Ijinkan berbagi sedikit tentang Law Of Attraction (LOA) dan Quantum Physics, yang saya pahami dari Dr. Robert Anthony, saya sederhanakan sbb: (termasuk yang terbaru : The Secret)
- Pengertian LOA: ” You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted”
- Kapan LOA berlaku? Jawab: Setiap SAAT
- Semua hal adalah berupa “kuanta”/energi dg frekwensi tertentu.
- Kwanta/energi ini dapat saling mempengaruhi
- Thought is motion energy (yang kita bayangkan, katakan, persepsikan, emosikan, adalah ENERGI yang bergerak, terkirimkan ke ”alam semesta”)
Dari sini, saya berpendapat, doa-pun juga energi dan sebenarnya SETIAP SAAT kita berdoa (tanpa kita sadari), walaupun secara informal.
Ada mantan GM sebuah perusahaan bertanya kepada saya; ”Pak, saya sudah tahajud tiap malah, puasa senin-kamis, shalat 5 waktu. Kenapa nasib saya masih terpuruk? Dimana keadilan Allah?. Saya jadi ’tidak percaya’ lagi pada Allah”. (Semoga hal ini tidak terjadi di antara pembaca mail list)
Jawab saya:”Benar tahajud, shalat dan puasa yang Bapak katakan. Tetapi bagaimana dengan yang BAPAK BAYANGKAN, PIKIRKAN, RASAKAN, EMOSI di kantor selama 10 jam? Saya khawatir Bapak di kantor kalau ditotal-total selama 8 jam merasa stress, kecewa terhadap kondisi kantor, khawatir, marah, berpikir worst case terus, ada perasaan intrik-intrik, berpikir negatif karena perlakuan ’tidak adil’ oleh pimpinan, dll? Sudah berapa lama bapak seperti ini? 5 tahun? 10 tahun?”
Secara prinsip, ini semua adalah ”energi negatif” yang “menarik” energi negatif lagi.
“Betul Bapak sudah tahajud dll, tapi “kalah” oleh banyaknya “energi negatif”, jumlah totalnya adalah NEGATIF, sehingga jangan dipungkiri, “nasib” Bapak juga terpuruk. Ingat, hukum LOA ini berlaku SETIAP DETIK".
Kembali tentang doa adalah energi dengan frekwensi tertentu.
Ini menjawab pertanyaan, mengapa ada santet (energi negatif bisa dikirim), mengapa kita kirim shalawat kepada Rasullulah (energi positif yang kita kirim ke Rasullulah bisa dibalas dengan energi syafaat dari baginda Nabi), kita minta didoakan orang sholeh (energi positif kita mohonkan kepadanya, agar kita diberikan hal yang positif dari Allah).
Karena LOA berlaku SETIAP SAAT, maka usaha kita ZIKIR setiap saat (zikir khofi), adalah dalam rangka membersihkan nafs kita SETIAP SAAT, sehingga “menarik” energi positif dari Allah (tentu saja kalah zikirnya “tepat” dan “benar”). Semakin banyak berzikir, semakin bersihlah diri kita.
Begitu nafs (hati) kita bersih, maka otomatis doa/shalat kita lebih mudah sampai dan mudah diijabah Allah.
OK, bangsa barat boleh pakai LOA untuk “materialisme” (horizontal). Umat Islam harusnya untuk horizontal dan “vertikal” ke hadirat Allah SWT, untuk kehidupan setelah kematian (ini yang barangkali “tidak begitu diyakini” bangsa barat).
Problemnya adalah, hasil LOA “horizontal” yang negatif ini berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, sehingga doa vertikal kita juga “sedikit” .
Contohnya seperti di bawah ini.
Banyak rekan yang mungkin berpendapat: “Saya sudah berdoa, tapi jawaban Allah mana?”
Menurut saya, barangkali rekan tadi telah melakukan hal yang negatif banyak (katakanlah “negatif 2000” (selama sekian tahun), tapi hanya berdoa dengan takaran “positif 8”, baru sebentar berdoa, tentu saja TIDAK cukup! Ini kan hal-hal yang logis saja. Apakah misalnya seseorang yang korupsi 5 Milyar, cukup ditebus dengan penjara 1 tahun saja? Menurut saya sih tidak, dia harus bertobat, mensedekahkan 10 Milyar untuk mesjid (tapi bukan dari hasil korupsi lho!), melakukan berbagai kebaikan selama 1 tahun. Barulah mungkin “impas” dosanya!
LOA ini juga menjawab pertanyaan, mengapa bangsa kita yang santun dan lemah lembut ini “masih” terpuruk?.
Korupsi dimana-mana, inflasi yang tinggi, kejahatan, acara TV yang tidak mendidik, sinetron yang “membodohi” masyarakat dll, secara tidak langsung membuat “pikiran/emosi/perasaan NEGATIF” bangsa kita. Berapa juta rakyat kita seperti ini? 40 juta? 80 juta? Sudah berapa puluh tahun TERJADInya? Akan berapa tahun KEDEPAN bangsa kita seperti ini? Akumulasi energi negatif ini LUAR BIASA BANYAKnya.
Walaupun banyak Ustad dan pemuka agama, apakah CUKUP membuatnya positif?
Tentu saja akumulasi energi yang “dahsyat” negatif ini akan dikembalikan lagi ke bangsa kita ini, yang menjadikannya semakin terpuruk dimasa mendatang.
Bagaimana dengan bangsa-bangsa barat?
Saya pribadi kebetulan pernah tinggal di Jerman (1.5 tahun), di USA, di Jepang, tinggal bersama para karyawan disana. Mereka sangat jarang berpikir negatif. Apa alasan berpikir negatif? Gaji sangat cukup, tiap tahun bisa ”urlaub” (liburan) ke luar negeri, bisa menabung, punya rumah, inflasi hampir nol persen, orang-orang jujur, jalan-jalan tidak macet, apa-apa mudah, ngurus ini itu sangat mudah, tidak ada korupsi. Jadi, secara psikologis, mereka ”dikondisikan” dengan sangat positif sekian tahun, sehingga pola pikir juga positif.
Bagaimana dengan di negara kita? He....he..he...
Jadi, tetaplah berzikir, sholat, berpikir positif, selalu bertaubat, melakukan kebaikan (dalam “bahasa” Islamnya taubah, zuhud, wara, ikhlas, ridla), apapun peristiwa negatif yang kita terima. Kalau perlu semua rakyat Indonesia, dimulai dari pejabat-pejabat negara sebagai contoh. Berat? Ya, memang tidak mudah, tetapi menurut saya BISA. Masalahnya MAU atau TIDAK? Mau atau tidak kita berjihad/berkorban untuk ”menderita” sementara karena perubahan dalam change management bangsa ini yang pasti besar resistensinya.
Mungkin Anda bertanya:”Apakah dengan mudah melakukan kebaikan, apapun peristiwa negatif yang kita terima?” Bagaimana caranya pak! Contohnya, kalau perusahaan “mendzolimi” kita (misalnya banyak kerjaan, tapi gaji tidak naik-naik, karier tidak jelas), apa kita harus tetap tawadhu? (mungkin anda kecewa, dongkol, stress dll – sangat manusiawi bukan?)
Bagi Anda yang telah memperlajari NLP (Neuro Linguistic Programming), ada teknik untuk membalikkan perasaan (nafs) negatif menjadi positif dengan cepat, yaitu dengan teknik REFRAME.
(Saya yang kebetulan sebagai master praktisi NLP sekaligus trainer dan therapist di beberapa perusahaan besar seperti TELKOM, INDOSAT, PERTAMINA, JASINDO, MBA ITB dll, dengan segala kerendahan hati akan berbagi teknik ini, dalam rangka teknisnya cara membersihkan nafs/qolbu/hati kita, semoga dapat membantu)
Reframe, singkatnya adalah proses pencarian benefit/keuntungan dibalik sesuatu hal, dilakukan seketika ketika kita menghadapi self-objection (“keberatan”, emosi/nafs yang negatif).
Kalau anda rajin berlatih mulai dari hal-hal kecil, maka hati anda semakin lama akan “bersih”, jadi ibaratnya, secara hardware, pembersihan nafs dengan reframe, secara software dengan dzikir.
Lakukan reframe minimal 3 buah, dengan kasus seperti dibawah ini beserta contohnya:
- Emosi negatif: Di kantor banyak kerjaan, karier tidak jelas (muka cemberut:”Mati gue!”)
- Reframe 1: Justru itu saya tertantang, saya harus belajar banyak (jadi semangat)
- Reframe 2: Saya tunjukkan dulu hasil kerja saya, pasti karier nanti membaik (jadi lebih semangat bekerja)
- Reframe 3: Justru saya harus banyak menimba ilmu lagi, kalau sudah pintar, kenapa tidak pindah ke kantor dengan gaji lebih tinggi? (jadi tambah semangat)
- Emosi negatif: Mau ke kantor kok hujan (dahi berkerut: ”Sialan!”)
- Reframe 1: Alhamdullah, rumput, tanaman tumbuh subur. Subhanallah....
- Reframe 2: Alhamdulillah, habis hujan udara segar, polusi akan hilang, kita akan lebih sehat
- Reframe 3: Mumpung belum musim hujan, saya justru akan minta rumah saya di cek, mana-mana yang bocor, biar lekas diperbaiki untuk mencegah bocor yang lebih besar lagi nanti saat musim hujan.
Perhatikan pola-pola reframe ini, lakukan reframe terhadap apapun yang negatif, sehingga hati Anda senantiasa bersih. This is the practical application of NLP in Islam
Anda dapat berlatih ketika mendapatkan kejadian-kejadian yang tidak berkenan (misalnya anak buah malas bekerja, istri sering marah, anak-anak nakal, bisnis gagal, rugi besar, jalanan macet, tagihan tidak terbayar, kemalingan, dsb).
Bila dari bangun pagi sampai malam hari akan tidur, anda niatkan (self suggestion) akan selalu melakukan reframe, subhanallah, anda akan lebih dikasihi Allah.
Latihlah reframe ini. Life is a skill, reframe is also skills. Semakin lama anda akan wise, sabar dan tawakal aktif.
Satu lagi RAHASIA yang tidak banyak diketahui orang.
Menurut hukum Law of Attraction (LOA) yang berlaku SETIAP SAAT/DETIK, bila anda SENANTIASA BERPIKIR POSITIF, HATI/NAFS ANDA BERSIH & POSITIF, maka akan sangat mudah MENARIK kebaikan dari ALAM semesta/Allah. Allah akan mengabulkan semua doa anda, Allah akan membantu anda dari tangan-tangan yang tidak anda duga.......
This is the best practical application of LOA in Islam
Bukankah hal ini yang ANDA inginkan?
Gunakan selalu REFRAME, dan ditambah dzikrullah selalu, agar nasib anda semakin baik, semakin mahabbah kepada Allah SWT.
Dahsyatkan pembersihan nafs anda.....
Semoga.......
WassWW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar