Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Rabu, 01 Desember 2010

Nyatakan Cinta, bukan Katakan Cinta...!



Takkan pernah meyakinkan
Cinta diungkapkan dengan lisan
Sebab cinta adalah bunga-bunga perasaan
Hanya sikap yang berhak menjelaskan

Sobat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, Cinta itu indah, cinta itu dahsyat. Namun demikian, cinta harus dimaknai dan dipahami secara benar. Bukan secara salah. Memaknai dan memahami cinta secara salah akan menyengsarakan dan merugikan diri sendiri dan orang lain. Maka, pahamilah cinta sejati secara benar dengan cara yang benar. Agar tidak terjerumus kedalam jurang kesengsaraan yang membelenggu.

"Dasar laki-laki, dimanapun sama saja. Sama-sama hidung belang, mata keranjang, buaya darat." kata teman perempuan saya waktu SMA dulu, sebenarnya saya tersinggung dengan kata-kata itu, karena dia telah men-generalisir bahwa semua lelaki sama, itu artinya label 'Hidung Belang', 'Mata Keranjang', dan 'Buaya Darat' juga disematkan pada saya. Namun, saya juga mendengar jeritan hati teman laki-laki saya, "Kurang ajar, dasar perempuan ganjen, matre. Habis manis sepah dibuang".

atau...
Seorang suami yang sering berkata kasar. Jarang sekali bersikap lembut. Tidak pernah mencium pipi atau kening sebelum berangkat kerja. Tidak pernah mendengar keluhan hati isteri secara serius. Tidak pernah memberikan gift yang menyegarkan bunga-bunga keceriaan sebagai wanita. Dan serta seorang Isteri yang sering mengomel. Suka menggerutu. Suka mengeluh hal-hal sepele. Bahkan dia bukan hanya mengeluhkan keadaan, namun juga mengeluhkan belahan jiwanya. Dia tidak bersyukur dengan nafkah yang diterimanya padahal sang Suami telah bersusah payah setiap hari.

Pernahkah Antum wa Antumna juga melihat, mendengar, dan merasakan fenomena di atas!

Sobat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, anggap saja jika kita berada pada posisi yang tidak menguntungkan pada fenomena di atas, atau dengan kata lain kita jadi korbannya, menjadi perempuan yang sakit hati terhadap seorang laki-laki buaya darat, menjadi laki-laki yang dikecewakan oleh seorang perempuan ganjen/matre, menjadi istri atas suami yang tidak bersikap lembut, dan menjadi suami atas istri yang berkhianat. Coba bayangkan dan rasakan! Jika suatu hari si Dia mengucapkan bahwa dia mencintai kita, apakah kita yakin dan percaya sepenuhnya bahwa si Dia benar-benar mencintai kita?

Sobat, tentu saja nurani kita tidak sepenuhnya yakin dan percaya akan kata-kata cinta yang diujarkannya. Sebab cinta adalah perasaan yang menghujam jauh ke dalam lubuk hati yang di”nyata”kan dalam sikap, perbuatan serta karya nyata sehari-hari berdasarkan garis besar haluan islam, bukan sekedar kata-kata. Oleh karena itu, renungkanlah dan evaluasilah diri kita masing-masing. Apakah kita termasuk pecinta sejati atau pecinta picisan/gadungan? Pecinta sejati menyatakan cinta, sedangkan pecinta gadungan mengatakan cinta.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

I’ve meant to post about something like this on my webpage and you gave me an idea. Cheers.

Cari Blog Ini