Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Senin, 03 Januari 2011

Bagaimana Kita Berfilosofi dalam Hidup Ini

Bismillaahi Rabbil ‘aalamiin.
Assalaamu’alaykum wr. wb.
Dasar-dasar Pendidikan:
1. Metafisika (nature of ultimate reality)
2. Epistemologi (knowledge and knowing)
3. Axiologi (etika dan estetika)
4. Logika (requirements of correct and valid thinking)
Sekarang mari kita lihat bagaimana tipe (secara umum) Idealists, Realists, Pragmatists, Existentialists, dan Philosophical analists menggunakan secara tak sadar keempat dasar pendidikan di atas yang mempengaruhi kehidupan hariannya dalam berinteraksi dengan diri dan lingkungan.
Dan termasuk yang manakah kita?
IDEALISTS
Metafisik: realitas merupakan hal spiritual atau mental dan tidak mengalami perubahan.
Epistemologi: hal mengetahui merupakan berpikir ulang dari ide-ide yang tersembunyi.
Axiologi: values bersifat absolute dan abadi.
Implikasi terhadap pendidikan: penekanan subjek materi kurikulum kepada great and enduring ideas of the culture.
Tokoh yang berpengaruh: Plato, Berkeley, Butler, Froebel, Hegel.
REALISTS
Metafisik: realita merupakan hal objektif dan disusun/ terdiri dari materi dan bentuk. Sudah tetap, berdasarkan pada hukum alam.
Epistemologi: hal mengetahui berisikan hal: sensasi dan abstraksi.
Axiologi: values bersifat absolute dan abadi, berdasarkan pada hukum alam.
Implikasi terhadap pendidikan: penekanan subjek materi kepada hal kemanusiaan dan sains.
Tokoh yang berpengaruh: Aristoteles, Aquinas, Broudy, Martin, Pestalozzi.
PRAGMATISTS
Metafisika: realita merupakan interaksi seorang individu dengan lingkungan atau pengalamannya. Selalu mengalami perubahan.
Epistemologi: hal mengetahui merupakan hasil dari pengalaman; menggunakan metoda ilmiah.
Axiologi: Values bersifat situasional/ fleksible.
Implikasi terhadap pendidikan: pembelajaran disusun untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan metoda ilmiah.
Tokoh yang berpengaruh: Childs, Dewey, James, Peirce.
EXISTENTIALISTS
Metafisika: realita bersifat subjektif, dengan lahirnya suatu esensi.
Epistemologi: hal mengetahui diperlukan untuk membuat keputusan/ pilihan.
Axiologi: values bebas dipilih.
Implikasi terhadap pendidikan: kelas dirancang untuk menstimulasi kesadaran bahwa setiap individu menciptakan suatu self-concept melalui pilihan-pilihan signifikan dalam hidupnya.
Tokoh yang berpengaruh: Sartre, marcel, Morris, Soderquist.
PHILOSOPHICAL ANALISTS
Metafisika: realiatas harus diperiksa kebenarannya.
Epistemologi: hal mengetahui meliputi uji coba empirik atau analisa logika dari bahasa.
Axiologi: values sebagai hasil dari pilihan bersifat emosional.
Implikasi terhadap pendidikan: materi kurikulum yang menggunakan analisa bahasa untuk mengklarifikasi komunikasi dan mengungkapkan makna sebenarnya.
Tokoh yang berpengaruh: Soltis, Russel, Moore.
Pada halaman selanjutnya dari buku “Foundations of Educations” oleh Ornstein/ Levine ini dijelaskan tentang pendidikan tertentu yang harus ditempuh oleh tiap tipe di atas.
IDEALISTS: mendapatkan pembelajaran reading, writing, arithmetic, history, science, bahasa nasional, bahasa luar. Difokuskan kepada keterampilan dan materi yang berhubungan dengan peradaban dan kebudayaan, juga efisensi sosioekonomi.
REALISTS: materi yang dirancang terstruktur berhirarki untuk pengembangan aktivitas intelektual. Difokuskan kepada masalah-masalah kemanusiaan.
PRAGMATIS: aneka aktifitas dan proyek yang diminati dan diperlukan dalam rangka pemecahan masalah, baik yang dilakukan sendirian maupun kelompok. Kesenangan pragmatists dalam mengkonstruk ulang kembali masyarakat bisa dimasukkan dalam materi pengetahuan social. Difokuskan kepada masalah-masalah dasar masyarakat seperti sosioekonomi.
Walhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin.
Wassalaamu’alaykum wr. wb.
Sumber: Foundation of Education.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini