Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Sabtu, 04 Desember 2010

PEMAIN, PENONTON, atau Pengangguran...


Pemain bergerak
Penonton berteriak
Pengangguran oh tidak


Pemain memberi contoh
Penonton mencemooh
Pengangguran tergopoh


Pemain beraksi
Penonton mencaci
Pengangguran mencari ...


Pemain menjalankan taktik
Penonton siap mengkritik
Pengangguran titik


Pemain menciptakan sejarah
Penonton main perintah
Pengangguran bikin gerah


Pemain lelah
Penonton pun lelah
Pengagguran paling lelah


Pemain ada yang cedera
Penonton pun ada yang cedera
Pengangguran lebih dalam cederanya


Pemain ada yang mati
Penonton pun banyak yang mati
Pengangguran .... bunuh diri?


Pemain dicaci
Penonton pun saling memaki
Pengangguran cari lowongan terkini


Pemain terluka
Penonton pun terluka
Pengangguran terparah lukanya


Walau tidak semua penonton demikian
Walau tidak semua pengangguran tanpa tindakan
Tapi menjadi pemain tetap lebih menjanjikan




Lelah karena bergerak
lebih baik dari pada sekedar
lelah karena berteriak


Cedera dalam pertandingan
lebih baik dari pada sekedar
Cedera dalam tawuran

Mati karena membela
lebih baik dari pada sekedar
mati karena kecewa


Sejarah mencatat di bumi
Penonton lebih banyak yang mati
dibandingkan pemain sejati


Tapi orang bijak mengerti,
Kapan saatnya menjadi pemain
Kapan saatnya menjadi Penonton
dan kapan saatnya menjadi Pengagguran..


Lho kok bisa?


Salam MOTISAKTI

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini