Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Kamis, 04 Juli 2013

Aku di Sini (labbayka)


Suatu malam, seorang lelaki merintihkan, "Allah"

sampai bibirnya manis dengan pujian kepada-Nya.


Iblis mengejeknya, "Kasihan engkau, 
wahai lelaki malang, mana jawaban, 'Aku di sini,' 
untuk semua rintihan, 'Allah-mu?'


Tiada satupun jawaban datang dari 'Arsy:
sampai kapan engkau merintihkan 'Allah'
dengan wajah suram?"


Si lelaki patah-hati, berbaring, 
tertidur dan bermimpi: di situ dilihatnya
Nabi Khidir a.s. di tengah dedaunan hijau.


Nabi Khidir bertanya: "Wahai lelaki, 
engkau berhenti memuji Allah, mengapa engkau 
sesali dzikir-mu kepada-Nya?"


Lelaki itu menjawab, "karena tiada jawaban 'labbayka'
(Aku di Sini),' kutakut diriku telah terusir dari
gerbang-Nya."


Nabi Khidir menjawab, "Allah bersabda, rintihan 
'Allah'-mu itu adalah 'labbayka'-Ku, dan
permohonan, duka serta semangatmu adalah utusan-Ku
kepadamu.


Gerakan dan upayamu untuk menghubungi-Ku 
sebenarnya adalah penarikan-Ku padamu, 
yang melepaskan kakimu dari rantai keduniaan.


Ketakutan dan cintamu adalah jerat untuk menangkap
karunia-Ku, di balik setiap 'Rabbi,' terdapat berlipat
'labbayka,' dari-Ku.




Sumber: Rumi, Matsnavi  III 189 -  197
               Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholsonsource by Ngrumi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini