Perspektif Tasawuf, Tarekat Naqsbandy Haqqani
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani, Mursyid ke 40 Tariqah Naqshbandi
Damascus, 2003
Dikutip dari www.mevlanasufi.blogspot.com
Marhaban ya syahru-l-Lah, Marhaban ya syahru-l-Rajab, Marhaban ahlan wa sahlan,
Adab Rajab dan Rangkaian Shalat Malam
1. Bangun 2 jam sebelum subuh
2. Niat: Nawaitul Arbain,Nawaitul Itikaf,Nawaitul Khalwa Nawaitul ‘Uzla,Nawaitur Riadha,Nawaitus Suluk Nawaitu Siam,Lillahi Ta’ala al Azhiim fi hadzal
masjid (atau fi hadzal jami’)
3. Wudhu dan shalat sunnat wudhu 2 Rakaat
4. 100 kali ‘Ya Halim’ (untuk menghilangkan kemarahan) 100 kali ‘Ya Hafiz’ (untuk menghilangkan kesulitan dan kesengsaraan)
(Bayangkan diri anda berada di Taman yang diberkati di depan makam Rasulullah (al-Rawda) menghadap Rasulullah dan ucapkan 100 kali “Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim.” Miliki niat bahwa Allah akan mempertemukan kita dengan Rasulullah
5. doa “Ya Rabbi ‘izzati wal ‘azamati wal Jabbarut.” “Ya Rabbi, karena bulan ini adalah bulan-Mu--Rajabun SyahrulLah—aku datang kepada-Mu sebagai tamu yang lemah dan berniat untuk beribadah kepada-Mu tanpa meminta apapun sebagai balasannya. Maksud dan tujuanku hanyalah Engkau semata dan itulah sebabnya aku datang, aku mohon janganlah Engkau menolakku.”
“Ya Rabbi, seluruh hidupku telah kuhabiskan dalam kekafiran, syirik dan berprilaku buruk. kunyatakan bahwa aku tidak pernah melakukan satu amalan pun yang Engkau terima. Engkau adalah Allah , Anta Allah, Yang tidak pernah mengusir orang yang datang ke pintu-Mu. Anta Allah, tiada seorang pun yang datang ke pintu-Mu dengan amalannya, melainkan dengan bantuan dan rahmat-Mu.
“Ya Rabbi, aku datang ke pintu-Mu, aku datang kepada-Mu untuk menyatakan dan mengakui bahwa aku salah dan aku ingin menyatakan dan mengumumkan keislamanku bagaikan baru masuk Islam. Ya Rabbi, aku telah menyerahkan segalanya ke dalam genggaman-Mu — kehidupanku, kematianku, kehidupanku di hari kemudian, Hari Kiamat dan seluruh hartaku telah kupersembahkan kepada-Mu dan Engkaulah yang mengawasiku.”
Ya Rabbi, aku tidak memiliki sesuatu selain ego dan jiwaku. Aku tidak bisa mendatangkan kebaikan atau keburukan kepada diriku, serta hidup atau kematian kepada diriku, semuanya telah kuserahkan kepada-Mu. Seluruh penilaian-Mu terhadapku dan semua pertanyaan-Mu kepadaku serta seluruh jawabanku telah kuserahkan kepada-Mu. Apapun yang ingin Kau lakukan terhadapku, Engkau melakukannya. Leherku ada di genggaman-Mu, aku tidak berdaya dalam menjawab pertanyaan-Mu, bahkan jawaban terkecil pun aku tidak bisa menjawabnya. Dengan segala kelemahan dan ketidakberdayaan serta tidak adanya harapan ini aku datang ke pintu-Mu.”
“Ya Rabbi, jika Engkau mempunyai 2 pintu bagi hamba-Mu untuk memasukinya, satu untuk semua hamba-Mu yang beriman dan satunya lagi untuk hamba-Mu yang kafir. Aku datang kepada-Mu melalui pintu yang digunakan oleh orang kafir dan aku percaya bahwa inilah satu-satunya pintu masuk untukku. Aku menyatakan kepada-Mu bahwa aku harus memperbarui Iman dan Syahadat serta amalanku. Dan Syahadat ini adalah amal pertama bagiku setelah aku mengucapkan Syahadat dan masuk Islam dan
Engkaulah yang menjadi Wakil bagiku.
a)“Ya Wakil, Hasbun Allah wa Ni’mal Wakil. Wa laa hawla wa laa quwwata illa bil lahil Aliyyil Azhim.”
b)“Syahadat 3 kali (dengan mengacungkan jari telunjuk)
“Ya Rabbi, sejak hari Alastu bi Rabbikum, Qaalu bala—apapun janjiku kepada-Mu, aku menerimanya dan aku berjanji untuk melaksanakan semuanya. Ya Allah, Ya Tuhanku, sejak hari di mana Engkau menciptakan atomku, Zarrahku, dan sejak hari di mana Engkau meniupkan rohku, dan sejak hari di mana jiwaku muncul dari tempat yang benar-benar abstrak menjadi nyata, hingga kini, berapa banyak ketidakpatuhan telah kulakukan, dari Zarrahku, jiwaku dan tubuhku baik secara fisik maupun spiritual--Zahiran wal Baathinan. Aku menyesali semuanya dan aku menyesali apa yang telah kukerjakan dan aku kembali kepada-Mu untuk memohon ampunan dan penyesalan.”
“Ya Rabbi, aku masuk dan bergerak ke dalam Samudra Berkah dari bulan-Mu yang penuh pujian. Ya Rabbi, janganlah Engkau menolakku dari pintu-Mu dan janganlah Engkau meninggalkan diriku kepada egoku walau hanya dalam sekejap mata dan aku memohon ampunan dengan mengucapkan…” (Astaghfirullah 70 kali).
Kemudian duduk kembali.
a)Tutupi diri anda dengan kain putih yang tipis.
b)Terangi dengan cahaya lilin
1.Fatiha—(dengan niat telah disandangkan dengan tajalli yang turun ke Mekkah)
2.Amana Rasul
3.Alam Nasyrah 7 kali
4.Al Ikhlash 11 kali
5.Falaq
6.Nas
7.La ilaha ‘illah Lah 10 kali
8.Shalawat 10 kali
9.Doa “Ila Syarafin Nabiyyi e wa ‘alihi wa sahbihil kiram, wa ila masyayyikhina fit thariqatin Naqsybandiyyatil ‘Aliyyah, khaassatan ila ruhi imamit thariqa wa Ghawtsil khaliqa Syah Bahauddin Naqsyband Muhammadinil Uwaysil Bukhari, Wa ‘ila Maulana Sulthanil Awliya Syaykh ‘Abdullah al-Faiz ad-Daghestani, wa Syaykhina Maulana Syaykh Sulthanul Awaliya Syaykh Muhammad Nazhim al-Haqqani, wa Kutubul Ghawts Syaykh Muhammad Hisyam Kabbani ar Rabbani”
10. Fatiha 1x (dengan niat telah disandangkan dengan tajalli yang turun ke Madinah)
11. Ya Allah 5000 kali (dalam hati)
12. Ya Allah 5000 kali (dengan suara keras)
13. Shalatul Najat
14. Shalatul Syukur
15. Shalatul Tasbih
16. Shalatul Tahajjud
17. Shalawat 1000 kali
18. Ikhlash 100 kali (dengan niat mengganti 1 juz al-Quran)
19. Shalawat 100 kali (mengganti Dala’il al-Khayrat)
20. Ya Shamad 500 kali (dengan niat membunuh ego)
21. Astaghfirullah 500 kali (dengan niat sejak diciptakannya jiwa kita sampai hari ini Allah akan mengampuni dosa-dosa kita)
22. Astaghfirullah 500 kali (dengan niat sejak hari ini sampai hari terakhir di bumi Allah akan melindungi kita dari dosa)
23. Alhamdulillah 500 kali (sebab Allah tidak menciptakan kita menjadi ummat nabi-nabi yang lain)
24. Alhamdulillah 500 kali (sebab Allah telah menciptakan kita sebagai ummat Rasulullah dan mendapat kehormatan dari Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, Abdul Khaliq al-Ghujdawani , Syaikh Sayyid Syarafuddin ad-Dagesthani , dan mendapat kehormatan melalui Grandsyaikh Syaikh ‘Abdullah al-Faiz ad-Daghestani dan kita mendapat kehormatan dengan menjadi pengikut Maulana Syaikh Muhammad Nazhim al-Haqqani .
Awrad Tambahan
Sebagai tambahan terhadap awrad yang telah diselesaikan tadi, Maulana Syaikh Nazhim meminta murid-muridnya untuk menambahkannya dengan awrad berikut:
Astaghfirullah 'azhiim wa atuubu ilayh 700 kali
Bismillahir Rahmaanir Rahiim 100 – 1000 kali
Ya Wadud 100 – 1000 kali
Hasbun Allahu wa Ni'amal Wakiil 100 – 1000 kali
la hawla wa la quwatta illa billah il-`aliiyyi il-`azhiim 100 – 1000 kali
La ilaha illAllah 1000 kali
Qul hu Allahu Ahad (surat al-Ikhlash) 100 – 1000 kali
Awrad tambahan yang dibaca sejak awal Rajab hingga akhir Ramadhan:
Hasbun Allahu wa Ni'amal Wakiil 700 kali Ya Sayyid, Ya Shahib, Ya Shiddiq, Ya Rasul, Ya Allah 300 kali Ya Wadud 300 kali Astaghfirullah 'azhiim wa atuubu ilayh 700 kali, Selain itu, porsi harian dari buku do’a Hizbul `Azham dari Sayyidina ‘Ali y (karamAllahu wajha) sebaiknya dibaca dan pada hari jumat Hizbul wikayya juga
dibaca.
Hizbul wikayya
Allahumma Yaa Hayyu Yaa Qayyuumu bika tahash-shantu fahminii bihimaayati kifaayati wiqaayati haqiqati burhaani hirzi amaani bismillaah Wa-adkhilnii Yaa Awwalu Yaa Akhiru maknuuna ghaybi sirridaa irati kanzimaasyaa Allahu laa quwwata illaa billaah. Wa-asbil ‘alayya Yaa Haliimu Yaa Sattaaru kanafa sitri hijaa bishiyaanati najaati wa’tashimuu bihablillaah Wabni Yaa Muhiithu yaa Qaadiru ‘alayya suura amaani ihaathati majdi suraadiqi ‘izzi ‘azhamati dzaalika khayrun dzalika min aayaatillaah. Wa-a’idznii Yaa Raqiibu Yaa Mujiibu wahrusnii fii nafsii wa diinii wa ahlii wa maalii wa waladii bikalaa ati-i-ghaatsati i-‘aadzati wa maa hum bidhaarriina bihii min ahadin illaa bi-idznillaah
Waqinii Yaa Maani’u Yaa Naafi’u bi-aayaatika wa asmaa-ika wakalimaatika syarrasy-syaythaani fain baghaa ‘alayya akhadzatbu ghaasyiyatum min ‘adzaabillaah
Wanajjinii Yaa Mudzillu Yaa Muntaqimu min ‘abiidika zhaalimiinal baaghiina ‘alayya wa-a’waanihim fain hammalii ahadun minhum bisuu’in khadzalahullaah. Wakhatama ‘alaa sam-‘ihii wa qalbihii wa ja’ala ‘alaa basharihii ghisyaawatan famay yahdiihi mim ba’dillaah Wa-akfinii Yaa Qaabidhu Yaa Qahhaaru khadii’ata makrihim wardudhum ‘atii madzumiina madhuuriina binakhsiiri taghyiiri tadmiiri famaa kaana lahu min fiatin yanshuruunahu min duunillaah
Wa-adziqnii Yaa Subbuuhu Yaa Quddusu ladzata munaajaati aqbil walaa takhap innaka minal aaminiina bifadlillaah Wa-adziqhum Yaa Dharru Yaa Mumiitu nakaala wabaalizawaali faquthi’a daabirul qawmil-ladziina zhalamuu walhamdulillaah Wa-aaminnii Yaa Salaamu Yaa Mu’minu shawlata jawlati dawlatil a’daa-i bighaayati bidaayati lahumul busyraa filhayaatid-dunya wafil akhirati laa tabdiila likalimaatillaah Watawwijnii Yaa Azhiimu Yaa Mu’izzu bitaaji mahaabati kibri Yaa-i-Jalaali sulthaani malakuuti ‘inni ‘azhamati walaa yahzunka qawluhum innal ‘izzatalillaah
Wa-albisnii Yaa Jaliilu Yaa Kabiru khil’ata jalaali jamaali iqmaali iqbaali falammaa ra-aynahu akbarnahu waqatha’na aydiyahunna waqulna haasyalillaah Wa-alqi Yaa ‘Aziizu Yaa Waduudu ‘alayya mahabattam minka fatanqadaa watakhdha’alii bihaa quluubu ‘ibadika bilmahabbati walmu’azzati wal mawaddati min ta’thiifi ta’liifi yuhibbu nahum kahubbillahi walladziina aamanuu asyaddu hubbalillaah
Wa-azh-hir ‘alayya Yaa Zhaahiru Yaa Baathinu atsaara asraari anwaari yuhibbuhum wa yuhibbunahu adzillatin ‘alal mu’miniina a’izzatin ‘alaal kaafiriina yujaahiduuna fii sabiilillaah. Wawajjihil-laahumma Yaa Shamadu Yaa Nuuru wajhi bishafaa-i jamaali unsi isyraaqi fain haajjuuka faqul aslamtu wajhiyalillaah Wajammilnii Yaa Badii’as-samaawaati wal ardhi Yaa Dzal jalaali wal ikraami bil fashaahati wal balaaghati wal baraa’ati wahlul ‘uqdatam mil lisaanii yafqahuu qawlii biriffati ra’fati rahmati tsumma takiinu juluuduhum waqulubuhum ilaa dzikrillaah
Waqallidnii Yaa Syadiidal bathsyi Yaa Jabbaaru Yaa Qahhaaru sayfal habati wasy-syiddati wal quwwati wal man’ati min ba’si jabaruuti ‘izzati wa maannashru illaa min ‘indillaah Wa-adim ‘alayya Yaa Baasithu Yaa Fattahu balijata masarrati rabisy rahlii shadrii wa yassirlii amrii bilathaa-i fi ‘awaathifi alam nasyrah laka shadraka wa bi-asyaa-iri yawma-idziy yafrahul mu’minuuna binashrillaah. Wa-anzilillaahumma Yaa Lathiifu Yaa Ra-u-fu biqalbil iimaana wal ithmi’naana was-sakinata li-akuuna minal-ladziina aamanuu watathma-innu qulubuhum bidzikrillaah Wa-afrigh ‘alayya Yaa Shabuuru Yaa Syakuuru shabral-ladziina tadarra’uu bitsabaati yaqiini kam min fi-atin qaliilatin ghalabat fi-atan katsiiratan bi-idznillaah Wahfazhnii Yaa Hafiizhu Yaa Wakiilu mim bayni yadayya wa min khalfii wa ‘ay-yamiinii wa ‘an-syimaalii wa min fawqii wa min tahtii biwujuudi syuhuudi junuudilahu mu’aqqibaatu mim bayni yadayhi wa min khalfihii yahfazhu nahu min amrillaah
Watsabbitil-laahumma Yaa Qaa-imu Yaa Daa-i-mu qadamayya kamaa tsabattal laqaa-ila wa kayfa akhaafu maa asyraktum wa laa takhaafuuna annakum asyraktum billaah Wanshurnii Yaa Ni’mal maulaa wa Yaa Ni’man-nashiiru ‘alaa a’daa-i nashral-ladzii qiilalahuu atat-takhidzunaa huzuwan qaala a’udzu billaah Wa-abidnii Yaa Thaaliba Yaa ‘Adla bita’biidi nabiyyika Muhammadin shallallaahu ‘alayhi wa sallamal muayyadi bita’ziizi tawqiiri innaa arsalnaaka syaahidaw-wamubasy-syiran wanadziiran lita’minuu billaah Wakfinii Yaa Khaafii Yaa Syaafil a’daa-a wal aswaa-a bi’awa-idi fawaa-idi lawanzalnaa hadzal qur-aana ‘alaa jabalil-lara-aytahu khasyi’am-min khasy-yatillaah
Wamnun ‘alayya Yaa Wahhaab Yaa Razzaaqu bihushuuli wushuuli qabuuli taysiiri taskhiri kuluu wasyrabuu mir-rizqillaah Watawallanii Yaa Waliyyu Yaa ‘Aliyyu bil wilaayati wal’inaayati warri’aayati wassalaamati bimariidi iraadi is’aadi imdaadi dzalika min fadhilillaah Wa-akrimnii Yaa Ghaniyyu Yaa Kariimu bissa’adati karaamati wal maghfirati kamaa akramtal-ladziina yaghudh-dhuuna ashwaatahum ‘inda rasuulillaah Watub’alayya Yaa Tawwaabu Yaa Hakiimu tawbatan nashuuhan li-akuuna minal-ladziina idza fa’aluu fahisyatan awzhalamu anfusahum dzakarullaha fastaghfaruu lidzunuubihim wamay-yaghfiru dzunuuba illallaah
Wa-alzimnii Yaa Waahidu Yaa Ahadu kalimatat-taqwa kamaa alzamta habiibaka Muhammadan shallallahu ‘alayhi wasallama haytsu-qulta fa’lam annahu laa ilaaha illallaah Wakhtimlii Yaa Rahmaanu Yaa Rahiimu bihusni khatimatin-naajiina war-rajiina qul yaa ‘ibaadiyal-ladziina asrafu ‘alaa anfusihim laa taqnathuu mir-rahmatillaah Wa-askinnii Yaa Samii’u Yaa Qariibu jannatan u-‘iddat lilmuttaqiina da’waahum fiihaa subhaanakal-laahumma watahiy-yatuhum fiihaa salaamuw-wa-akhiru da’waahum anilhamdulillaah Yaa Allahu Yaa Allahu Yaa Allahu Yaa Allahu Yaa Rabbi Yaa Naafi’u Yaa Rahmaanu Yaa Rahiim As-aluka bihurmati haadzihil asmaa-i wal-aayaati wal kalimaati sulthaanan-nashiiraw wa rizqan katsiiraw wa qalban qariiraw wa qabram muniraw wa hisaabay yasiraw wa ajran kabiiran Washallallaahu ‘alaa Sayyidinaa Muhammadiw wa ‘alaa aalihii washahbihi wasallama tasliiman kabiiran
Do’a
Ini adalah do’a untuk bulan suci Rajab, dibaca 3 kali sehari sebagaimana yang diwasiatkan oleh Maulana Syaikh Muhammad Nazhim. A’udzu billahi min asy-syaytan ir-rajiim Do’a tersebut adalah:
Bismillah ir-Rahman ir-Rahiim
Allaahumma innii astaghfiruka min kulli maa tubtu lahu ilayka tsumma 'udtu fiih. wa astaghfiruka min kulli maa 'aradtu bihi wajhika wa-khaalatanii fiihi maa laysa fiihi ridaak. wa astaghfiruk li-ni`am allatii taqawwaytu biha `ala ma`asiiyatik. wa astaghfiruka min aadz-dzunub allatii laa ya`lamahu ghayruka wa laa yattali`u `alayha ahadun siwaak wa laa yasa`uha illa rahmatika wa la tunjii minha illa maghfiratuka wa hilmuka. laa ilaha illa-Anta, subhaanaka innii kuntu min adz-dzaalimiin.
Allaahumma innii astaghfiruka min kulli dzulmin dzalamtu bihi `ibadaka. Fa ayyaama `abdin min `ibaadik aw `amatin min 'imaa'ika dzalamtu fii badanihi aw `irdihi aw maalih fa `atihi min khazaa'inik allatii laa tanqus. Wa as'aluka an tukrimanii bi-rahmatika allatii wasi`at kulla syay wa laa t`uhiinanii min `adaabik wa ta`tiiayanii maa as'aluka fa-innii haqiiqun bi-rahmatik ya arham ar-Raahimiin. wa shalla-Allahu `alaa Sayyidinaa Muhammadin wa `alaa aalihi wa sahbihi ajma`iin. wa laa hawla wa laa quwatta illa billah il-`Alii ul-'Aazhiim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Ya Allah , Aku memohon ampun kepada-Mu atas segala kesalahan yang telah kulakukan. Dan aku memohon ampun kepada-Mu atas segala hal dariku yang tidak Kau sukai dan segala hal yang berhubungan denganku yang tidak Kau ridhai. Dan aku memohon ampun kepada-Mu atas nikmat yang telah kugunakan untuk menambah ketidakpatuhanku terhadap-Mu. Dan aku memohon ampun atas segala dosa yang tiada seorang pun tahu kecuali Engkau dan tiada seorang pun yang melihat kecuali Engkau dan tiada yang mencakupi kecuali rahmat-Mu dan tiada yang mengantarkan kecuali ampunan-Mu dan rahmat-Mu. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau. Maha Suci Engkau, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim!
Ya Allah , aku memohon ampun kepada-Mu atas ketidakadilan yang kulakukan terhadap hamba-hamba-Mu baik laki-laki maupun perempuan yang telah kusakiti baik fisiknya maupun martabatnya atau dalam kepunyaan mereka yang telah Kau berikan dengan karunia-Mu yang tak kurang sedikit pun. Aku memohon kepada-Mu, anugerahkanlah aku dengan rahmat-Mu yang mencakup segalanya. Janganlah Engkau rendahkan aku dengan hukuman-Mu tetapi berilah apa yang kuminta kepada-Mu, sebab aku sangat memerlukan rahmat-Mu, Ya Allah Engkau Maha Penyayang di antara semua penyayang. Semoga Allah melimpahkan berkah kepada Nabi Muhammad dan seluruh pengikutnya. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah Yang Maha tinggi dan Maha Agung. Berkah dan kedamaian semoga dilimpahkan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan seluruh pengikutnya.
Shalat Sunnat di Bulan Rajab
Berikut ini adalah yang tertera dalam kitab Al-Ghunya li-Talibin yang ditulis oleh Syaikh Abdul Qadir Jilani (Rahmatullah alaih).
Shalat 10 rakaat di hari pertama bulan Rajab. Dalam setiap rakaat dibaca Surat Fatihah sekali, disusul dengan Surat al-Ikhlash 3 kali dan Surat al-Kafiruun 3 kali. Setelah selesai 10 rakaat, tangan diangkat menghadap Allah dan membaca do’a sebagai berikut, Laa ilaaha illallaah wahdahuu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyu la yamutu biyadihil khair wa huwa ‘alaa kulli syay-in qadiir. Allaahumma la maani’a limaa a’tayta wa laa mu’tiya limaa mana'ta wa laa raadda limaa qadayta, wa laa yanfau' dzal Jaddi minkal Jaddu.
Shalat 10 rakaat di pertengahan bulan Rajab. Dalam setiap rakaat dibaca Surat Fatihah sekali, disusul dengan Surat al-Ikhlash 3 kali dan Surat al-Kafiruun 3 kali. Setelah selesai 10 rakaat, tangan diangkat menghadap Allah dan membaca do’a sebagai berikut, Laa ilaaha illallaah wahdahuu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyu la yamutu biyadihil khair wa huwa ‘alaa kulli syay-in qadiir. Illaahan waahidan ahadan shamadan fardan witran lam yattakhiza shahibatan wa laa walada.
Lalu shalat 10 rakaat di sepuluh hari terakhir di bulan Rajab. Dalam setiap rakaat dibaca Surat Fatihah sekali, disusul dengan Surat al-Ikhlash 3 kali dan Surat al-Kafiruun 3 kali. Setelah selesai 10 rakaat, tangan diangkat menghadap Allah dan membaca do’a sebagai berikut,
Laa ilaaha illallaah wahdahuu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyu la yamutu biyadihil khair wa huwa ‘alaa kulli syay-in qadiir. wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihit thahirina wa laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Ini adalah hadits sahih. Setelah seseorang melakukan shalat ini, apapun yang diminta akan dikabulkan dengan Kemurahan Allah, tujuh puluh parit akan membentang antara dirinya dengan neraka dan setiap parit akan mempunyai luas yang sama dengan jarak antara langit dan bumi, dan dalam takdirnya akan tertulis bahwa dia telah dibebaskan dari api neraka.
Puasa di Bulan Rajab
Di bulan Rajab dan Sya’ban seseorang sebaiknya berpuasa:
a. Setiap hari senin dan kamis, atau
b. Setiap hari
Dalam Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad dinyatakan bahwa ‘Utsman Ibnu Hakim al-Ansari berkata, “Aku bertanya kepada Sa’id Ibnu Jubayr mengenai puasa di bulan
Rajab, kemudian kami sampai pada bulan itu, di mana beliau berkata, ‘Aku dengar Ibnu ‘Abbas y berkata bahwa Rasulullah biasa berpuasa secara kontinu sehingga kami berpikir bahwa beliau tidak pernah menghentikannya dan di lain waktu beliau tidak berpuasa berhari-hari sehingga kami berpikir bahwa beliau tidak akan berpuasa lagi.” Jika seseorang berpuasa setiap hari Senin dan Kamis maka orang itu juga harus berpuasa pada hari ke-15 setiap bulannya dan juga pada 26-27 Rajab. (sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari-hari ‘putih’ setiap bulan, yang jatuh pada hari ke-13, 14, dan 15). Ini hanyalah petunjuk secara umum, bila ada keraguan sebaiknya dikonsultasikan dengan seseorang yang ahli dalam syari’ah.
Laylatu l-‘Israa’ (malam 27 Rajab)
Malam 27 Rajab adalah Malam Kenaikan Rasulullah . Antara Maghrib dan ‘Isya dianjurkan untuk melakukan ibadah sebagai berikut:
a. Shalat 20 rakaat, 2-2 atau 4-4, setiap rakaat dibaca surat al-Ikhlash 20 kali.
b. Setelah selesai melaksanakan 20 rakaat, bacalah istighfar 100 kali dengan suara keras.
c. Dilanjutkan dengan shalawat 100 kali dengan suara keras.
Untuk memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah , setelah shalat ‘Isya dianjurkan untuk melakukan ibadah sebagai berikut:
a. Shalat syukur.
b. Shalat tasbih.
c. Shalat untuk memohon fadhilah Isra’ Mi’raj, 2 rakaat dengan qunut
Wa min Allah at-tawfiq bi hurmat al-Fatiha
wasalam, arief hamdani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar