Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Jumat, 24 September 2010

Law of Attraction (LoA) Dalam Diri Kita

Hidup adalah soal bagaimana memberi ruang kepada diri sendiri secara adil, fair dan positif, sebelum memberi ruang secara adil, fair dan positif pula kepada sesuatu di luar kita (lingkungan). Dan, bagi saya, kita tidak akan bisa memberi ruang kepada seseuatu di luar kita secara adil, fair dan positif sebelum kita menerapkannya kepada diri kita sendiri. Itulah renungan saya selama ini. Itu juga yang coba saya sebarkan selama ini dimana saja, Facebook, bahkan di blog ini. Tentang betapa pentingnya berpikir posistif (meski komplen tentu tetap boleh dilakukan,asalkan dengan niat positif).

Ternyata....... setelah saya renungkan lagi, inti renungan saya tersebut adalah bagian dari Law Attraction yang mulai ramai didengungkan. Benarkah anggapan saya ?, entahlah teman. Perenungan saya dan perenungan kita semua tentu belum usai. Silahkan anda renungkan juga tulisan di bawah ini (dikirimkan Muhammad Anshar Akil ke inbox di FB saya). Ya, mari kita renungkan bersama.

Law Of Attraction, Kemarin, Kini dan esok
Tuhan menciptakan dan mengatur alam semesta beserta isinya melalui hukum-hukum universal. Hukum tersebut biasa disebut hukum alam (law of nature) atau hukum Tuhan (sunnatullah). Hukum universal bekerja setiap saat, mengatur benda-benda mati maupun makhluk hidup di setiap sudut jagat raya.

Hukum alam tidak akan berubah atau rusak karena hukum nilai yang menjaga alam semesta tetap berjalan sesuai mekanismenya. Seluruh benda dan energi semesta dikuasai oleh hukum-hukum ini, baik yang dapat kita jelaskan secara ilmiah (seperti hukum listirik dan gravitasi) maupun yang belum terjangkau oleh pengetahuan ilmiah saat ini (seperti hukum spritual).

Salah satu hukum dasar yang mengendalikan alam semesta adalah Law of Attraction (LOA) atau Hukum Ketertarikan. Law of Attraction menyatakan bahwa Anda menarik segala sesuatu ke dalam hidup Anda sesuai dengan apa yang dipikirkan. Pikiran-pikiran dominan Anda akan menemukan jalan untuk mewujudkan dirinya. Manfaat hukum ini bahwa setiap orang dapat mencapai tujuan hidupnya melalui kekuatan pikirannya. Artinya ada hubungan kausal antara kualitas pikiran kita dan takdir kita.

Prinsip Law of Attrcation sebenarnya bukan hal baru. Dalam Al-Quran dikatakan: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)-nya pula.” (QS Az Zalzalah: 7-8).

Di Alkitab dikatakan: ”Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Lukas 11:9). Budha berpesan: “Kita ini adalah hasil dari apa yang dipikirkan” (What you have become is what you have thought).

Para cendekiawan klasik mengakui keberadaan Law of Attraction. Salomo mengatakan: “Seperti orang berpikir dalam hatinya, begitulah ia”. Ralp Waldo Eemerson memberikan ketegasan bahwa: “Manusia adalah apa yang ia pikirkan sepanjang hari.” William Shakespeare mengingatkan: “Waspadalah terhadap pikiran Anda kalau-kalau itu menghianati Anda!”

Law of Attraction mulai populer dengan terbitnya buku "As a Man Thinketh" karya James Allen (1864 - 1912) pada tahun 1902. Ini dapat disebut sebagai awal dimulainya publikasi Law of Attraction. Walaupun di buku ini tidak ada kalimat Law of Attraction, tapi dalam banyak hal ia telah menerangkan prinsip-prinsipnya secara detail dan jelas. Kemudian buku William Walker Atkinson (1862 - 1932), yang menggunakan kalimat Law of Attraction, dalam buku berjudul "Thought Vibration or the Law of Attraction in the Thought World" pada tahun 1906.

Selanjutnya tak terhitung jumlahnya seminar, buku-buku maupun film tentang Law of Attraction yang terus diproduksi dan sangat dminati masyarakat di berbagai belahan dunia. Termasuk buku dan film DVD "The Secret". Kini, melalui temuan Fisika Quantum, Law of Attraction telah diterima sebagai salah satu hukum universal yang bersifat ilmiah seperti halnya hukum listrik dan gravitasi dalam Fisika.

Maka tinggal bagaimana kita memahami dan memanfaatkan Law of Attraction ini untuk mengatasi berbagai masalah yang melanda dan membuat hidup kita menjadi lebih baik di hari esok (Muhammad Anshar Akil, Institut Law of attraction Indonesia)

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini