Baitullah sekarang. DI tempat suci inilah Rasulullah SAW melakukan
Isra’ dan dari sana pula ia berangkat Mi’raj. Dalam hadits shahih
disebutkan sebagai salah satu daria tiga masjid yang dianjurkan untuk
diziarahi, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsha.
Saat ini, tahukah kalian bahwa dimanapun kalian berada di seluruh dunia
ini, pemandangan yang diperlihatkan pada banyak orang di seluruh media
di muka bumi ini yang dikatakan sebagai Masjid Al Aqsa sebenarnya adalah masjid DOME OF THE ROCK alias Masjid Kubah As-Sakhra?
Palestina pada tahun 1967, Zionis Yahudi menginvasi Palestina dengan
cara mendirikan negara Israel di atas Negara Palestina, dengan cara
menduduki Palestina. Israel yang dikuasai oleh orang-orang Yahudi ini,
mengusir bangsa Arab Muslimin yang mendiami tanah Palestina dan mulai
memporak-porandakan Masjidil Aqsha. Mereka perlakukan Masjidil Aqsha
dengan semena-mena, seperti membebaskan siapa saja untuk masuk ke dalam
masjid. Hingga tak jarang, terlihat pemandangan orang Yahudi yang
sedang berpacaran di dalam masjid atau para turis yang berkeliaran
dengan pakaian seadanya di lingkungan masjid. Pada tahun 1969, mimbar
megah yang dibuat oleh Shalahuddin Al Ayubi di dalam masjid (yang
dibuat oleh Shalahuddin Al Ayyubi setelah berhasil merebut kembali
Masjidil Aqsha dari tangan penjajah, guna memperingati Isra Mi’raj di
lingkungan masjid) dibakar oleh Yahudi. Peristiwa pembakaran mimbar
inilah yang kian meruncingkan barisan umat Muslim guna melawan Yahudi
dan mendorong umat Islam sedunia membentuk OKI. Pada tahun 1970,
Palestina akhirnya dikuasai sepenuhnya oleh Zionis Israel.
Entah sejak kapan, berkembang sebuah fokus perhatian bahwa yang namanya
Masjid Al Aqsa yang diramaikan dan dianggap bersejarah oleh Ummat Islam
itu adalah masjid indah dengan Kubah Emas berbentuk segienam ini. Fokus
perhatian ini dikembangkan lewat gambar-gambar indah yang beredar,
lewat postcard-postcard yang beredar, juga gambar-gambar indah di
Kalender islami dan lewat buku-buku turisme. Inilah Masjid As-Shakhra
yang dimaksud dan sudah sangat terkenal tersebut.
Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) yang terlihat seperti gambar di
atas adalah masjid berkubah keemasan. Shakhrah artinya batu. Masjid
tersebut dibangun oleh salah satu Khalifah pada masa kekuasaan Bani
Umayyah, Abdul Malik bin Marwan. Tujuannya untuk menjaga batu (Shakhrah)
yang merupakan tempat Rasulullah berangkat melakukan mi’raj ke langit
bersama Malaikat Jibril as. Batu itu sendiri berasa dalam lingkaran (haram) Al Aqsha, dan bukan masjid itu sendiri. Masjid inilah yang sering diduga sebagai masjidil Aqsha.
Pada akhirnya, anak-anak muslim di seluruh dunia ini sering kali
dibingungkan dengan kedua masjid tersebut sehingga akhirnya mereka
memiliki referensi yang salah terhadap mana Masjid Al Aqsa yang
sebenarnya. Banyak orang yang pada akhirnya menyangka bahwa Masjid Al
Aqsa yang sebenarnya adalah masjid dengan Kubah Emas di atasnya, yang
berdiri tepat di samping tembok ratapan umat Yahudi. Tembok ratapan
umat Yahudi sendiri sesungguhnya adalah Tembok Buraq, yaitu tembok
tempat Rasulullah saw mengikat Buraq, kendaraannya ketika Isra Mi’raj.
Sekarang tembok ini dikuasai oleh Israel dan dijadikan Tembok Ratapan.
Bagaimana dengan Kalian sendiri? Bisakah Kalian lihat perbedaannya? Perhatikan gambar di bawah berikut ini:
Pada gambar di atas kalian melihat tembok yang memagari kompleks
masjidil Aqsha, yang biasa disebut Batas Lingkar Komplek Masjidil Aqsha
(Harom Masjid Al-Aqsha).
Yang disebut kompleks Al Aqsha adalah daerah yang ada di dalam pagar
kotak. Dulu pagar itu hanya terbuat dari tanah. Lalu, pada masa
khilafah Utsmaniyah, dibangun tembok karena takut kalau Yahudi
mencaplok kompleks (haromul) Masjid Al Aqsha tersebut.
Inilah masjid Al Aqsa yang bersejarah tersebut.
Dan inilah Masjid Al Aqsa tampak dari dekat dan dari depan.
Masjidil Aqsha adalah masjid kedua di muka bumi (berkubah hijau).
Dibangun oleh Nabi Adam setelah ia membangun Baitul Haram. Lalu
bangunannya roboh seiring dengan waktu. Kemudian dibangun kembali oleh
Nabi Dawud, dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman. Masjidil Aqsha inilah
yang terus menerus ingin dirobohkan oleh Yahudi, untuk mendirikan di
atasnya apa yang mereka dongengkan sebagai Haikal Sulaiman. Salah satu
caranya, dengan menyebarkan pengetahuan keliru kepada masyarakat bahwa
yang dimaksud dengan Masjidil Aqsha adalah Masjid Qubbah Shakhrah
(berkubah kuning) di sebelanya. Meskipun masjid itu masuk dalam
kompleks pagar (Harom) Masjidil Aqsha tapi bukan itu masjidnya.
Pada saat yang sama diam-diam Yahudi itu menggali Masjidil Aqsha yang sesungguhnya.
Sebelum kesalahanan berkembang pada Ummat Islam dan akhirnya tiada yang
menyadari bahwa Masjid Al Aqsa yang sebenarnya telah dihancurkan, ada
baiknya kita sebagai generasi Islam tetap hati-hati dan mengabarkan
kebenaran yang sebenarnya pada Ummat. Setidaknya, anak-anak kita tahu
dan tidak lagi ragu untuk menunjukkan yang manakah masjid Al Aqsa yang
asli. Yang benar adalah benar dan yang salah haruslah diperbaiki.
Kontroversi yang utama adalah tentang eksistensi Masjidil Aqsha. Awal Isra adalah dari Masjidil Haram atau Kabah di Mekkah. Apa yang ditulis dalam Quran adalah Muhammad melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Masjidil Aqsha memiliki arti ‘masjid terjauh’. Masjidil Aqsha yang kita kenal adalah berada di kompleks Al-Haram ash-Sharif –Temple Mount menurut Yahudi dan Nasrani– di Jerusalem. Selain Masjidil Aqsha di kompleks tersebut terdapat Qubbah As-Sakhrah atau Dome of the Rock. Dome of the Rock dibangun pada sekitar tahun 690M oleh kekhalifahan Umayyah, Abdul Malik bin Marwan, dan kemudian diikuti dengan pembangunan Masjidil Aqsha yang selesai pada tahun 710M.
Wilayah Jerusalem termasuk ke dalam wilayah yang disebut West Bank atau Tepi Barat (sebutan dari PBB), sebuah wilayah yang secara de jure tidak dimiliki oleh negara manapun, wilayah lainnya adalah Jalur Gaza. Jalur Gaza dan Tepi Barat dihuni oleh orang-orang Palestina sebanyak 80 persen dan sisanya orang-orang Israel. Kaum dan negara yang berkepentingan terhadap tanah suci ini bersikukuh pada kepercayaannya, Israel ingin Palestina minggat dari tanah tersebut, juga sebaliknya Palestina ingin Israel keluar dari tanah suci tersebut.
Entah sampai kapan konflik Arab-Israel ini akan berakhir, mungkin memang tanah suci tersebut ditakdirkan menjadi arena peperangan, dan peperangan bukanlah sebuah berkah, sedangkan Masjidil Aqsha dalam Quran nyata jelas disebut dengan “Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya” yang mungkin pula bisa disimpulkan itu bukanlah tanah suci, mungkin hanya bukti sejarah keemasan arsitektur Islam yang menjadi alasan untuk dilestarikan. Wallahualam.
Selain kontroversi juga terselip propaganda yang menyesatkan seperti Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dengan mengendarai buraq, binatang berekor, bersayap, berkepala wanita. Buraq ini sering digambarkan dalam karya seni, namun hal tersebut adalah propaganda terhadap kiasan bahwa Muhammad adalah seorang ‘penunggang’ wanita. Dari rujukan Hadits Bukhari, “Suatu hari malaikat Jibril datang dan membawa Nabi, lalu dibedahnya dada Nabi dan dibersihkannya hatinya, diisinya dengan iman dan hikmah. Kemudian didatangkan buraq, ‘binatang’ berwarna putih yang langkahnya sejauh pandangan mata. Dengan buraq itu Nabi melakukan isra’ dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha” tidak disebutkan bahwa buraq itu berkepala wanita.
Tentang Isra Miraj ada satu artikel yang ditulis oleh Imam A. M. Khattab di Islamic Center of Greater Toledo, Ohio, yang menyimpulkan untuk meyakini Isra dan Miraj terjadi karena nyata tertulis dalam Quran, sedangkan seperti apa prosesnya jelas sangat jauh dari alam pikiran manusia. Para ulama Muslim umumnya meyakini salah satu dari tiga pendapat berikut:
l-Masjid Al-Aqsa is often confused with Masjid Al-Qubba (As-Sakhra) but they are two totally different Masjids. Al-Masjid Al-Aqsa is the one that Allah (SWT) refers to in the first verses of Surat Al-Israa (Sura 17):
1. Glory to ((Allah)) Who did take His servant for a Journey by night from the Sacred Mosque to the Farthest Mosque, whose precincts We did bless,- in order that We might show him some of Our Signs: for He is the One Who heareth and seeth (all things). 2. We gave Moses the Book, and made it a Guide to the Children of Israel, (commanding): "Take not other than Me as Disposer of (your) affairs." 3. O ye that are sprung from those whom We carried (in the Ark) with Noah! Verily he was a devotee most grateful. Web Source: Islamic City |
Al-Masjid Al-Aqsa is the second Masjid ever to be built for the sole worship of Allah (SWT). Throughout the ages it suffered many transformations and destruction. When Omar Ibn Al- Khattab (RA) entered Bayt Al-Maqdis in 15 AH (636 AD) he ordered that the area, where he believed the Masjid location has been, to be cleared to start the building of the initial structure of the Masjid. The actual building started in 18 AH (639 AD) and the Masjid was made out of timber. Abd Al-Malik Ibn Marwan (RahA) began the construction of Al-Masjid Al-Aqsa in its new shape and structure but it was his son Al-Walid (RahA) who completed it in 90 AH (708 AD). The present structure has remained essentially intact since it was last reconstructed in 424 AH (1033 AD) by Al-Khalifa Ath-Thaahir who did not alter it from its previous architecture; he only narrowed it on each of its east and west sides.
Following are two overviews of Al-Masjid Al-Aqsa as it has been since the time of Al-Khalifa Ath-Thaahir (RahA), click on each picture to see more aspects of this Great Masjid in greater detail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar