Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Sabtu, 04 Desember 2010

Misteri CAHAYA (Part-2)

Cahaya memiliki sifat yang unik. Semua Benda lain yang ada di muka bumi, jika bergerak dari suatu tempat ke tempat lain pasti menggunakan medium, alias ada medianya. Contoh, Fulan bergerak dari Bogor ke Jakarta (dengan medium) menaiki Mobil, dan Mobil Bergerak Menaiki Jalan, dan Jalan Bergerak Menaiki Bumi, dan Bahkan Bumi pun Bergerak Menaiki Jalur-Jalur yang sudah ditentukan-Nya, pada Garis Edarnya. Tetapi Cahaya itu unik, ia bergerak tanpa “menaiki” apapun, dengan kata lain cahaya bergerak menaiki cahaya itu sendiri. Tanpa medium apapun. Itu sebabnya Einstein mengatakan bahwa CAHAYA itu ABSOLUT.

Atau saya boleh katakan dengan bahasa lain; Fulan bergerak di atas mobil, mobil bergerak di atas Jalan, Jalan bergerak di atas Bumi, Bumi bergerak di atas garis edarnya, dan Cahaya bergerak di atas Cahaya. Cahaya di atas Cahaya. Nuurun alannuur.

Ya, sekali lagi saya jelaskan, Itu sebabnya Cahaya disebut Absolut, dia tidak memerlukan apapun untuk bergerak. Cahaya pun tetap bergerak sama cepatnya baik di ruang biasa ataupun di ruang hampa udara. Cahaya pun bergerak LURUS (Shiroothol Mustaqiim), walaupun bersumber dari satu Arah, tapi ia bergerak LURUS dan MENYEBAR ke segala ARAH. Cahaya ada di mana-mana dengan keadilan pergerakannya, Dan cahaya tidak pilih kasih, siapapun yang ada di dekatnya akan disinarinya, tapi cahaya tak akan memasuki "rumah-rumah" yang tertutup "pintu"nya, dan tak ada celah sedikitpun. Sekiranya ada celah yang terbuka, walaupun sedikit, maka Cahaya pasti masuk.

Tentu saja Allah bukanlah Cahaya yang saya jelaskan di atas, dan bahkan Cahaya Allah pun bukanlah yang saya jelaskan di atas. Allah dan Cahaya-Nya jauh lebih sempurna dari apa yang sudah saya gambarkan di atas. Tapi sebagai pembelajaran untuk kita semua, kalaulah Cahaya yang ada di alam semesta sudah begitu MANDIRI-nya, maka tak bisa kita lukiskan bagaimana MANDIRI-NYA Cahaya dari ALLAH SWT. Itulah sekilas metafora Cahaya ALLAH SWT.

Dan Makhluk (Ciptaan) ALLAH yang paling MANDIRI, yang sampai saat ini ditemukan di alam semesta adalah Cahaya. Itu sebabnya (mungkin itulah salah satu alasan kuat mengapa) Allah sangat sering mengibaratkan kehebatan, hidayah, dan keMAHA-annya dengan pendekatan istilah CAHAYA. Sebagaimana yang difirmankan di Al-Quran 24:35, “Allah-lah Cahaya Langit dan Bumi....”

Sahabat, Cahaya dari-Nya telah hadir, mari buka rumah Qolbu kita agar ia bisa"keluar-masuk" menerangi kita dan orang-orang disekitar kita. Jika kita menutup diri dari cahaya-Nya, maka layaklah kita disebut sebagai orang-orang yang tertutup/terhalangi/kafir/
cover.... na'udzubillahi mindzalik ...


Sahabat Cahaya, mari perhatikan firman Allah berikut

“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, Tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) Barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah Tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun. (Q.S. 24:40)”

Menurut jenisnya, Cahaya terbagi menjadi dua, pertama Cahaya Tampak, kedua Cahaya Tidak Tampak. Cahaya Tampak adalah Cahaya yang memiliki kemampuan untuk membuat benda menjadi Tampak secara kasat mata. Sedangkan Cahaya yang tak tampak adalah Cahaya yang tidak membuat benda yang tidak tampak menjadi tampak. Contoh real cahaya tampak adalah Sinar Matahari, sedangkan contoh Cahaya Tidak Tampak adalah Ultra Violet dan Infra Merah.

Cahaya tampak itu berkaitan erat dengan kemampuan mata manusia. Mata manusia diciptakan untuk melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu yaitu dari kisaran 370 nm sampai 703 nm yang terdiri dari tujuh macam warna primer yaitu: merah, jingga (oranye), kuning, hijau, biru, nila (indigo), dan ungu.



Cahaya matahari yang berwarna PUTIH, jika ditembakkan ke sebuah PRISMA maka CAHAYA PUTIH tersebut akan terbagi membentuk 7 spektrum warna sebagaimana yang saya sebutkan di atas.

Sehingga sebenarnya, Cahaya PUTIH adalah GABUNGAN dari 7 Spektrum Cahaya yang berwarna merah, jingga (oranye), kuning, hijau, biru, nila (indigo), dan ungu. Dan ketika Anda melihat sebuah BENDA yang berwarna MERAH, maka sebenarnya yang terjadi adalah bahwa BENDA tersebut MENYERAP semua spektrum warna dari Cahaya Putih (Cahaya Matahari) Kecuali warna MERAH.

Begitupun misalkan jika Anda melihat BAJU berwarna BIRU, maka sebenarnya yang terjadi adalah bahwa BAJU itu MENYERAP Seluruh CAHAYA PUTIH kecuali Spektrum warna BIRU.

Dan, jika Anda melihat BENDA yang berwarna PUTIH, maka sesungguhnya Anda melihat BENDA yang TIDAK MENYERAP satu pun Spektrum warna yang dipancarkan oleh Matahari, alias Benda PUTIH adalah BENDA yang MEMANTULKAN kembali seluruh Cahaya Putih yang diterimanya.

Dan jika Anda melihat BENDA HITAM, maka sesungguhnya yang terjadi adalah bahwa BENDA itu MENYERAP SELURUH Cahaya Putih yang diterimanya.

Sahabat Cahaya, sebagaimana dijelaskan pada GAMBAR di atas bahwa Cahaya berWARNA Merah adalah Cahaya dengan Panjang Gelombang Tertinggi. Sedangkan Cahaya berwarna Ungu memiliki Frekuensi Tertinggi. Dengan kata lain, Semakin Tinggi Frekuensi maka semakin Rendah Panjang Gelombang.



Dalam bahasa kehidupan yang dikaitkan dengan gelombang otak kita, yaitu jika Panjang Gelombang semakin panjang maka berakibat kepada semakin TENANGnya kehidupan seseorang, dan jika semakin tinggi frekuensi dari suatu gelombang, maka bisa berakibat kepada semakin TEGANG kehidupan seseorang.

Berkenaan dengan itu, maka orang yang sedang Banyak Pikiran (stress/Tegang), maka sebaiknya mengurangi MELIHAT Benda berwarna MERAH, karena benda yang berwarna MERAH adalah benda yang TIDAK MENYERAP Cahaya Matahari yang berwarna MERAH. Padahal Cahaya Matahari yang berwarna Merah memiliki Panjang Gelombang yang paling panjang. Dengan demikian, memperbanyak melihat benda berwarna BIRU, NILA, dan UNGU lebih disarankan untuk menenangkan pikiran.

Jika kita kembali ke zaman Rosulullah SAW, maka Rosulullah menyukai PAKAIAN yang berwarna PUTIH. Maka, dapat dipahami secara teori warna ini mengapa warna putih itu disarankan, sebab pakaian warna putih memantulkan kembali semua Cahaya Matahari yang diterimanya, sehingga si pengguna baju Warna Putih bisa lebih fokus kepada CAHAYA yang ada di dalam dirinya. Cahaya yang lebih sejati, cahaya yang bersifat metafisik, bukan fisik.

Itu sebabnya, Tokoh Baik di dalam dunia persilatan sering menggunakan pakaian putih. Sedangkan Tokoh Jahat lebih sering menggunakan pakaian berwarna hitam. Dan memang, baju Warna Hitam itu melambangkan bahwa ia banyak Menyerap energi dari luar (seperti : jin, iblis, energi tak terlihat, dlsb), dan malah melupakan energi (cahaya) hakiki yang ada di dalam dirinya. Dan lagipula, Baju berwarna Hitam itu bisa melambangkan kesombongan (tapi tidak selalu ya), sebab warna HITAM itu sebagai lambang RUMAH TUHAN (Baitullah).

Ya, Baitullah-lah yang lebih berhak menjadi MAGNET di Bumi ini, yang MENYERAP semua ENERGI yang ada. Begitulah HITAM, memiliki sifat MEYERAP. Sehingga, Baitullah itu melambangkan KEKOSONGAN dan DAYA TARIK (Magnet) yang kuat.

Itu sebabnya pakaian IHRAM tidak boleh HITAM, alias harus PUTIH, sebab warna PUTIH melambangkan ketidakmampuan (tidak mampu menyerap warna apapun), hadir menghadap ALLAH dengan bertamu di BAITULLAH-NYA yang HITAM dan KOSONG. Artinya, pakaian warna putih melambangkan bahwa "saya siap diserap oleh-Mu ya Allah, saya akan kembali penuh kepadaMu ya Allah"... Innaa lillaahi wainnaa ilaihi rooji'uuun...

Dan tahukah Anda, bahwa ternyata diduga lebih dari 90% MATERI yang ada DI ALAM SEMESTA ini adalah MATERI Berwarna HITAM, atau sering disebut Materi GELAP, atau ada juga yang menyebut sebagai Lubang Hitam (Black Hole) yang keberadaannya tidak diketahui persisnya, tapi dapat dirasakan radiasinya, sebab MATERI GELAP ini mampu dan terus menyerap energi apapun yang ada di alam semesta dengan begitu kuatnya.... dan ketika semua sudah terserap maka itulah dugaan terjadinya Kepunahan Sejati Alam Semesta Tampak.....

Wallahu alam bish-showab

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini