ramai kaum tak beriman mencemoohkan.
(Mereka mengatakan):
"Itu hanya kisah dan cerita masa lalu;
bukan penelitian yang baru,
bukan pemikiran yang canggih;
Bahkan anak kecil pun bisa memahaminya:
hanya tentang hal-hal yang diperintahkan
dan hal-hal yang dilarang.
Kisah tentang Yusuf--
tentang betapa tampannya dia,
kisah ayahnya Ya'qub,
Zulaikha dan gairahnya.
Naskah biasa saja,
semua orang dapat memahami maknanya:
tidak terdapat bagian yang membingungkan akal."
Dia berkata:
"Jika menurutmu mudah,
buatlah satu surat saja yang semisal [1]
dan semudah al-Qur'an ini.
Kerahkanlah jin, manusia dan cerdik-pandai
diantaramu, menandingi dengan satu ayat
yang semisal."
Ketahuilah, kalimah dalam al-Qur'an itu
memiliki pengertian literal
dan makna-dalam yang sangat agung.
Dan dibalik makna-dalam itu,
terdapat lapisan makna ketiga
yang didalamnya semua kecerdasan hilang akal.
Tentang makna lapis ke empat dari al-Qur'an:
sama sekali tak ada yang dapat memahaminya,
kecuali Tuhan, yang bagi-Nya tak ada sekutu,
yang bagi-Nya tak ada suatu pembanding.
Karena itu anakku,
jangan membaca al-Qur'an
hanya demi makna luarnya belaka.
Azazil memandang sang Insan,
dan didapatinya dia tersusun
hanya dari tanah liat belaka.
Aspek luar al-Qur'an itu seperti jasmani insan:
ciri-cirinya tampak;
sementara jiwanya tersembunyi.
Boleh jadi kau tinggal bersama
sanak-saudaramu selama seratus tahun,
hanya tentang hal-hal yang diperintahkan
dan hal-hal yang dilarang.
Kisah tentang Yusuf--
tentang betapa tampannya dia,
kisah ayahnya Ya'qub,
Zulaikha dan gairahnya.
Naskah biasa saja,
semua orang dapat memahami maknanya:
tidak terdapat bagian yang membingungkan akal."
Dia berkata:
"Jika menurutmu mudah,
buatlah satu surat saja yang semisal [1]
dan semudah al-Qur'an ini.
Kerahkanlah jin, manusia dan cerdik-pandai
diantaramu, menandingi dengan satu ayat
yang semisal."
Ketahuilah, kalimah dalam al-Qur'an itu
memiliki pengertian literal
dan makna-dalam yang sangat agung.
Dan dibalik makna-dalam itu,
terdapat lapisan makna ketiga
yang didalamnya semua kecerdasan hilang akal.
Tentang makna lapis ke empat dari al-Qur'an:
sama sekali tak ada yang dapat memahaminya,
kecuali Tuhan, yang bagi-Nya tak ada sekutu,
yang bagi-Nya tak ada suatu pembanding.
Karena itu anakku,
jangan membaca al-Qur'an
hanya demi makna luarnya belaka.
Azazil memandang sang Insan,
dan didapatinya dia tersusun
hanya dari tanah liat belaka.
Aspek luar al-Qur'an itu seperti jasmani insan:
ciri-cirinya tampak;
sementara jiwanya tersembunyi.
Boleh jadi kau tinggal bersama
sanak-saudaramu selama seratus tahun,
tapi tak setipis rambut pun mereka pernah
mengenal jiwamu.
Catatan:
[1] Qs Al Baqarah [2]: 23
Sumber:
Rumi: Matsnavi III: 4237 - 4249
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.
mengenal jiwamu.
Catatan:
[1] Qs Al Baqarah [2]: 23
Sumber:
Rumi: Matsnavi III: 4237 - 4249
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.
source by Ngrumi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar