Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Senin, 20 September 2010

TERNYATA TUJUAN ILMU ADALAH CINTA

Banyak orang orang mengira cinta itu itu buta, dan menyebabkan orang sengsara, bahkan ada yang bilang hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga, begitu penomenanya kah cinta? begitu pentingnya kah cinta? sehingga tidak seorangpun yang dapat lari dari cinta, hampir semua orang pernah merasakan cinta, benarkah? ada apa dengan cinta?. mari kita bahas cinta menurut opini yang biasa terjadi disekitar kita, Coba kita pikir kalo emang cinta itu modal utama seseorang berbahagia? tentulah yang tidak pernah jatuh cinta akan merana, hidupnya akan kosong dan hampa. haruskah kita mencari cinta? dimana cinta berada? adakah cinta bagi para santri? apa cinta hanya milik orang awam yang tidak mengerti agama? untuk lebih jelasnya mari kita simak: faktor seseorang bisa jatuh cinta:

1. Dia harus mengenal orang yang ia cintai. Karena cinta engga bakalan bisa hadir dihati seseorang, bila dia tidak mengenal siapa yang ia cintai.
2. Mencari tau apa yang disukai si do'i, em kalo kita tau apa yang ia suka, gima gaya hidupnya, tentulah mudah mendapatkan simpati si do'i, kalo yang dia suka aja engga tau, gimana kita mo pedekate?
3. Mencari cara agar orang yang kita cintai juga mengenal kita, em.. biasanya sih dengan hadiah ato dengan berbuat sebaik mungkin didepan orang yang dicintai. he..he ya jadi pahlawan kesiangan gitu, tapi perlu di ingat jangan terlalalu narsis (alias merasa, paling keren end paling beken) kadang jadi bumerang yang membuat kita dibencinya, karena kalo kita cinta tapi yang dicitai engga kenal end engga tau ame kita ya itu namanya bertepuk sebelah tangan men!!!!. ya beda tipislah ama pribahasa ibarat pungguk merindukan bulan.
4. Kalo cinta udah bersambut itu yang dinamakan " jatuh cinta" kata orang orang sih jatuh cinta berjuta rasanya.
5. Bagi para pecinta akan terbit dihatinya rasa kangen, rindu, dan selalu terkenang siang dan malam, cemburu selalu ingin bertemu (karindangan).

Nah itu adalah sebuah ilustrasi para pecinta yang tidak sedikit menimbulkan dosa dan derita yang berkepanjangan, nafsu yang tidak dibarengi dengan akal sehat akan membawa petaka yang tidak berujung. Mencintai mahluk yang fana dan binasa saja manusia bisa lupa segalanya. Nabi bersabda " cinta dunia adalah pokok dari tiap kejahatan". Padahal Rasulullah memerintahkan kita untuk mencinta yang kekal abadi, Maha mengetahui, kuasa, juga menghendaki apapun yang terjadi di maya pada ini, siapa dia? Dia adalah Allah swt. Zat Wajibal wujud pemilik sekalian alam. bisakah trik jatuh cinta tadi kita jadikan barometer kita untuk belajar mencintai Allah? mari kita simak yu ya yuuuu!!!:

1. Kita harus mengenal siapa yang kita cinta, mencintai Allah tidaklah semudah membalik telapak tangan, karena Allah tidak bisa dilihat seperti kita mencintai makhluk, kan kata orang awalnya datang cinta dari mata turun kehati. tapi untuk mencintai Allah kita wajib memelajari Ilmu yang membahas masalah yang berhubungan dengan Allah dari Zat-Nya, Sifat-Nya, Nama-Nya juga Af'al (perbuatannya) kita juga wajib mengenal Rasulullah Nabi akhir zaman penutup para nabi. Malaikat, kitab-kitab yang diturunkan Allah, percaya bahwa ada hidup sesudah mati, ada hari pembalasan dimana seluruh anggota tubuh berbicara sedangkan mulut yang biasanya selalu mengelak dan selalu membela diri ketika itu dikunci, percaya juga baik dan buruk, Qodo dan qodar semuanya dari Allah. ya kalo ilmu ini udah masyhur ilmu tauhid namanya atau juga dikenal dengan ilmu usuluddin.
2. Kita harus mencari tau apa sih yang disukai Allah dan Rasul, caranya adalah dengan terus menerus menjalankan perintah dan meninggalkan larangannya, untuk lebih detail mengerjakan dan meninggalkan larangan tidak lain adalah dengan mempelajari Ilmu fikih, untuk lebih mudah memahami ilmu ini ada beberapa bahan yang harus dipelajari seperti Ilmu Usul Fiqih, Qawaid Fiqih, juga ilmu ishthilah fuqaha baru dapat memahaminya dengan tahqiq dan benar, apabila seseorang tidak memahami ilmu ini bagaimanapun tingginya tingkat keilmuaan seseorang dibidang Tauhid dan Tasawuf dia akan mendapatkan kerugian agama yang besar, dia akan banyak melanggar hukum-hukum Allah dan tidak akan dapat ittiba' kepada Rasulullah, Imam malik rahimahullah mengatakan " siapa yang bertasawuf tidak mengusai fiqih sungguh orang itu menjadi zindik, siapa yang menguasai fiqih sedangkan ia tidak bertaswuf sungguh akan menjadi fasiq dan siapa yang menghimpun keduanya sesungguhnya itulah yang benar, karena Fiqih adalah Ibadah zhahir yang dikerjakan oleh Rasulullah, firman Allah: "katakanlah " jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikuti aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Imamuna Syafi'i mengatakan " Setiap hukum yang diputuskan Rasulullah saw adalah yang difaham dari Al-quran" Al-quran diturunkan adalah untuk menjadi pedoman bagi orang-orang yang beriman, dan seseorang tidak akan mampu memahami Al-quran bila tidak mengikuti Sunnah Nabi Allah Ta'ala berfirman: Artinya: Dan kami,tidak menurunkan kepadamu Alkitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. Rasulullah salallahu 'alaihi wasalam bersabda: Jadi jelaslah bahwa kita wajib mempelajari ilmu fiqih, apakah seluruh sub dan bab-bab atau pasal-pasal ilmu fiqih wajib kita pelajari? tidak bagi orang awam tidaklah wajib mempelajarinya, hanya pada bagian-bagian tertentu saja, dan setiap ilmu yang berhubungan dengan kewajiban seperti Syahadat, solat, puasa, kalo zakat hanya ketika orang itu berzakat saja baru wajib mempelajarinya, haji juga begitu ketika sesorang sudah mampu sudah menyetorkan ONH nya barulah orang itu diwajibkan mempelajarinya, tetapi yang berkaitan dengan ibadah solat kita juga diwajibkan mempelajari syarat dan rukunnya, dari toharah, wudhu, mandi, hingga waktu-waktu-waktu solat, dll.
3. Setelah kita mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulullah barulah kita akan membersihkan hati dengan mempelajari ilmu tasawuf, kita wajib menghilangkan sifat-sifat madzmumah atau kotoran-kotoran hati, seperti sifat takabbur (sombong) ria (suka pamer) sum'ah (suka minta dengar) hiqid (dengki) dll. nah ilmu inilah yang paling menentukan keikhsan seseorang dalam melaksanakan ibadah, orang tidak mempelajari ilmu ini akan terjebak oleh perasaan dirinya adalah orang yang paling soleh paling taqwa, mulia, alim dan sebagainya.
4. Sesudah kita tau apa yang disukai oleh orang yang kita suka, nah baru pedekate, kalau dalam istilah agama dinamakan dengan Thariqat (melaksanakan ilmu-Ilmu yang dipejari, mulai dari tauhid,fiqih hingga ilmu taswuf) seseorang tidak akan dapat mengetahui indahnya pemandangan tempat wisata kalo hanya mengenalnya lewat promo dan lewat cerita saja, berangkat dan menyaksikan langsunglah yang dapat membuat orang itu tau persis tempat wisata tersebut, begitu juga bagi seorang yang berharap cinta dan dicintai Allah dan Rasul kita harus berjalan sekuat tenaga dengan mengamalkan apa yang kita pelajari selama ini sembari memperbanyak berdzikir bersolawat kepada Nabi barulah kita akan dapat merasakan nikmatnya mencintai dan dicintai Allah, Allah berfirman: ingatlah kepadaku, aku akan mengingatmu, Rasulullah juga bersabda: apabila sesorang mengucapkan solawat kepadaku maka Allah akan mengirimkan dua orang malaikat yang bertugas mengampaikan salamku padanya.

kalo udah komplit dari tauhit, fikih, Tasawuf orang itu akan masuk kegerbang mahabbatullah rindu hanya untuk Allah gerak dan diamnya dia persembahkan hanya kepada Allah, orang ini akan dihinggapi perasaan syauq rindu dan mahabbah (cinta). ya emang sih untuk mencapai maqam ini engga semoa orang mampu mencapainya, tapi kita jangan putus asa bukankah Allah firman:

Bersungguh-sungguhlah di jalan kami niscaya akan kami beri petunjuk. dari urayan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa seseorang tidak akan pernah mampu mendapatkan cinta dan dicintai Allah kecuali mempelajari ilmu tauhid, fiqih, dan ilmu tasawuf serta mengamalkannya.

Semoga kita tergolong orang yang mencintai dan dicintai Allah dan Rasulullah.
Wallahu a'alam bisshawab.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini