بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Qs. 25 : 61 – 76
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا [٢٥:٦١]
Maha Suci Allah (tabarokallaah) yang menjadikan di langit (as-samaai) gugusan-gugusan bintang (buruuj) dan Dia menjadikan juga padanya matahari (siroojan) dan bulan (qomaron) yang bercahaya (muniiron).
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا [٢٥:٦٢]
Dan Dia (pula) yang menjadikan malam (al-layl) dan siang (an-nahaar) silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran (yadzdzakkaro) atau orang yang ingin bersyukur (syukuron).
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا [٢٥:٦٣]
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang (‘ibaadurrahmaan) itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi (al-ardh) dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil (al-jahiluun) menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata keselamatan (salaam).
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا [٢٥:٦٤]
Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud (sujjadan) dan berdiri (qiyaaman) untuk Tuhan mereka (lirobbihim).
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا [٢٥:٦٥]
Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.
إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا [٢٥:٦٦]
Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kedudukan/ kediaman (maqooman).
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا [٢٥:٦٧]
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (anfaqu), mereka tidak berlebihan, dan tidak kikir, dan adalah di tengah-tengah antara yang demikian.
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا [٢٥:٦٨]
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah (ma’Allaah) dan tidak membunuh jiwa (an-nafs) yang diharamkan Allah kecuali bilhaqq, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat dosa,
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا [٢٥:٦٩]
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا [٢٥:٧٠]
kecuali orang-orang yang bertaubat (taba), beriman (aamana) dan mengerjakan amal saleh (‘amalan shoolihan); maka sayyiah mereka diganti Allah dengan hasanah. Dan adalah Allah Maha Pengampun (ghafuur) lagi Maha Penyayang (rahiim).
وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا [٢٥:٧١]
Dan siapa-siapa (man) yang bertaubat (taba) dan mengerjakan amal saleh (‘amila sholihan), maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya (yatuubu ilaAllaah mataaba).
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا [٢٥:٧٢]
Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا [٢٥:٧٣]
Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan (dzukkaru) di dalam ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا [٢٥:٧٤]
Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah (hablanaa) dari (min) kami isteri-isteri (azwaajinaa) kami dan keturunan (dzurriyaatinaa) kami sebagai penyejuk mata (qurrota a’yuun), dan jadikanlah kami imam (imam) bagi al-muttaqiin.
أُولَٰئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَامًا [٢٥:٧٥]
Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi karena kesabaran (shobaru) mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat (salaam) di dalamnya,
خَالِدِينَ فِيهَا ۚ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا [٢٥:٧٦]
mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kedudukan/ kediaman (maqooman).
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Qs. 25 : 61 – 76
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا [٢٥:٦١]
Maha Suci Allah (tabarokallaah) yang menjadikan di langit (as-samaai) gugusan-gugusan bintang (buruuj) dan Dia menjadikan juga padanya matahari (siroojan) dan bulan (qomaron) yang bercahaya (muniiron).
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا [٢٥:٦٢]
Dan Dia (pula) yang menjadikan malam (al-layl) dan siang (an-nahaar) silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran (yadzdzakkaro) atau orang yang ingin bersyukur (syukuron).
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا [٢٥:٦٣]
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang (‘ibaadurrahmaan) itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi (al-ardh) dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil (al-jahiluun) menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata keselamatan (salaam).
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا [٢٥:٦٤]
Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud (sujjadan) dan berdiri (qiyaaman) untuk Tuhan mereka (lirobbihim).
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا [٢٥:٦٥]
Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.
إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا [٢٥:٦٦]
Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kedudukan/ kediaman (maqooman).
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا [٢٥:٦٧]
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (anfaqu), mereka tidak berlebihan, dan tidak kikir, dan adalah di tengah-tengah antara yang demikian.
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا [٢٥:٦٨]
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah (ma’Allaah) dan tidak membunuh jiwa (an-nafs) yang diharamkan Allah kecuali bilhaqq, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat dosa,
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا [٢٥:٦٩]
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا [٢٥:٧٠]
kecuali orang-orang yang bertaubat (taba), beriman (aamana) dan mengerjakan amal saleh (‘amalan shoolihan); maka sayyiah mereka diganti Allah dengan hasanah. Dan adalah Allah Maha Pengampun (ghafuur) lagi Maha Penyayang (rahiim).
وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا [٢٥:٧١]
Dan siapa-siapa (man) yang bertaubat (taba) dan mengerjakan amal saleh (‘amila sholihan), maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya (yatuubu ilaAllaah mataaba).
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا [٢٥:٧٢]
Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا [٢٥:٧٣]
Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan (dzukkaru) di dalam ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا [٢٥:٧٤]
Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah (hablanaa) dari (min) kami isteri-isteri (azwaajinaa) kami dan keturunan (dzurriyaatinaa) kami sebagai penyejuk mata (qurrota a’yuun), dan jadikanlah kami imam (imam) bagi al-muttaqiin.
أُولَٰئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَامًا [٢٥:٧٥]
Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi karena kesabaran (shobaru) mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat (salaam) di dalamnya,
خَالِدِينَ فِيهَا ۚ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا [٢٥:٧٦]
mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kedudukan/ kediaman (maqooman).
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar