jiwanya takkan sungguh-sungguh mati,
maka takkan pernah dia kuasai
rahasia penyatuan.
maka takkan pernah dia kuasai
rahasia penyatuan.
Maksudnya bukan Tuhan mengejawantah,
tapi diri yang mati dari keakuannya.
Tujuan pencarian lainnya sangat tidak penting
dan jelas seluruhnya tidak benar.
tapi diri yang mati dari keakuannya.
Tujuan pencarian lainnya sangat tidak penting
dan jelas seluruhnya tidak benar.
Sumber:A.J. Arberry, The Rubaiyat of Jalal Al-Din Rumi, 1949.
source by Ngrumi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar