Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Rabu, 29 September 2010

Bukti Keistimewaan Al-Qur’an: Sebuah Tantangan Bagi Yang Masih Ragu

Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya untuk manusia. Tapi sering kali Al-Qur’an hanya seringkali hanya dibaca dan dilagukan dengan indah. Padahal tidak hanya itu. Al-Qur’an merupakan pedoman hidup, sumber ilmu dan inspirasi. Jika dijadikan pedoman hidup, maka akan membawa keselamatan. Jika digali terus-menerus, ilmu dan inspirasi yang didapatkan tidak akan pernah kering
Ya, Al-Qur’an adalah sumber yang tidak pernah kering bagi pencari kebenaran, menjadi rujukan para ahli bahasa, sumber kajian para ahli fuqaha, dan sumber argumentasi para ahli hukum. Al-Qur’an juga menjadi kajian yang tidak pernah habis bagi para sosiolog, ekonom dan politisi, memberi inspirasi bagi para penyair dan pujangga. Bahkan, untuk ilmu saints dan biologi yang disinyalir menempati ilmu kasta tertinggi dalam kehidupan manusia, Al-Qur’an tetap tiada bandingannya. Jika ingin beberapa bukti, inilah sekelumit bukti yang bisa direnungkan
Keseimbangan Padanan Kata dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan dengan Bahasa Arab yang fasih, sehingga sejak masa turunnya sampai sekarang tidak ada yang dapat menandingi ketinggian dan keindahannya bahasanya. Al-Qur’an berisi 77.439 kata, 323.015 huruf yang seimbang jumlah kata-katanya, baik antara kata dan padanannya, maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya. Misalnya kata “Hayat”, yang artinya “hidup” terulang sebanyak 145 kali, sama dengan berulangnya kata “maut” yang artinya “mati”. Kata “akhirat” terulang sama dengan kata “dunia” sebanyak 115 kali. Kata “malaikat” terulang 88 kali, sama dengan terulangnya kata “setan”. Demikian pula kata “yaum” yang artinya “tahun” terulang sebanyak 365 kali, yaitu jumlah hari dalam setahun. Kata “yahr” yang artinya bulan, di ulang sebanyak 12 kali, yakni sama dengan jumlah bulan dalam setahun.
Menembus Seluruh Waktu, Tempat dan Sasaran
Dari segi Waktu, Al-Quran berbicara tentang masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Kisah umat dan nabi jaman dahulu baik itu kesuksesan dan kegagalannya menjadi pelajaran untuk umat sekarang dan masa yang akan datang. Lihatlah contoh kisa Fir’aun yang menyombongkan diri lalu mati mengenaskan di laut merah, sedangkan tubuhnya diselamatkan Allah sebagai pelajaran bagi umat sesudahnya. Simaklah ayat berikut:
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[704] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami. (QS Yunus, 10:92)
Keterangan:
[704] Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir’aun itu tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir, Berhias, atau bepergian, atau menerima pinangan.
Dari segi materi, Al-Quran berbicara tentang segala segi kehidupan manusia. Seluruh aspek hidup disentuh Al-Qur’an, dan manusia diberi pengarahan dan bimbingan tentang prinsip-prinsip dasar yang dapat dijadikan pijakan utama.
Al-Quran merupakan satu-satunya kitab suci yang paling banyak dibaca orang dalam sejarah kehidupan manusia dari berbagai masa dan bangsa. Dikumandangkan setiap waktu oleh milyaran orang diseluruh dunia dengan bacaan yang teratur dan tertib.
Dari segi sejarah, tidak ada kitab suci yang tidak pernah berubah satu huruf pun dalam waktu ratusan tahun. Tiada pertentangan tentang keaslian Al-Qur’an.
Dari segi ruang, Al-Quran berbicara mengenai semua wilayah di daratan, lautan maupun angkasa raya. Yang mendorong para ahli untuk mengeksplorasinnya. Khusus untuk mengenai bahasan angkasa raya, anda dapat mengupasnya di sini (link)
Dari segi ilmu pengetahuan, cobalah simak saja beberapa ayat yang menerangkan proses terjadinya manusia sejak dalam kandungan hingga menjadi terlahir dengan sempurna berikut ini:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ (١٢)ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (١٣)ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (١٤)
12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
Masih banyak yang akan kita gali dari Al-Qur’an. Sebagaimana akan terus ditulis dan digali dalam blog ini. Ilmu dan inspirasi dalam Al-Qur’an adalah obyek yang sangat menarik, dan tentu saja apa yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia. Pahala dan manfaat yang tiada ternilai akan kita dapatkan. Jadi bagi anda pembaca, semoga perjalanan kita dalam mencari ilmu dan inspirasi Al-Qur’an akan selalu dinaungi Allah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini