Dalam kehidupan ini manusia diberikan segala apa yang mereka inginkan, tetapi melalui berbagai cara dan bagaimana mereka menyikapinya. Seperti yang dikatakan oleh Elizabeth Towne dalam bukunya yang berjudul “The Life Power and How to use It” pada tahun 1906, “Manusia ibarat magnet dan setiap garis dan titik serta detail berbagai pengalamannya datang karena daya tariknya sendiri.”
Dalam kehidupan terdapat banyak cara untuk mendapatkan apa yang anda inginkan, ada cara yang mudah dan ada pula cara yang susah. Terserah anda, mana yang hendak anda pilih. Seperti apa yang dikatakan oleh Lester Levenso dalam “Keys to the Ultimate Freedom” pada tahun 1993, “Jika kita tidak senang terhadap apa yang sedang terjadi kepada kita di dunia ini, yang harus kita lakukan adalah mengubah kesadaran kita – niscaya dunia diluar sana akan berubah untuk kita!”
Abraham Perrils, selaku pengarang buku ini, senang belajar hukum dan pemasaran (marketing), secara efektif dia telah menggabungkan kedua disiplin ilmu tersebut. Abraham telah melaksanakan tugas yang boleh dibilang sangat rumit dan menguras banyak tenaga serta merangkumnya dalam lima langkah sederhana. Kelima langkah yang akan dijelaskan secara garis besar dalam “Lima Formula Mewujudkan Impian Anda” tersebut akan membantu anda mewujudkan atau memperoleh apa saja yang sangat anda inginkan.
Meskipun anda merasa masing-masing langkah ini mudah untuk dipahami, namun untuk mengikutinya anda dituntut untuk disiplin. Paradigma lama anda, yang lebih umum disebut “pengkondisian lama” yang akan menentang anda. Sesungguhnya pengkondisian lama anda dapat mendatangkan pergulatan yang hebat.
Paradigma memang tidak mudah hilang dan senjata yang digunakan oleh paradigma-paradigma tersebut untuk mengembalikan anda pada pola kehidupan yang lama dan memiliki kekuatan yang besar. Bob Proctor sering menyebutnya sebagai trio kekuatan yang memiliki kemampuan untuk melumpuhkan…yang sesungguhnya bersifat laten dan berbahaya. Trio kekuatan tersebut adalah KERAGUAN, KETAKUTAN, dan KECEMASAN. Ketiganya memiliki kekuatan untuk menghentikan perkembangan anda secara tiba-tiba tepat pada saat anda sedang mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu. Hubungannya adalah bila keraguan sudah ada dalam diri anda dan menyebabkan ketakutan, yang sebaliknya kemudian menyebabkan kecemasan. Ketiga hal tersebut berjalan dengan sangat cepat. Namun demikian, ketiganya dapat dan harus dihentikan. Penyebab utama ketiga faktor perusak ini adalah KEBODOHAN. Yang harus anda lakukan adalah melangkah maju dan melakukan hal-hal yang harus anda lakukan menurut desakan hati, tetapi anda harus mengetahui strategi-strategi yang diperlukan. Rad Bradbury mengatakan “Janganlah menentang bahaya jika anda tidak memiliki strategi-strategi yang jitu untuk mengatasinya.”
Landasan bagi proses Lima Langkah yang diterangkan dalam buku ini adalah tahu bahwa kehidupan dapat berubah dan tahu bahwa kehidupan itu sendiri akan mendukung anda terhadap apa saja yang anda inginkan. Caranya adalah sebagai berikut:
“Coba ingat bahwa gambar yang anda pikirkan, rasakan dan lihat tercermin ke dalam Pikiran Universal dan dengan hukum alam aksi timbal balik pasti kembali kepada anda dalam bentuk spiritual ataupun fisik,”
– Your Invisible Power oleh Genevieve Behrend, 1921 -
Langkah pertama, ketahuilah apa yang anda tidak inginkan. Kebanyakan orang memperlihatkan apa yang tidak mereka inginkan. Mengeluh adalah hal yang dianggap sangat wajar oleh semua orang, tetapi kita jarang mengambil proses ini dalam pandangan yang berbeda. Jarang sekali ada orang yang mau berhenti mengeluh atau berjuang cukup lama untuk terfokus pada kebalikan dari apa yang mereka alami. Hal ini dapat mendatangkan manifestasi yang mereka inginkan dan menunjukkan realitas yang ada.
Langkah kedua, pilih apa yang ingin anda miliki, lakukan, atau anda ingin jadi apa. Caranya adalah mengubah setiap keluhan anda menjadi sesuatu yang benar-benar anda inginkan. Singkirkan keluhan-keluhan itu sampai anda memiliki keyakinan yang kuat dalam diri anda. Bila anda sudah memiliki keyakinan yang kuat dalam diri anda, untuk mewujudkan apapun yang anda inginkan akan menjadi lebih mudah. Karena keyakinan itu adalah bagaimana kita menciptakan realitas. Hasil yang anda dapatkan adalah akibat-akibat langsung dari keyakinan-keyakinan yang anda pegang. Keyakinan itu juga dapat membentuk kepribadian.
Langkah ketiga, pahami semuanya. Abraham Perrils berpendapat bahwa manusia memiliki batas yang telah mereka tempatkan sendiri terhadap kebebasan yang mereka miliki. Kita sebagai manusia membutuhkan pelatihan untuk membantu kita memahami bahwa sesungguhnya kita tidak dibatasi. Caranya adalah fokus kepada apa yang kita inginkan dan percayalah keinginan tersebut dapat terwujud. Kata-kata ini terinspirasi dari buku “What Can a Man Believe?” Karya Bruce Barton. Di dalam buku itu dia menjelaskan bahwa bukti adanya surga setelah dunia ini sedikit sekali, tetapi percaya terhadap adanya surga jauh lebih arif daripada tidak percaya sama sekali. Jadi maksud buku ini adalah percaya itu lebih bijak daripada tidak percaya. Fokuskan kepada apa yang anda inginkan dan buat salah satu maksud anda untuk menemukan seseorang yang bisa membantu membebaskan anda dari keyakinan-keyakinan lama anda, sehingga anda dapat menciptakan kehidupan yang anda inginkan. Anda harus tahu bagaimana caranya mendapatkan apa yang anda inginkan sebelum anda memperolehnya. Ubahlah keyakinan-keyakinan lama anda dan bentuklah keyakinan-keyakinan yang baru. Karena keyakinan membentuk cara kita merasa, berpikir dan bertindak. Seperti yang dokatakan oleh Raymond Charles Barker dalam bukunya “Treate Yourself to Life” pada tahun 1954, “Kemakmuran adalah kemampuan untuk melakukan apa yang anda lakukan ketika anda ingin melakukannya.” Dan dengan hati yang jernih anda akan dapat memiliki, melakukan atau menjadi apa yang anda inginkan.
Langkah keempat, rasakan betapa menyenangkan dapat memiliki, melakukan, atau menjadi apa yang kita inginkan. Para spesialis pemasaran tahu bahwa orang-orang tidak bertindak karena alasan-alasan yang logis, tetapi kerena alasan-alasan emosional. Emosi memiliki kekuatan untuk menciptakan apa yang anda inginkan. Kekuatan itu juga mendatangkan energi. Salah satu energi yang paling kuat yang pernah anda alami adalah bersyukur. Sebagaimana yang ditulis oleh Joseph Murphy dalam bukunya “Your Infinite Power to be Rich” pada tahun 1996, “seluruh proses kekayaan mental, spiritual, dan material bisa dirangkum dalam satu kata: BERSYUKUR.” Rasakan rasa syukur atas apapun yang anda dapatkan dan kemudian anda akan dapat mulai memaafkan dan selanjutnya hati anda akan menjadi jernih dan anda akan dapat memiliki, melakukan atau menjadi apa yang anda inginkan.
Energi lain yang anda ingin alami adalah energi yang berasal dari membayangkan bagaimana rasanya memiliki, menjadi, atau melakukan apa yang sedang anda inginkan,untuk melakukan apa yang anda mimpikan. Bagaimanpun perasaan-perasaan itu menuntun dan mengarahkan anda untuk melakukan hal-hal yang akan membuat peristiwa-peristiwa yang bermakna.
Inti penting langkah ini adalah bahwa dengan rasa senang anda harus merasakan sesuatu energi yang ingin anda ingin lakukan, miliki, atau energi ingin jadi apa anda. Sebagaimana pernah ditulis oleh Joseph Murphy dalam buku kecilnya “How to Attract Money”, “merasa kaya menghasilkan kekayaan.” Jadi rasakan kesenangan itu niscaya anda akan mulai menariknya pada anda dan ia akan menarik anda padanya.
Langkah kelima, berserah diri. Di dalam diri manusia memiliki dua wujud yang berbeda, bukan kepribadian (personality) persis seperti aspek-aspek pikiran yang kita miliki. Gallwey dalam bukunya “The Inner Game of Tennis” menyebutnya sebagai Self One dan Self Two. Self One dapat dihubungkan dengan ego manusia, bagian diri manusia yang ingin berkuasa. Self Two dapat dikaitkan dengan guru batin dalam diri manusia, bagian diri manusia yang berkaitan dengan segala sesuatu. Tugas Self One adalah menyeleksi apa yang anda iginkan dan pasrah. Sedangkan tugas dari Self Two adalah mendatangkan apa yang anda inginkan kepada anda. Sekali lagi intinya adalah belajar bertawakal secara mutlak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar