Menjadi tua adalah suatu keharusan, tetapi menjadi dewasa adalah suatu pilihan. Begitupun menjadi seorang bijak, adalah pilihan yand didasarkan atasmengacu pada kutipan di atas, maka sudah dapat dilihat kalo sebuah kedewasaan tidak selalu didapatkan pada tiap manusia, karena dewasa merupakan pilihan, ada kalanya pilihan tu sengaja tidak diambil, tidak mampu untuk mengambil, ato tidak ingin mengambilnya….ad byk faktor yang mempengaruhinya. Kedewasaan bukan diukur dari tingkat kepintarannya, tingkat prestasinya, atau tingkat usianya. Kedewasaan diukur dari responnya dalam menghadapi masalah. Ada bermacam2 reaksi org ketika berhadapan dengan masalah. Ada yang langsung bingung, kalang kabut,marah2, dan tiba2 pusing. Ada yang diam aja, tenang & berfikir (belum tentu dia berfikir, sapa tau emng dasarnya ga mudeng sama msalahnya…hehehehe, just kidding), ada pula yang tenang, dan lagsg bisa mnyikapinya dengan baik.Lalu,seperti ap sih sikap terbaik yang harus qt tunjukkan ketika menghadapi masalah???
Kedewasaan, pengalaman hidup dan kematangan dalam berfikir
1.stay cool.(tetaplah tenang).
sikap tenang dalam diri lebih bermanfaat daripada sikap spontanitas, apalagi spontanitas yang berujung negatif, seperti marah2, dan membanting barang2.Orang yang bersikap tenang tidak akan banyak mengeluh dan tidak gelisah,dia akan bersabar dengan apa yang dia terima. Tenang merupakan sikap awal yang dapat mengantarkan qt untuk selalu berpikir jernih ketika menerima masalah.
2.berpikir jernih.
sikap ini penting karena dengan berpikir jernih maka qt akan menjadi tau apa yang menjadi akar permasalahan. Kalo akarnya udah ketauan ya tinggal dicabut aja biar g semakin merajalela….agar bisa berpikir jernih, maka dibutuhkan pemikiran yang tidak berasal dari satu sudut pandang saja, mendengarkan kata hati sendiri itu boleh, namun jangan dijadikan prioritas karena akan menuntun ke arah sifat ego yang tinggi. Dengarkan pemikiran teman2, sahabat, keluarga, dan org2 terdekat yang dapat dipercaya.
3.Turunkan ego dan emosi.
Ego yang tinggi akan membawa ke derajat emosi yang tinggi. Kenapa?? karena sikap ego yang dimiliki akan menyebabkan seseorang selalu merasa paling benar, jika itu terjadi, maka ia tidak akan mau mendengarkan nasihat org2 di sekitarnya.Turunkan ego dalam diri agar emosi yang timbul semakin mereda. menurunkan ego dapat dengan banyak cara. salah satunya adalah diam….jangan pernah mencoba mencari penyelesaian masalah saat ego sedang tinggi, karena akan lebih byk dampak buruknya dari pada dampak baik bg pihak2 yang bersangkutan.
4. Berkacalah
Manusia diciptakan satu paket dengan kekurangan dan kelebihannya. maka berkacalah untuk melakukan intropeksi. itu akan membuat qt semakin mengenali diri qt sehingga melatih qt untuk dapat menempatkan diri dengan tepat di lingkungan masyarakat.
5.Jika tidak dapat bertutur kata dengan baik maka diamlah.
Tutur kata, bahasa yang baik, menunjukkan derajat perilaku qt di hadapan masyarakat.Kata2 yang menyakiti, menghakimi, akan membuat pendengarnya menjadi sakit hati dan menghalangi qt untuk mengutarakan maksud qt. Jangan pernah mencaci atau mengumpat org lain. Sudah pasti jelas , kalo qt mengumpat atau mencaci org lain justru akan membuat masalah semakin keruh.
6.Belajarlah dari Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang terbaik.dengan belajar dari penglaman2 maka qt akan semakin peka terhadap setiap masalah dan menghindarkan qt untuk terjebak dalam masalah yang sama. hanya orang bodoh yang jatuh ke lobang yang sama karena dy tidak segera belajar dari kesalahannya…
Orang bijak selalu belajar dari pengalaman, merenung dan introspeksi diri tanpa membodoh-bodohkan orang lain, karena tidak ada orang yang mulia tanpa melalui suatu kebodohan yang pernah dijalankan. Mengenal diri adalah kunci hidup suatu ketenangan batin, memahami kesalahan adalah suatu keberhasilan sedangkan memaafkan kesalahan orang lain, adalah suatu kemuliaan. Jangan lupa untuk selalu berkata santun sebagai bentuk hormat kita kepada orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar