nya. sifat kewalian dan ketekunan ada pada malaikat, sedangkan iblis dan para pengikutnya, yang diciptaakan Allah dari sifat amarah-Nya, memiliki sifat zalim, Karena itulah iblis bersikap sombong dan enggan ketika diperintahkan Allah untuk bersujud kepada Adam.

Karena manusia memiliki sifat mulia sekaligus tercela, dan karena Allah telah memilih rasul dan para wali-Nya dari kalangan manusia  maka utusan-Nya pun tidak terlepas dari kesalahan. Sebagai penerima risalah, para Nabi terpelihara dari dosa-dosa besar. Namun,mereka tidak luput dari dosa-dosa kecil.
berbeda dengan para nabi, para wali tidak suci dari dosa.
Namun .jika mereka telah mencapai kesempurnaandalam pendekatan diri kepada Allah maka mereka akan terpelihara dari dosa.

syaqiq al-balqi,semoga Allah mensucikan ruhnya,
berkata, ada lima tanda keshalehan: sifat yag baik dan ahti yang lembut , sering menangis karena tobat, kesederhanaan dan mengabaikan dunia,tidak serakah dan memiliki kesadaran diri. Tanda seorang pendosa pun ada lima"berhati keras, memiliki maya yang tidak pernah menangis cinta dunia dan segala urusan duniawi, serakah dan tidak memiliki kesadaran atau rasa malu."

Rasulullah menisbatkan empat sifat kepada orang saleh,yaitu:"dapat dipercaya dan menjaga serta menunaikan amanat yang disampaikan kepadanya;selalu menepati janji;jujur dantidak pernah berdusta;tidak kasar; dan melukai hati orang lain.:" Rasulullah juga menyebutkan empat ciri pendosa, yaitu"khianat, tak dapat dipercaya, dan tek menunaikan amanat,ia tidak menepati janji, ia suka berdusta ketika berbicara ia suka menyerang dan mengutuk sehingga ia sering melukai hati orang lain.disamping itu orang yang berdosa enggan memaafkan kesalahan oran lain." Inilah tanda orang yang tidak beriman, karena memaafkan ciri utama orang mukmin. Allah Swt memerintakan Rasulullah saw: "Jadilah pemaaf, suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang bodoh"(al-A'raf[7]:199)

Perintah "jadilah pemaaf" tidajk hanya berlaku atas Rasulullah saw. Peribntah itu berlaku atas semua orag ang beriman lepada Nabi Muhammad saw. jika seorang raja menitahkan kepada gubernur untuk melakukan sesuatu maka perintah itu pun berlaku tas masyarakat yang ada di bawah pimpinan sang gubernur, meskipun hanya Raja itu mengatakan kepada dirinya.

Ungkapan "jadilah pemaaf" sama dengan ucapan"Biasakanlah memaafkan dan jadikanlah pemaaf sebagai sifatmu, bagian dirimu sendiri." Rasulullah juga bersabda,"Siapa saja yang bersifat pemaaf, ia akan menerima salah satu nama Allah, yakni maha pengampun." Allah berjanji,. . . Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik,pahalanya atas (Tanggungan) Allah...(al-Asyura[42]:40)

ketahuilah kebaikan dapat berubah menjadi kemaksiaatan , dan kemksiatan dapat berubah menjadi kebaikan tidak dengan sendirinya, tetapi karena usaha dan perbuatan manusia. Rasulullah saw bersabda , " Semua anak dilahirkan sebagai muslim.orang tua nya lah yang menjadikan yahudi nasrani atau majusi." Setiap manusia punya potensi untuk menjadi baik atau jahat. Karena itu kita tak patut meghakimi seseorang tatau sesuatu sepenuhnya baik atau sepenuhnya jahat.
Pandangan yang benar adalah bahwa jika kebaikan seseorang  lebih banyak daripada keburukannya, berarti ia orang baik, dan jika keburukannya daripada kebaikannya, berarti ia orang jahat.

Dan tidak berarti orang masuk surga tanpa melakukan amal baik sedikitpun, atau bahwa ia dimasukan neraka tanpa melakukan kejahatan sedikit juga. Pandangan seperti itu bertentangan pada prinsip ajaran Islam.
Allah Swt telah menjanjikan surga kepada hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh. dan Dia mengancam pelaku maksiat, tidak beriman dan menyekutukan Allah dengan azab neraka. Allah berfirman:

Barang siapa mengerjakan amal saleh maka itu untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, itu akan menimpa dirinya sendiri kemudian kepada Tuahanmulah kamu dikembalikan.(al-Jatsiyah[45]:15).

Pada hari-hari tiap-tiap jiwa diberi balasan atas perbuatannya. tak ada yang dirugikan pada hari ini. sesngguhnya Allah amat cepat hisab-Nya. (al-mu'min[40:17)

Dan bahwa seseorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.(al-Najm[53]:39)

Dan Kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. (al-Baqarah[2]:110).



"Dari Buku secret of secrets oleh syekh Abdul Qadir al-jailani"
Buat sahabat yang berminat dengan bukunya dalam format Digital bisa download di link ini
http://www.ziddu.com/download/10394110/Secret_of_The_Secrets.zip.html


wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh sahabat semoga dapat dipetik hikmah dan manfaatnya ^_^

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini