Asysyam

“Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensuciikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya”

Minggu, 07 Juli 2013

Tuan Rumah


Para penempuh Jalan, 

dimana kalian?

Kekasih Tercinta ada disini!                   [1]

Dambaanmu tinggal di ruang sebelah.
Sejak awal bertetangga!                          [2]

Mengapa engkau berkelana
kesana kemari, menjelajah gurun?

Jika tatapanmu menuju  
ke Wajah Yang Tercinta,                         [3]
dan tak hanya ke bentuk permukaan,
maka dirimu lah yang menjadi
rumah 
bagi Rabb:

engkau lah tuan rumah bagi-Nya.

Berkali-kali kau tempuh jalan
menuju rumah itu.

Kali ini, masuklah ke dalam,
panjatlah atapnya.
Rumah indah yang suci
yang ciri-cirinya telah kau paparkan
dengan rinci.

Kini tunjukkanlah padaku
ciri-ciri rumah Rabb.

Jika telah kau kunjungi Taman itu,
mana oleh-oleh rangkaian bunga
dari sana?

Jika kau telah sampai Laut-nya Rabb,
mana mutiara indah, jiwamu:

Sang Pribadi?

Bagaimanapun,

semoga jelajahmu selama ini
membawamu ke gudang harta-karun.

Sungguh sayang,
jika tak kau sadari,
harta-karunmu terkubur
di dalam dirimu sendiri.


Catatan:
[1]  "... Dan Dia bersamamu dimanapun engkau berada ..." (QS Al Hadiid [57]: 4)


[2]  "...Dan ketahuilah sesungguhnya Allah membatasi diantara sosok dan qalb ..." (QS Al Anfaal [8]: 24)

"Orang bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Wahai Rasulullah, dimanakah Allah, di bumi atau di langit?' Rasulullah SAW menjawab, 'Allah Ta'ala berfirman: 'Tidak termuat Aku oleh bumi-Ku dan lelangit-Ku, dan termuat Aku oleh qalb hamba-hamba-Ku yang mukmin, yang lemah lembut, yang tenang-tenteram.' "  (Hadits Qudsi)

[3]  "... menyerahkan wajah bagi Allah ..." (QS An Nisaa [4]: 125)



Sumber:
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, Ghazal 648
Diterjemahkan oleh Franklin D. Lewis,
dalam Rumi: Past and Present, East and West,
Oneworld Publications, Oxford, 2000.

source by Ngrumi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini