Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Selasa, 28 September 2010

RAHASIA TERSEMBUNYI DI BALIK "LA ILAHA ILALLAH"

Allah Saudaraku, berikut adalah sebagian yang kami temui di dalam Rahasia Laa Ila Ha Ilallah. Ini adalah temuan saya dari seorang Teman,, mungkin sedikit definisi dari saya bisa membuat Saudara-saudara sedikit mengerti tentang Rahasia apa yang terkandung dalam kata Laa Ila Ha Ilallah dan saya minta petunjuk dan bantuan serta memaafkan apa bila ada banyak kekurangan dan kesalahannya tentang definisi-definisi saya ini,karena yang namanya manusia selalu tak luput dari segala kesalahan dan kekhilafan. Berikiut Definisi saya :
Saudaraku sekalian, kalimat ini sesungguhnya adalah kalimat yang memiliki makna sangat dekat dengan hati kita. Ia adalah sebuah ungkapan hati yang tumbuh pada Allah Ta’ala. Ada dua kata penting dalam kalimat ini, dua kata yang merupakan inti akan keindahan Agama Islam, dua kata itu adalah Allah dan Illah.
Artinya :
“Sebuah kata yang memiliki tautan dan ikatan yang sangat kuat dengan hati”. Ia adalah kata yang menunjukkan keadaan hati seperti Cinta, Gembira, Sedih, Rindu, Harap dan seterusnya.
Sebagai contoh ada seekor anak unta yang baru saja disapih oleh induknya, lalu ia dikurung di sebuah kandang dan induknya meninggalkan untuk pergi ke padang penggembalaan. Setelah lama menunggu, anak unta itu teringat akan induknya. Ia rindu, dan kemudian menangis memanggil induknya. Maka dalam kasus ini secara bahasa sang induk adalah ilah si anak unta itu.
Kata Allah secara umum memiliki kaitan yang erat dengan kata ilah. Ia adalah nama yang menunjukkan dzat ilayyah. Kedua kata itu secara umum memberikan gambaran adanya hubungan kejiwaan yang dipenuhi dengan cinta. Sehingga ketika seorang Mu’min mengatakan “La Ilaha Ilallah”, sesungguhnya ia sedang mengungkapkan tautan hatinya kepada sang Rabb, bahwa tidak ada yang ia cintai selain -Nya, tiak ada yang ia patuhi selain-Nya, tidak ada yang ia takuti selain-Nya dan tidak ada yang berhak ia sembah selain-Nya.
Hati dan amalnya selalu dipenuhi kehenak yang murni pada Allah Ta’ala. Sesungguhnya cinta Mu’min pada Allah Azza Wa Jalla ialah : “Adanya rasa takut akan siksa dari yang dicintainya, disaat yang sama di mana hatinya dipenuhi harapan untuk mendapatkan karunia terbaik dari yang dicintainya”. Allah menggambarkan tentang para manusia pilihan-Nya, para Nabi dan Rasul.
“Sesungguhnya mereka selalu bersegera menuju kebaikan-kebaikan, mereka berdo’a pada Allah dengan penuh rasa harap dan takut, dan mereka itu sangat khusyu pada Allah.
(QS. Al-Anbiya’ : 90)
Rasulullah SAW mengatakan : “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mengharamkan Neraka untuk orang-orang yang mengatakan “La Ilaha Ilallah”, karena mengharapkan melihat wajah Allah”. Maka dengan demikian siapa yang mencintai Allah, niscaya Allah akan mencintainya dan menunjukkan jalan untuk menghamba dan ta’at kepada-Nya.
Selama bibir ini selalu basah dengan nama-Nya, maka pertolongan-Nya wajib untuk kita dimanapun kita berada. Di sini di dunia ini sampai di akhir nanti.
Selamat Bercinta Wahai Hamba Allah
“Mencintai Allah SWT adalah jalan menuju Kebahagiaan dan Ketentramaan”

Cari Blog Ini