Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Minggu, 05 Desember 2010

PUNCAK kenikmatan dan PUNCAK kesedihan

1. Puncak KENIKMATAN
Kita to the point aja deh...

Mari kita belajar dari beberapa hal berikut :
Dalam hal makan; Kenikmatan tertinggi itu pas mau makan, sedang makan, atau setelah selesai makan?
Dalam hal BAB; kenikmatan tertinggi itu pas mau BAB, sedang BAB, atau setelah BAB?
Dalam hal bersetubuh dengan pasangan yang halal; Kenikmatan tertinggi itu pas mau bersetubuh, sedang bersetubuh, atau setelah bersetubuh?

Mari kita bandingkan dengan beberapa hal berikut :
Dalam hal berdo'a; Kenikmatan tertinggi itu pas mau berdo'a, pas sedang berdo'a, atau pas do'a dikabulkan?
Dalam hal sholat; Kenikmatan tertinggi itu pas mau sholat, pas sedang sholat, atau setelah selesai sholat?
Dalam hal berdzikir; Kenikmatan tertinggi itu pas mau berdzikir, di saat berdzikir, atau setelah menyelesaikan target berdzikir sekian puluh/ratus/ribu kali?
Dalam hal mengerjakan tugas kantor ; Kenikmatan tertinggi itu pas mau, sedang, atau selesai mengerjakannya?

Kalaulah alam semesta ini mengajarkan kepada kita agar bisa menikmati sesuatu pada saat PROSESnya, lalu mengapa kita kurang pandai menikmati IBADAH dan KERJA pada saat PROSESnya?

"Orang biasa" hanya pandai menikmati HASIL, sedangkan "orang luar biasa" mampu menikmati PROSES sekaligus HASILnya....



2. Puncak KESEDIHAN
Kita to the point lagi...

Perhatikanlah, tidak sedikit orang yang mengeluh seperti ini...
- kini aku benar-benar berada di titik nadir terendah dalam hidupku...
- oh..aku benar-benar sudah terperosok di jurang kehidupanku yang paling dalam...
- inilah masalah tersulit yang pernah aku alami...
- benar-benar mentok....
- tidak pernah aku merasakan kepedihan yang seperti ini....
- dan seterusnya...

Baiklah, sahabat semesta....
Sejatinya tidak ada satu "zat" pun ciptaanNya yang benar-benar berhenti. Semua bergerak pada jalurnya masing-masing....termasuk Anda...

Itu sebabnya, dikarenakan Anda pun terus bergerak dan tidak pernah berhenti, maka justru adanya istilah "titik nadir terendah" atau "jurang yang paling dalam" dan istilah semisal lainnya, menandakan bahwa Anda akan segera mengalami perbaikan kualitas hidup...Apa pasalnya demikian?

Contoh, kalau Anda memang sudah jatuh atau terperosok ke jurang yang "paling dalam", berarti tidak ada lagi kesempatan Anda untuk jatuh lebih dalam lagi, sebab kan sudah "paling dalam", artinya tidak ada lagi yang lebih dalam lagi dari pada kondisi yang "paling dalam", betul?

Nah, itu sebabnya, jika Anda tetap IKHLAS dan terus BERGERAK, maka dapat dipastikan Anda akan menaiki jurang kehidupan Anda, sebab tidak ada lagi jalan/cara/kesempatan Anda untuk jatuh "terperosok", yang ada hanya tinggal jalan/cara/kesempatan Anda untuk "naik". Syaratnya sederhana, yaitu IKHLAS dan BERGERAK...

Itu sebabnya, saya meyakini betul, selama seseorang itu IKHLAS dan BERGERAK maka dibalik FRUSTASI yang dialaminya pasti ada PRESTASI yang menantinya. So, seorang pemenang tidak pernah berhenti bergerak, sebab orang yang berhenti bergerak tak kan mendapatkan kemenangannya...

Wallahu alam

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini