Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Kamis, 30 September 2010

Kisah Nabi Dawud dan Sulaiman

penulis Al-Ustadz Abu Muhammad Harits Abrar
Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman
adl nabi-nabi utama dari kalangan Bani Israil. Allah
himpunkan bagi keduanya nubuwwah dan hikmah serta kerajaan yg besar dan kuat.
Nabi Dawud
sebelumnya adl seorang prajurit dlm pasukan Thalut yg telah dipilih oleh salah seorang Nabi dari Bani Israil sebagai raja mereka. Thalut dipilih krn keberanian kekuatan serta luas ilmu pengetahuan tentang pemerintahan dan siasat perang. Hal ini sebagaimana Allah
firmankan:

وَزَادَهٌ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ
“Dan Allah menganugerahi ilmu yg luas dan tubuh yg perkasa.”
Ketika mereka berhadapan dgn Jalut serta tentara pasukan Thalut bersabar dan memohon pertolongan kepada Allah
. Dawud
ternyata melampaui keberanian mereka. Segera dia menghadapi Jalut dan membunuh sehingga sisa pasukan menderita kekalahan. Dan Allah
menolong Bani Israil.
Kemudian Allah
mengangkat Dawud menjadi Nabi dan memberi hikmah serta kerajaan yg kuat. Allah k
berfirman:

وَشَدَدْناَ مُلْكَهُ وَآتَيْناَهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطاَبِ
“Dan Kami kuatkan kerajaan dan Kami berikan kepada hikmah dan kebijaksanaan dlm menyelesaikan masalah.”
Allah k
telah memberi kekuatan dlm beribadah dan ilmu pengetahuan. Bahkan mensifatkan dgn dua sifat ini yg merupakan ciri kesempurnaan seseorang. Allah
berfirman:

اصْبِرْ عَلَى ماَ يَقُوْلُوْنَ وَاذْكُرْ عَبْدَناَ دَاوُدَ ذَا اْلأَيْدِ إِنَّهُ أَوَّابٌ
“Bersabarlah atas segala apa yg mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Dawud yg mempunyai kekuatan. Sesungguh dia seorang yg awwab.”
Di sini Allah
sifati beliau sebagai seorang yg memiliki kekuatan besar dlm melaksanakan perintah Allah
. Dan beliau adl seorang yg awwab krn begitu sempurna pengetahuan tentang Allah
.
Allah
telah menundukkan burung-burung dan gunung-gunung agar bertasbih bersamanya. Beliau telah pula diberi anugerah oleh Allah berupa suara yg merdu yg belum pernah diterima oleh manusia sebelumnya.
Nabi Dawud
biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga lalu tidur lagi pada seperenamnya. Beliau biasa berpuasa sehari dan sehari berbuka. Apabila bertemu dgn musuh mk siapapun akan melihat keperkasaan beliau yg menakjubkan. Allah
telah pula melunakkan besi bagi dan mengajari bagaimana membuat baju besi perisai dan alat-alat perang lainnya. Beliaulah orang pertama membuat semua alat tersebut.
Allah
pernah menegur beliau dgn mengutus dua orang malaikat sebagai dua orang yg sedang bersengketa. Kedua malaikat itu menemui Nabi Dawud di mihrab sehingga beliau merasa terkejut krn mereka masuk pada waktu yg tdk diizinkan seorangpun masuk ketika itu dgn cara memanjat dinding mihrab.
Allah
berfirman menceritakan hal ini:

قَالُوا لاَ تَخَفْ خَصْماَنِ بَغَى بَعْضُناَ عَلَى بَعْضٍ فَاحْكُمْ بَيْنَناَ بِالْخَقِّ وَلاَ تُشْطِطْ وَاهْدِناَ إِلَى سَوَاءِ الصِّرَاطِ
“Jangan takut. Kami dua orang yg berselisih. Salah seorang dari kami berbuat dzalim terhadap yg lain. mk berilah keputusan di antara kami dgn adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yg lurus.”
Kemudian salah seorang menerangkan keadaan mereka katanya: ”Sesungguh saudaraku ini mempunyai 99 ekor kambing –yang dimaksudkan adl wanita – sedangkan saya hanya mempunyai satu ekor. Lalu dia berkata: ‘Serahkanlah kambingmu kepadaku’ dan dia mengalahkan saya dlm perdebatan. Arti alasan dia lbh kuat sehingga mengalahkan pendapat saya.”
Lalu Dawud
berkata sebagaimana diceritakan oleh Allah
:

قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَى نِعاَجَِهِ وَإِنَّ كَثِيْراً مِنَ الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ إِلاَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحاَتِ وَقَلِيْلٌ ماَ هُمْ
“Sesungguh dia telah berbuat dzalim kepadamu dgn meminta kambingmu itu utk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguh kebanyakan orang2 yg berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada yg lain kecuali orang2 yg beriman dan beramal shalih dan amat sedikitlah mereka itu.”
Akhir Nabi Dawud
mengetahui bahwa dialah yg dimaksud dlm kasus tersebut beliaupun tersadar. Allah
berfirman:

وَظَنَّ دَاوُدُ أَنَّماَ فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعاً وَأَناَبَ. فَغَفَرْناَ لَهُ ذَلِكَ وَإِنَّ لَهُ عِنْدَناَ لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَئاَبٍ
“Dan Dawud mengetahui bahwa Kami menguji mk diapun meminta ampun kepada Rabb menyungkur sujud dan bertaubat. mk Kami ampuni kesalahan dan sesungguh dia mempunyai kedudukan yg dekat di sisi Kami dan tempat kembali yg baik.”
Akhir Allah
menghapus dosa beliau dan keadaan jauh lbh baik daripada sebelum kejadian itu. Beliau mendapat tempat yg sangat dekat di sisi Allah
dan kesudahan yg baik.
Allah
berfirman:

ياَ دَاوُدُ إِناَّ جَعَلْناَكَ خَلِيْفَةً فِي اْلأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ الناَّسِ بِالْخَقِّ وَلاَ تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ
“Hai Dawud sesungguh Kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi. mk berilah keputusan dgn adil di antara manusia. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. Karena hawa nafsu itu akan menyesatkanmu dari jalan Allah.”
Sedangkan kepada Nabi Sulaiman bin Dawud
Allah
telah memberi nubuwah mewarisi ilmu nubuwah dan kerajaan ayahnya. Bahkan Allah
memberikan tambahan bagi kerajaan yg besar yg belum pernah dimiliki siapapun sebelum ataupun sesudahnya.
Allah
menundukkan kepada angin yg berhembus menurut ke mana saja beliau kehendaki yg perjalanan di waktu pagi sama dgn perjalanan sebulan dan di waktu sore juga sama dgn perjalanan sebulan. Juga para jin dan syaithan serta Ifrit yg mengerjakan untuk pekerjaan besar menurut keinginannya. Mereka membuat utk Nabi Sulaiman
gedung-gedung tinggi patung-patung dan piring-piring yg seperti kolam dan periuk-periuk yg . Mereka datang dan pergi kemanapun sesuai kehendaknya.
Allah
juga menundukkan kepada pasukan dari manusia jin dan burung-burung lalu mereka diatur dgn tata tertib yg mengagumkan. Allah
mengajarkan kepada beliau pengertian tentang suara burung dan seluruh hewan yg ada. Dan mereka kadang mengajak beliau berbicara dan beliau pun memahami pembicaraan mereka. Oleh sebab itu beliau dapat berdialog dgn Hud Hud dan menanyai juga mengerti ucapan seekor semut ketika mengingatkan semut-semut lainnya. Allah
berfirman:

ياَ أَيُّهاَ النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لاَ يَحْطِمَنَّكُمْ سَلَيْماَنُ وَجُنُوْدُهُ وَهُمْ لاَ يَشْعُرُوْنَ
“Hai semut-semut masuklah ke dlm sarang-sarangmu agar kamu tdk diinjak oleh Sulaiman dan tentara sedangkan mereka tdk menyadarinya.”
Semut itu memperingatkan dan memerintahkan supaya para semut itu melindungi diri mereka dari Sulaiman dan pasukannya. Nabi Sulaiman tersenyum dan tertawa mendengar kata-kata semut itu lalu berkata:

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضاَهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِباَدِكَ الصَّالِحِيْنَ
“Wahai Rabbku berilah aku ilham utk tetap mensyukuri ni’mat-Mu yg telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku. Dan agar aku mengerjakan amal shalih yg Engkau ridhai dan masukkanlah aku dgn rahmat-Mu ke dlm golongan hamba-hamba-Mu yg shalih.”
Salah satu bentuk kebaikan dan ketelitian pengaturan beliau adl beliau sendiri yg langsung turun tangan memeriksa pasukannya. Padahal sudah ada masing-masing yg menjadi pengawas mereka. Juga krn firman Allah
yg berbunyi “Mereka diatur dgn tertib dlm barisan” menunjukkan hal itu. Sehingga beliau sendiri mencari burung-burung agar mengetahui apakah dia berada di markas atau tidak. Allah
menceritakan hal ini dlm Al Qur`an ketika Nabi Sulaiman tdk melihat burung Hud Hud beliau berkata:

ماَ لِيَ لاَ أَرَى الْهُدْهُدَ اَمْ كاَنَ مِنَ الْغاَئِبِيْنَ
“Mengapa aku tdk melihat Hud Hud apakah dia temasuk yg tdk hadir?”
Dan bukan seperti komentar sebagian mufassir bahwa beliau mencari Hud Hud adl agar mencarikan daerah yg banyak air seberapa jauh dari tempat mereka saat itu. Karena sesungguh tanggapan tersebut berbeda jauh dgn susunan kalimat Al Qur‘an. Allah tdk mengatakan bahwa beliau mencari Hud Hud tapi justeru mengatakan dlm ayat itu
وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ
“Dan dia memeriksa burung-burung”.
Kemudian Nabi Sulaiman mengancam krn telah menyelisihi perintahnya. Namun krn kerajaan ditegakkan di atas keadilan beliau menyebutkan pengecualian. Allah
berfirman menceritakan hal ini:

لأُعَذِّبَنَّهُ عَذَاباً شَدِيْداً أَوْ لأَذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسٌلْطاَنٍ مُبِيْنٍ. فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيْدٍ فَقَالَ أَحِطْتُ بِماَ لَمْ تُحِطْ بِهِ وَجِئْتُكَ مِنْ سَبَإٍ بِنَبَإٍ يَقِيْنٍ. إِنِّي وَجَدْتُ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَهاَ عَرْشٌ عَظِيْمٌ. وَجَدْتُهاَ وَقَوْمَهاَ يَسْجُدُوْنَ لِلشَّمْسِ مِنْ دَوْنِ اللهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطاَنُ أَعْماَلَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ فَهٌمْ لاَ يَهْتَدُوْنَ. أَلاَّ يَسْجُدُوا ِللهِ الَّذِي يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِي السَّماَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَيَعْلَمُ ماَ تُخْفُوْنَ وَماَ تُعْلِنُوْنَ. اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
“Sungguh aku benar-benar akan mengadzab dgn adzab yg keras atau benar-benar menyembelih kecuali jika dia benar-benar datang kepadaku dgn alasan yg jelas. mk tdk lama kemudian datanglah Hud Hud lalu ia berkata:”Aku telah mengetahui sesuatu yg kamu belum mengetahui dan kubawa kepadamu dari negeri Saba` suatu berita yg penting diyakini Sesungguh aku menjumpai seorang wanita yg memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yg besar. Aku mendapati dia dan kaum menyembah matahari selain Allah. Dan syaithan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan Allah sehingga mereka tdk mendapat petunjuk. Mengapakah mereka tdk sujud kepada Allah Yang Mengeluarkan apa yg tersembunyi di langit dan bumi.
Dan Yang mengetahui apa yg kamu sembunyikan dan apa yg kamu tampakkan. Allah tdk ada ilah kecuali Dia Rabb yg Mempunyai ‘arsy yg besar.”
Dalam kesempatan yg demikian singkat ini Hud Hud datang membawa berita besar ini. Disampaikan kepada Nabi Sulaiman tentang penguasa negeri Yaman seorang ratu. Dan ratu itu dianugeahi segala yg dibutuhkan oleh seorang penguasa bahkan mempunyai singgasana yg besar. Hud Hud ternyata bukan hanya memahami kerajaan dan kekuatan mereka tetapi juga mengerti apa yg menjadi keyakinan rakyat Saba`. Mereka adl orang2 yg musyrik menyembah matahari. Hud Hud dgn tegas mengingkari kesyirikan yg mereka lakukan.
Hal ini menunjukkan bahwa hewan-hewan itu sesungguh mengenal Rabb mereka di mana mereka juga bertasbih memuji dan mentauhidkan-Nya. Mereka mempunyai rasa cinta kepada orang2 yg beriman dan mereka juga taat kepada Rabbnya. Bahkan mereka juga membenci orang2 kafir dan orang yg mendustakan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Mereka tunduk kepada Allah dgn sikap ini.
Sumber: www.asysyariah.com

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini